Ceramah Master Cheng Yen: Mempraktikkan Tiga Kebajikan di Jalan Kebenaran
“Lihatlah, sepatunya sama kotornya dengan milikku. Ini membuktikan bahwa dia benar-benar berdedikasi. Kalian tidak hanya memberikan bantuan kepada kami. Dari tatapan mata kalian, saya merasa bahwa hati kita telah menyatu dan kalian selalu berada di sisi kami. Dengan begitu banyaknya relawan yang mendampingi kami di masa-masa sulit ini, saya dapat melepaskan seluruh kekhawatiran dan kesedihan saya,” kata Yilmaz korban gempa.
“Akibat bencana gempa ini, baik orang mampu maupun orang tidak mampu, semuanya membutuhkan pertolongan. Bencana kerap kali menjadi tantangan dalam kehidupan. Meskipun bantuan yang kita berikan tidak sebanding dengan materi mereka yang hilang akibat gempa, tetapi para penerima bantuan tetap dapat merasakan cinta kasih di dalamnya,” kata Hu Guang-zhong relawan Tzu Chi.
Kita benar-benar bersumbangsih dengan tulus dan membantu orang yang membutuhkan di seluruh dunia. Setiap hari, kita dapat melihat bahwa dunia ini benar-benar dipenuhi banyak penderitaan.
Kondisi iklim tidak selaras. Jam iklim terus berjalan mundur. Detik demi detik terus berlalu dan waktu yang tersisa hanya sekitar 6 tahun. Meski detik demi detik terus berkurang, kita masih bisa bekerja sama untuk memperlambat pemanasan global. Kita masih memiliki waktu beberapa tahun untuk berjuang. Melihat jam iklim itu, saya makin merasa bahwa melalui perubahan iklim, alam sedang memberikan peringatan kepada kita.
Hidup manusia tidaklah kekal. Yang paling penting ialah mengembalikan keselarasan empat unsur alam agar dunia damai dan iklim bersahabat. Inilah berkah bagi seluruh umat manusia. Untuk itu, semua orang harus mematuhi hukum alam. Ada pepatah yang berbunyi, "Jika manusia tidak mematuhi hukum alam, alam juga akan melakukan perlawanan." Jika demikian, cuaca dan empat musim akan menjadi berantakan. Yang terpenting ialah menginspirasi orang-orang untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan. Ini sangatlah penting. Jadi, kita menyebarkan Dharma di dunia untuk membimbing semua makhluk.
Seiring membaiknya kondisi perekonomian masyarakat, makin banyak pemborosan yang terjadi. Makin banyak pemborosan, makin cepat sumber daya alam terkuras. Sumber daya alam sangatlah terbatas. Namun, orang-orang terus menghamburkan sumber daya alam dan menyebabkan polusi udara. Itu merupakan lingkaran buruk yang tidak ada akhirnya.
Kita dapat merasakan bahwa polusi udara sangat parah dan banyak bencana terjadi di seluruh dunia. Bumi juga terus dirusak. Siapa yang merusaknya? Umat manusia yang merusaknya. Bagaimana cara manusia merusaknya? Dengan terus mengejar kenikmatan dan menghamburkan sumber daya alam tanpa memahami prinsip kebenaran. Jadi, kita harus sering bertutur kata baik.
Saat bertemu dengan orang-orang, kita harus membimbing mereka. Bagaimana kita membimbing mereka? Kita harus terlebih dahulu mempelajari tentang Tzu Chi dan lebih banyak menonton siaran berita internasional, baik tentang cuaca, iklim, maupun teknologi, yang terjamin kebenarannya.
“Ketika kakek saya meninggal, bibi saya bersikeras membakar kertas sembahyang senilai 40 ribu dolar NT untuknya. Saya mengatakan kepadanya bahwa itu dapat menyebabkan polusi udara, tetapi dia malah mengatakan bahwa saya durhaka karena tidak membakar kertas sembahyang untuk kakek saya. Saya pun menceritakan kepadanya bagaimana orang-orang berdonasi untuk membantu anak-anak Sekolah Internasional El Menahil dan para korban peperangan. Mereka tidak punya makanan dan tidak bisa bersekolah,” kata Xi Man-ning relawan Tzu Chi.
“Setelah menonton siaran televisi, dia pun merasa iba dan bertanya, ‘Perlu donasi berapa untuk membantu satu murid?’ Saya berkata, ‘Hanya 1.200 dolar NT per tahun.’ Dia berkata, ‘Saya akan berdonasi untuk dua murid.’ Saya membimbingnya dengan menonton Da Ai TV. Tahun lalu, sebelum meninggal, dia berpesan agar tidak membakar kertas sembahyang untuknya, melainkan memberikan donasi kepada Tzu Chi karena Master akan membantu orang-orang di seluruh dunia. Dia berpesan kepada saya untuk mendonasikan uangnya kepada Tzu Chi saat Master membutuhkan,” lanjut Xi Man-ning relawan Tzu Chi.
“Dia mendonasikan sebagian uangnya kepada Pemerintah Kota Tainan dan pusat pengobatan kanker serta menyisihkan sebagian untuk Tzu Chi. Dia terus berpesan tidak boleh didonasikan semuanya, melainkan disisihkan sebagian untuk Tzu Chi. Jadi, hari ini saya mewakili tiga orang, yaitu kakek saya, nenek saya, dan bibi saya untuk mengucapkan terima kasih kepada Master,” pungkas Xi Man-ning relawan Tzu Chi.
Dari cerita Man-ning, bibinya sangatlah bijaksana. Dia tahu bagaimana melakukan kebaikan. Yang paling penting ialah dia memahami dengan jelas apa yang harus dilakukan dan memiliki arah hidup yang benar. Dia akan memperoleh berkah atas sumbangsihnya. Jika dia hanya menunggu orang lain berbuat baik untuknya, itu akan terlambat. Lagi pula, apakah orang-orang yang menggantikannya berbuat baik juga memiliki arah hidup yang benar? Kita tidak boleh percaya takhayul.
Bibi Man-ning berpesan untuk jangan membakar kertas sembahyang untuknya. Inilah hal benar yang harus dilakukan. Jika kita membeli kertas sembahyang, lalu membakarnya, orang yang meninggal tidak mendapatkan apa-apa dan kita hanya menyebabkan polusi udara. Yang paling penting ialah berbuat baik dan menciptakan pahala.
Kita harus melakukan hal yang benar dan jangan sembarangan menghamburkan uang. Sembarangan menghamburkan uang dapat membuat kita tersesat dan menciptakan karma buruk. Jika kita melakukan hal yang benar, setiap pahala yang diciptakan akan kembali pada kita. Ketika mengetahui terjadinya bencana, saya akan terus menanyakan apakah orang-orang di sana selamat dan apakah tempat lain juga terkena dampaknya?
Jika tempat lain terkena dampaknya, asalkan akses jalan aman untuk dilalui, para relawan Tzu Chi akan mulai melakukan survei bencana ke lokasi dan menyalurkan bantuan ke sana. Pahala yang terbesar ialah kita dapat memberikan bantuan tepat waktu kepada orang-orang yang dilanda bencana dan menderita penyakit. Inilah pahala yang terbesar.
“Terima kasih atas kebaikan Anda,” kata salah seorang relawan Tzu Chi.
“Hanya sedikit saja.”
“Tidak apa-apa. Yang paling penting ialah kita memiliki niat yang sama untuk membantu mereka.”
“Gempa di Turki adalah bencana besar dan banyak sekali orang yang meninggal. Saya merasa sangat beruntung dapat membantu mereka semampu saya,” kata Simone warga.
“Setelah melihatnya, mari kita berdonasi dengan tulus. Kita bisa berdonasi sesuai dengan kemampuan kita. Seperti yang kalian katakan, sedikit demi sedikit dana yang dihimpun dapat menjadi banyak,” kata Norhidayah warga.
Lihatlah bagaimana mereka bertekad untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Himpunan uang logam ini juga dapat digunakan untuk membantu orang lain. Inilah cara kita menginspirasi orang-orang di dunia dan membimbing mereka ke arah yang benar.
Saya berharap relawan Tzu Chi dapat menginspirasi orang-orang dari berbagai kalangan usia untuk melakukan hal yang sama. Harap kita semua selalu bersungguh hati.
Orang-orang tidak berhenti memboroskan sumber daya alam
Mengejar kenikmatan dapat membentuk lingkaran buruk
Mempraktikkan tiga kebajikan dan memahami prinsip kebenaran
Menciptakan pahala dan berjalan di jalan kebenaran
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 02 Maret 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 04 Maret 2023