Ceramah Master Cheng Yen: Memupuk Karma Baik dengan Membawa Manfaat bagi Semua Makhluk secara Luas
Setiap tahun, pada acara Pemberkahan Akhir Tahun, saya akan membagikan "angpau berkah dan kebijaksanaan" sebagai tanda bahwa para bhiksuni dan saya mendoakan kalian semua dengan tulus. Kita telah melakukan ini selama bertahun-tahun. Ini menunjukkan hubungan Bodhisatwa yang sangat erat. Bukan hanya dalam kehidupan saat ini, di kehidupan lampau pun kita telah membentuk jalinan kasih sayang Bodhisatwa. Buddha mengajarkan kepada kita untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Apa yang disebut dengan Jalan Bodhisatwa? Bersumbangsih. Bodhisatwa bersumbangsih dengan sukacita.
Bodhisatwa sekalian, ketika membahas tentang Sutra, janganlah kita hanya berpikir tentang Sutra Amitabha atau Sutra Teratai. Sesungguhnya, ketika kita bersumbangsih, kita disebut Bodhisatwa. Di setiap Sutra, ajaran Buddha tidak terlepas dari para Bodhisatwa. Berkat adanya Bodhisatwa, Buddha memiliki Dharma untuk dibabarkan. Jadi, Bodhisatwa di dunia sungguh banyak.
Ajaran yang telah Buddha wariskan sejak lebih dari 2.500 tahun yang lalu telah saya baca dan pahami sehingga saya sangat menghargai Jalan Bodhisatwa. Jalan Bodhisatwa harus diwariskan sebagai Dharma yang dipraktikkan di dunia. Dengan demikian, tujuan Buddha membabarkan Dharma tidak akan terputus. Buddha datang ke dunia untuk membimbing makhluk awam yang penuh dengan kegelapan batin, ketamakan, kebencian, dan kebodohan. Buddha memberikan metode agar kita menyadari bahwa kita tidak boleh serakah.
Lihatlah, dunia ini penuh dengan kemiskinan dan penderitaan. Namun, kita juga dapat melihat bahwa di masyarakat ini sungguh banyak orang yang kaya, pintar, dan bijaksana. Sesungguhnya, dalam ajaran Buddha, miskin dan kaya adalah setara. Buddha mengatakan bahwa semua orang pada dasarnya memiliki hakikat kebuddhaan. Namun, kita memiliki sebab dan kondisi dari kehidupan lampau.
Ada orang yang telah menciptakan berkah di kehidupan lampau sehingga dilahirkan di keluarga yang berada; ada pula orang yang terlahir di keluarga yang kekurangan, tetapi dia sendiri sesungguhnya dipenuhi berkah sehingga ketika lahir di dalam keluarga itu, dia membawa berkah yang dapat mengubah kehidupan keluarganya. Inilah yang disebut dengan sebab dan kondisi. Dengan latar belakang demikian, dia dapat menerima pendidikan yang baik.
Ada pula yang terlahir di keluarga miskin, tetapi memiliki orang tua yang berkata bahwa pendidikan adalah hal penting yang harus diterima sehingga bagaimanapun sulitnya, mereka akan berjuang agar anaknya dapat menerima pendidikan. Oleh karena itu, orang tua akan berusaha menyekolahkan anaknya dan membina bakat mereka. Dengan demikian, anak-anak dapat mengubah kondisi kehidupan keluarga mereka menjadi lebih baik. Intinya, dalam kehidupan ini, kemiskinan dapat diubah menjadi kekayaan. Inilah yang sering saya katakan.
Bagi negara-negara miskin, hendaklah kita membangun tekad dan ikrar untuk mengubah kehidupan mereka menjadi sejahtera. Bagaimana kita melakukannya? Kita harus berusaha membantu anak-anak agar dapat menerima pendidikan. Pendidikan adalah harapan dalam kehidupan. Dengan adanya pendidikan, masyarakat memiliki kesempatan untuk berkembang.
Dunia saat ini dipenuhi dengan banyak penderitaan. Bagaimana dengan kita? Hendaklah kita menghimpun tetes demi tetes cinta kasih yang dapat membentuk kekuatan untuk membantu orang yang membutuhkan. Inilah yang telah kita lakukan selama lebih dari 50 tahun terakhir. Tzu Chi dimulai dari 30 orang ibu rumah tangga yang menyisihkan 50 sen setiap harinya. Inilah kisah awal Tzu Chi. Cerita masa awal Tzu Chi saat ini telah menjadi sejarah. Hari kemarin pun sudah menjadi sejarah bagi hari ini karena hari kemarin telah berlalu.
Jika di masa lalu kita pernah berbuat baik dan memberikan manfaat bagi dunia, itulah nilai kehidupan kita. Oleh karena itu, saya sering berkata bahwa hendaklah kita mengingat berapa banyak hal baik yang telah kita lakukan dan kita harus tahu jelas akan hal itu. Ini berkaitan dengan kesadaran pikiran kita. Ketika meninggal, kita tidak membawa apa pun, kecuali kesadaran karma yang terus berlanjut.
Karma adalah perbuatan baik dan perbuatan buruk yang telah kita lakukan. Ketika kita menciptakan karma buruk, benih karma itu akan kita bawa ke kehidupan selanjutnya. Kita telah menciptakan berkah di kehidupan lampau sehingga bertemu kondisi dan menuai buah yang baik. Karena itu, hari ini kita dapat berkumpul bersama di sini. Kita semua disebut sebagai insan Tzu Chi. Saya adalah insan Tzu Chi dan kalian juga adalah insan Tzu Chi. Tzu Chi ada di dunia untuk menciptakan berkah bagi dunia. Inilah yang dilakukan oleh Bodhisatwa dunia.
Kekuatan satu orang sangatlah terbatas. Karena itu, kita membutuhkan banyak Bodhisatwa untuk bersumbangsih dan menciptakan berkah bagi dunia dengan sepenuh hati dan cinta kasih. Saya berharap semuanya dapat bersumbangsih bukan karena mencari pahala, tetapi karena memiliki hati yang tulus. Kita melihat bahwa dunia ini penuh dengan penderitaan. Namun, di balik semua ini, ada keberadaan hukum karma. Inilah yang ingin saya sampaikan kepada kalian.
Kita telah melihat banyak peristiwa dunia dan inilah prinsip kebenaran. Ketika kita menciptakan berkah, kita akan menerima berkah. Hendaklah semuanya bersumbangsih dengan cinta kasih, mengembangkan berkah, menghargai berkah, dan menciptakan lebih banyak berkah. Dunia yang penuh penderitaan ini membutuhkan kita semua untuk bersumbangsih dengan cinta kasih. Inilah yang disebut menciptakan berkah bagi dunia.
Menapaki Jalan Bodhisatwa dengan jalinan kasih sayang
Tekun menggarap ladang berkah demi melenyapkan kegelapan batin
Menemukan hakikat kebuddhaan dengan memahami sebab dan kondisi
Memupuk karma baik dengan membawa manfaat bagi semua makhluk secara luas
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 Januari 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 17 Januari 2023