Ceramah Master Cheng Yen: Memupuk Kebajikan untuk Membawa Manfaat bagi Tanah Kelahiran Buddha


Saya sungguh bersyukur karena sejak tahun lalu, insan Tzu Chi telah menjalankan misi di Nepal secara terus-menerus demi membalas budi Buddha dengan membawa manfaat bagi tanah kelahiran-Nya. Selama lebih dari 2.500 tahun, orang-orang di sana hidup dalam kemiskinan dan ini bukan diakibatkan oleh bencana. Inilah penderitaan.

Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, Buddha meninggalkan keduniawian karena telah menyaksikan penderitaan. Hari ini, lebih dari 2.500 tahun kemudian, kita masih melihat penderitaan yang disaksikan oleh Buddha. Melihat penderitaan seperti itu, para relawan aktif bersumbangsih untuk membawa manfaat bagi tanah kelahiran Buddha.

“Membawa manfaat bagi Lumbini, Nepal adalah hal yang harus kita lakukan sebagai umat Buddha. Jadi, sebagai murid, kami hendaknya bersumbangsih untuk mewujudkan harapan Master,” kata Lin Hui-zhen relawan Tzu Chi.

“Anak-anak di sana terlahir dalam lingkungan yang penuh dengan kesulitan sehingga mereka tidak dapat bersekolah,” kata Lin Li-hua relawan Tzu Chi.

“Saya melihat bahwa orang-orang di Nepal menderita akibat kemiskinan dan penyakit. Setelah merenungkannya, saya menyadari bahwa saya sungguh beruntung,” kata Zhang Xiu-qing relawan Tzu Chi.

Ketika semua orang berhimpun dengan kesungguhan hati dan menyatukan tetes demi tetes cinta kasih, maka akan terbentuk kekuatan besar. Ketika kita memiliki uang dan ingin membantu sesama, tetapi hanya melakukannya seorang diri, maka yang bisa kita bantu terbatas. Berapa pun banyaknya uang yang kita miliki, kita tidak dapat membantu banyak orang. Kita harus menghimpun kekuatan banyak orang untuk membantu orang lain. Dengan tetes demi tetes cinta kasih yang terkumpul, kita dapat menyalurkan bantuan ke dunia internasional.


Saya bersyukur atas teknologi saat ini karena dapat menyatukan cinta kasih semua orang dengan sangat cepat. Cinta kasih yang terus-menerus terhimpun setinggi Gunung Sumeru. Saya sering berbicara tentang seekor semut yang diletakkan di sudut jam saya dengan kepala mengarah ke atas. Semut itu telah berikrar untuk mendaki Gunung Sumeru. Dengan prinsip yang sama, dengan menghimpun sedikit demi sedikit kekuatan, kita dapat membentuk kekuatan besar. Jika kita memiliki tekad dan ikrar, kita akan dapat melakukannya. Sebagian orang berkata bahwa mereka sibuk dengan pekerjaan mereka.

Lihatlah sekelompok relawan dari Malaysia dan Singapura, mereka telah bertekad untuk menjalankan misi. Mereka memiliki bisnis yang besar. Mereka menyerahkan bisnis mereka kepada keluarga atau karyawan mereka agar mereka dapat pergi ke Nepal secara langsung. Ada yang berada di sana selama sebulan dan ada yang mengatur jadwal secara bergiliran agar selalu ada relawan di Nepal.

Jadi, sekelompok demi sekelompok relawan bersumbangsih di sana secara bergilir. Mereka bertekad untuk menanamkan semangat Tzu Chi di sana agar dapat berakar dengan baik. Di sana, insan Tzu Chi juga membimbing warga setempat dan melatih mereka untuk menjadi relawan.

Kita juga melihat Bhiksuni Rigzin Angmo yang bersumbangsih dan membantu anak-anak di sana agar dapat menerima pendidikan. Biasanya, anak-anak di sana akan menjadi pengemis, seperti orang tua mereka. Melihat anak-anak itu, Bhiksuni Rigzin Angmo memikirkan banyak cara agar para orang tua menyekolahkan anak mereka.

Beberapa orang tua bahkan mencoba menakutinya dengan melemparkan batu ke arahnya. Namun, Bhiksuni Rigzin Angmo tetap teguh pada tekadnya karena jika anak-anak tidak menerima pendidikan, mereka tidak dapat memperbaiki kehidupan mereka.


Saya sungguh berharap bahwa anak-anak ini tidak menjadi pengemis. Saya berharap mereka dapat menerima pendidikan karena itu dapat memperbaiki kehidupan mereka,” kata Bhiksuni Rigzin Angmo Pendiri kelas bimbingan belajar.

Bhiksuni Rigzin Angmo dan murid-muridnya telah melakukannya. Ditambah lagi, Tzu Chi turut membantu. Selama memiliki tekad, memperbaiki kehidupan mereka bukanlah hal yang sulit. Hendaklah kita membawa manfaat bagi tanah kelahiran Buddha. Di zaman ini, tanpa adanya ajaran Buddha di dunia, kita tidak tahu bagaimana cara melindungi Bumi.

Hendaklah kita bersama-sama membantu dunia ini dengan sepenuh hati. Baik itu tanah kelahiran Buddha maupun negara-negara yang memiliki jalinan jodoh dengan kita, selama kita melihatnya dan mampu membantu, hendaklah kita membawa bantuan ke sana.

Buddha mengajari kita bahwa semua makhluk di Bumi adalah sama. Hanya dengan jalinan jodoh, barulah kita dapat berinteraksi dengan orang lain. Jika tidak, kita tidak dapat berinteraksi dengan mereka.

Hendaklah kita membangun tekad dan ikrar untuk membawa manfaat bagi semua makhluk. Saya bersyukur Tzu Chi telah menjalin banyak jodoh baik dengan orang-orang di seluruh dunia. Hanya ketika kita memiliki jalinan jodoh, barulah kita dapat membawa semangat Tzu Chi ke suatu negara dan menjalankan misi Tzu Chi di sana. Selama kita memiliki tekad, batin kita akan bersinar. Semua orang memiliki hati Buddha dan cahaya Buddha menyinari seluruh dunia. Jadi, kita semua harus memiliki tekad dan ikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa.

Saya sungguh berterima kasih kepada relawan Tzu Chi Singapura dan Malaysia yang telah mewakili saya pergi ke tanah kelahiran Buddha dan menginspirasi orang-orang di sana. Saya berharap mereka dapat memiliki masa depan yang cerah.


Saat ini, hendaklah kita mendidik mereka dengan sepenuh hati dan membantu mereka melihat dunia yang lebih luas agar mereka dapat memiliki cita-cita yang lebih tinggi. Kita juga dapat membantu anak-anak untuk terus menerima pendidikan agar mereka menjadi pilar negara mereka di masa depan. Ini memerlukan tekad kita semua. Jika dimulai dari sekarang, anak-anak di sana akan memiliki harapan di masa depan.

Saya berterima kasih kepada relawan Tzu Chi Singapura dan Malaysia yang telah mewakili saya pergi ke tanah kelahiran Buddha dan membawa bantuan bagi orang-orang di sana. Saya sungguh berterima kasih. Saya juga berterima kasih kepada insan Tzu Chi di seluruh dunia yang memiliki niat untuk membantu.Hendaklah kita membangun tekad dan ikrar karena negara ini membutuhkan himpunan cinta kasih dan upaya kita.

Untuk memperbaiki kehidupan di sana, kita harus membangun misi amal, membantu pendidikan anak-anak, membangun fasilitas medis, dan menanamkan semangat budaya humanis di sana. Begitulah cara kita menjalankan Empat Misi Tzu Chi di sana. Ini disebut dengan membawa manfaat bagi tanah kelahiran Buddha. Inilah harapan saya. Saya sungguh berterima kasih kepada insan Tzu Chi di seluruh dunia.

Hendaklah kita membangun tekad dan ikrar. Ikrar akan menciptakan kekuatan. Dalam hidup ini, kita harus dapat membantu tanah kelahiran Buddha dan kembali mengembangkan ajaran Buddha di Nepal. Inilah tekad dan ikrar kita semua. Terima kasih. Saya mendoakan semoga insan Tzu Chi di seluruh dunia dapat hidup damai dan dapat membina berkah dan kebijaksanaan. Terima kasih.  

Memupuk kebajikan untuk membawa manfaat bagi tanah kelahiran Buddha
Bergotong royong untuk mendaki Gunung Sumeru
Pendidikan dapat memperbaiki kondisi kehidupan
Memiliki harapan untuk menyambut masa depan yang cerah 

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 26 Maret 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan Tanggal 28 Maret 2023
Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -