Ceramah Master Cheng Yen: Menaati Sila dan Bervegetaris

Saya sangat bersyukur dua hari lalu, U-Theatre mengadakan pertunjukan di Aula Jing Si Hualien. Semua penonton sangat terharu. Penonton terharu melihat performa mereka yang merupakan hasil kerja keras. Selain itu, mereka juga sangat kompak dan penuh kekuatan. Hidup berdisiplin juga termasuk pelatihan diri. Mereka berlatih di pegunungan hingga sangat kompak.

Malam itu, melihat pertunjukan mereka, saya sangat memuji mereka. Terlebih dengan pintu tembaga di Aula Jing Si sebagai latar belakangnya, rekaman video pertunjukan mereka sungguh terlihat mengagumkan. Kita melihat keindahan di dunia ini. Kita juga melihat keindahan Aula Jing Si kita.

Lapangan di depan Aula Jing Si penuh dengan orang, tetapi sangat hening dan tenang. Meski berada di pusat kota, kita bisa melihat ketenangan dan keindahan di tengah keramaian.

Sungguh, Aula Jing Si dan U-Theatre adalah perpaduan yang sangat bagus.

Sungguh, segala sesuatu di dunia ini diciptakan oleh manusia.

“Pintu tembaga Aula Jing Si memberikan kesan kuno, seperti lukisan dinding Dunhuang. Saat lampu dinyalakan, rasanya seperti lentera di dalam hati juga perlahan-lahan menyala. Itu bagaikan kekuatan Buddha dan Bodhisatwa yang dengan lembut mendukung semua orang untuk memahami kebenaran tentang kehidupan,” kata Liu Ruo-yu Pendiri U-Theatre.

“Mantra dan bunyi gendering memang penuh kekuatan. Mereka dapat menggugah hati manusia dan membantu seorang praktisi memasuki kondisi batin yang tenang,” kata Huang Zhi-qun Direktur musik U-Theatre.

Saya sungguh terharu melihatnya. Intinya, kehidupan kita akan indah jika kita bersungguh hati. Saya berharap semua orang dapat bersungguh hati. Kita semua memiliki jalinan jodoh dalam dunia Tzu Chi.

 

Kita bisa melihat insan Tzu Chi di Amerika Serikat. Mendengar saya berkata bahwa bervegetaris itu harus, mereka pun terjun ke tengah masyarakat untuk mengajak orang-orang bervegetaris.

“Bakon adalah daging, bukan? Bisakah Anda mencoba untuk menyiapkan sarapan tanpa daging untuk keluargamu? Selama 60 hari, bisa? Oke, bagus,” kata salah seorang orang relawan Tzu Chi.

“Tanpa daging, hanya sayuran,” kata relawan lainnya.

“Saya suka yang kalian lakukan. Kalian berusaha untuk membantu komunitas. Saya bersedia bervegetaris 2 kali dalam sehari,” kata Oscar warga.

Di jalan, mereka mengetuk jendela mobil untuk mengajak orang-orang bervegetaris. Ada orang yang menanggapi dengan dingin dan langsung menolak. Ada pula yang sangat antusias dan bersedia untuk bervegetaris sekali atau dua kali makan. Demikianlah reaksi orang-orang, ada yang bersedia bervegetaris dan ada yang menolak.

Demikianlah dunia ini. Kita membutuhkan sekelompok orang yang pantang menyerah dan bersedia melakukannya. Inilah yang disebut Bodhisatwa dunia.


Para Bodhisatwa dunia membabarkan Dharma dan menyebarkan ajaran kebajikan. Ini sungguh tidak mudah. Mereka telah mengajak orang-orang untuk bervegetaris lebih dari 2 juta kali makan. Di antaranya, tidak sedikit yang berikrar untuk bervegetaris, bahkan ada orang yang akan bervegetaris dalam jangka panjang. Saya sangat terharu karena bervegetaris merupakan wujud dari cinta kasih menyeluruh. Dengan bervegetaris, kita dapat melindungi kehidupan.

Hewan-hewan dijagal karena manusia gemar mengonsumsi daging. Jika orang-orang tidak mengonsumsi daging, tentu hewan-hewan tidak akan dijagal. Dengan demikian, peternakan tidak akan terus-menerus menggunakan berbagai Teknik untuk membatasi kebebasan hewan-hewan.

Contohnya, begitu anak ayam menetas, mereka akan diperiksa. Ayam betina akan dipelihara karena dapat menghasilkan telur, sedangkan ayam jantan akan langsung dibunuh. Ada yang langsung dibunuh dengan kejam begitu lahir, ada pula yang hidup terkekang di peternakan. Bukan hanya ayam, babi pun demikian.

Hewan-hewan dikurung dalam ruang yang kecil dan pergerakan mereka dibatasi. Orang-orang mengonsumsi daging, tetapi mereka tidak tahu betapa banyaknya penderitaan yang dirasakan oleh hewan-hewan itu. Mereka menderita karena orang-orang mengonsumsi daging mereka. Karena itu, mereka ingin membalas dendam. Inilah hukum sebab akibat.

Lihatlah hewan-hewan yang digantung terbalik. Ini karena orang-orang ingin mengonsumsi mereka. Makna upacara Ullambana pada bulan 7 Imlek ialah menyelamatkan semua makhluk dari penderitaan. Kita harus menyelamatkan hewan-hewan. Jangan biarkan mereka digantung terbalik dan disembelih. Kita harus menyelamatkan mereka. Jika kita tidak mengonsumsi daging, tidak akan ada peternakan dan hewan-hewan tidak akan tersiksa.

Bodhisatwa sekalian, selain memperluas pengetahuan, kita juga harus membina kebijaksanaan. Orang yang bijaksana selalu berdisiplin dalam hidupnya. Ini disebut menaati sila. Orang yang menaati sila harus bervegetaris. Sila yang harus ditaati, baik lima sila maupun sepuluh sila, yang pertama adalah tidak boleh membunuh.

“Menaati sila berarti tidak membunuh, mencuri, melakukan perbuatan asusila, dan minum alkohol. Berhubung tidak boleh membunuh dan semua makhluk ialah setara, maka kita tidak boleh membunuh hewan. Berhubung tidak boleh membunuh hewan, maka kita harus bervegetaris. Saya berharap dapat mengubah tempat kerja ini menjadi sebuah ladang pelatihan. Saya ingin mengubahnya menjadi sebuah ladang pelatihan kebajikan. Inilah harapan saya,” kata Lin Kun-wang pengusaha.

Singkat kata, kita harus mengembangkan kebijaksanaan. Saya sering berkata bahwa kita harus mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan. Orang yang bijaksana tahu bahwa kesehatan dibutuhkan oleh setiap orang. Tanaman pangan adalah makanan yang paling bersih dan sehat. Ikan dan daging tidaklah bersih. Pola makan kita hendaknya dapat mewujudkan kehidupan dan dunia yang bahagia.

“Restoran vege tuh memang kita mau mengajak lebih banyak orang lagi untuk bervegetarian, apalagi di daerah PIK (Pantai Indah Kapuk) ini kan masih belum banyak ya, belum ada banyak restoran vege. Jadi ini kesempatan untuk kita mengenalkan makanan vegetarian itu enak gitu sama masyarakat,” kata Magdalena relawan Tzu Chi Indonesia.

Saya bersyukur atas kekuatan cinta kasih para Bodhisatwa dunia. Saat satu tangan bergerak, ribuan tangan ikut bergerak. Saya menyerukan vegetarisme dan insan Tzu Chi di seluruh dunia telah mendengar seruan saya. Yang paling menggembirakan adalah setiap orang menerima ajaran saya dan mempraktikkannya. Demikianlah nilai kehidupan saya.

Mendoakan ketenteraman seiring bunyi genderang
Menyebarluaskan ajaran kebajikan dan menghapus kegelapan batin
Menaati sila dan bervegetaris
Mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan untuk melindungi semua makhluk

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 31 Agustus 2020          
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 02 September 2020     
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -