Ceramah Master Cheng Yen: Menabur Benih Bodhi dan Membawa Manfaat bagi Dunia


Kita telah melihat sekelompok relawan Afrika Selatan. Beberapa hari yang lalu, ketua Tzu Chi Afrika Selatan kembali ke Hualien dan kami membahas tentang misi Tzu Chi di Afrika Selatan. Ini mengingatkan saya bahwa lebih dari 30 tahun yang lalu, sekelompok relawan Tzu Chi, yakni Bapak Michael Pan, Bapak Shi, dan beberapa pengusaha Taiwan lainnya, memulai misi Tzu Chi di sana. Kenangan itu muncul satu demi satu di benak saya. Inilah yang dinamakan dengan sejarah.

Di negara yang penuh dengan kemiskinan dan penderitaan, sekelompok pengusaha Taiwan memiliki jalinan jodoh untuk membawa bantuan ke sana. Mereka adalah insan Tzu Chi yang menjalankan bisnis dan misi secara bersamaan di sana. Mereka semua memiliki tekad dan jalan yang sama. Meski berada di tempat yang asing, mereka tetap bersedia untuk bersumbangsih.

Warga setempat berterima kasih kepada para insan Tzu Chi yang telah membawa cinta kasih ke tempat itu dan menginspirasi mereka untuk bersumbangsih dan bergabung dengan Tzu Chi. Mereka menjangkau wilayah pegunungan dan pedesaan, bahkan melintasi negara untuk menyebarkan Dharma, memperkenalkan Tzu Chi, dan menjalankan misi Tzu Chi. Mereka telah melakukan itu selama 20 tahun lebih.

Kita dapat melihat di layar bahwa Bapak Michael Pan masih sangat muda saat itu. Jika dibandingkan, beliau yang berusia paruh baya saat itu telah memasuki usia lanjut sekarang. Dahulu, beliau dapat mendaki gunung dan melewati bukit, tetapi saat ini, jalannya sudah menjadi lambat. Dua puluh hingga tiga puluh tahun telah berlalu detik demi detik. Melihat kembali rekaman lebih dari 30 tahun yang lalu, penampilan fisik relawan di Afrika Selatan saat ini telah berbeda. Namun, begitulah proses kehidupan. Ini merupakan hukum alam.


Tzu Chi di Afrika Selatan sangatlah penting. Di sana masih ada banyak orang menderita yang membutuhkan dukungan dari Tzu Chi. Oleh karena itu, kita harus mewariskan misi Tzu Chi. Setiap relawan hendaklah menjaga relawan lansia dan menggalang relawan muda. Kita harus membimbing lebih banyak anak muda.

Tzu Chi Afrika Selatan sudah memiliki ketua baru. Relawan Tzu Chi yang masih muda juga kembali kali ini. Kita dapat melihat bahwa di Afrika Selatan, mereka telah memiliki ladang pelatihan yang agung. Insan Tzu Chi di sana selalu bekerja sama dalam kesatuan dan keharmonisan. Sambil mengembangkan bisnis, mereka juga menggarap ladang Tzu Chi dengan menabur benih kebajikan. Betapa indahnya dunia Tzu Chi.

Di Malaysia, kita juga dapat melihat ladang pelatihan yang agung. Lihatlah, sungguh indah. Dengan hati yang tulus, mereka berkata, "Master, kami sangat tulus. Kami mendengarkan semua ajaran Master. Kami mengadakan kegiatan bedah buku untuk mendalami Sutra Makna Tanpa Batas." Kegiatan bedah buku oleh insan Tzu Chi di seluruh dunia selalu diikuti dengan pementasan adaptasi Sutra. Jadi, mereka terus mendalami Sutra dan berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra.


Gerakan kaki dan tangan para peserta sungguh rapi dan kompak. Para peserta membentuk berbagai kelompok. Setiap kelompok memiliki gerakan yang berbeda. Ketika 10 ribu tangan bergerak bersama, semuanya terlihat sangat rapi. Lihatlah, satu pementasan diikuti oleh lebih dari seribu peserta, tidak hanya di ruangan ini, tetapi juga di ladang pelatihan Malaysia dan beberapa tempat lainnya.

Semua peserta di berbagai tempat memiliki gerakan yang sama dan serempak. Saya kagum atas ketekunan dan semangat para murid. Mereka sungguh tekun dan bersemangat. Jika tidak demikian, mereka tidak akan bisa mengikuti gerakan orang lain. Mereka semua melatih diri dengan sungguh-sungguh. Ketika mereka bersatu, penampilan mereka sungguh menyentuh. Saya sungguh berterima kasih kepada seluruh insan Tzu Chi.

Di era ini, kita hidup di waktu yang sama dan berada di Bumi yang sama. Saat pementasan adaptasi Sutra dimulai di satu tempat, relawan di seluruh dunia turut mengikuti. Ketika satu tangan bergerak, puluhan ribu tangan turut bergerak. Ketika satu mulut melantunkan Sutra, relawan di seluruh dunia akan melantunkan Sutra yang sama.

Lantunan Sutra yang lantang menunjukkan ketulusan mereka. Orang-orang yang tak terhitung jumlahnya telah bersatu. Mereka semua saling menautkan hati dan memiliki pikiran yang sama. Saya sungguh bersukacita. Hendaklah dalam kehidupan saat ini, kita memiliki ikrar yang sama dan menyatukan hati dan pikiran kita. Saya sungguh bersyukur.


Saat ini, mungkin semuanya akan merasa bahwa saya tengah membicarakan orang-orang yang berpartisipasi dalam pementasan. Saya ingin memberi tahu kepada kalian bahwa saya tengah membicarakan semua orang yang mendengarkan saya saat ini. Tidak peduli di mana mereka berada, selama mereka menyalakan perangkat, mereka dapat melihat tempat yang sama dan mendengar suara yang sama. Apa yang mereka dengar saat ini adalah suara saya.

Setiap hari, saya selalu berbicara dengan semuanya melalui program "Lentera Kehidupan". Hingga tanggal 02 Desember, Lentera Kehidupan telah mencapai 9 ribu episode. Melihat angka itu, saya memuji kegigihan saya. Saya dapat bertahan meski menderita penyakit. Sejak muda hingga saat ini, saya dapat terus bertahan dengan kegigihan saya. Ceramah saya dapat direkam dan disunting menjadi 9 ribu episode. Ini sungguh bukanlah hal yang mudah.

Ada begitu banyak orang yang dapat mendengar tentang Tzu Chi dan menjalankan misi Tzu Chi bersama saya. Di berbagai tempat di seluruh dunia, insan Tzu Chi menjalankan bisnis mereka sekaligus menyebarkan misi Tzu Chi. Saya sungguh berterima kasih kepada seluruh insan Tzu Chi. Karena itulah, saya bersyukur setiap waktu. Inilah waktunya kita mewariskan ajaran Buddha.

Hendaklah semuanya memiliki pengetahuan benar dan pandangan benar untuk menyebarkan ajaran Buddha di dunia agar dapat didengar dan dilihat oleh semua orang. Budaya humanis telah terlihat di dunia saat ini. Ini sungguh membuat saya merasa terhibur. 

Melintasi negara untuk menyebarkan Dharma dan menjalankan misi Tzu Chi
Mewariskan tekad dan jalan yang benar
Mendalami Sutra dengan ketekunan, semangat, dan keharmonisan
Menabur benih Bodhi dan membawa manfaat bagi dunia 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 05 Desember 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 07 Desember 2022
 
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -