Ceramah Master Cheng Yen: Menabur Benih Bodhi dan Menggarap Ladang Berkah


“Saya berikrar untuk lebih aktif mendedikasikan diri dalam menabur cinta kasih di komunitas saya. Saya akan memperhatikan saudara se-Dharma dan mengajak semua orang untuk bergabung dengan Tzu Chi agar seluruh komunitas dapat menghimpun lebih banyak kekuatan cinta kasih dan kebajikan. Tahun ini, berkat usaha dengan kesatuan dan keharmonisan, kita telah menggalang banyak Bodhisatwa dunia dan akan memiliki generasi ke-2 Tzu Chi. Ada pula 12 orang yang akan mulai menjadi relawan dengan mengikuti pelatihan di tahun depan. Kami akan mendampingi mereka dengan baik,”
kata Chen Yi-hui relawan Tzu Chi.

“Ketika menghirup Dharma di pagi hari, saya mendengar Master berkata, ‘Membawa di punggung disebut memanggul; membawa di bahu disebut memikul. Mereka yang membaca dan melantunkan Sutra ini bagaikan dipanggul dan dipikul oleh Tathagata.’ Beban yang dipikul Tathagata sungguh berat. Hendaklah seluruh insan Tzu Chi memikul bakul beras bagi dunia. Ajaran Master bagaikan pukulan di kepala yang membangunkan saya. Jadi, saya mengumpulkan keberanian untuk memikul tanggung jawab sebagai fungsionaris, mulai dari menjadi ketua Xieli sampai sekarang,” kata Zhou Lian-hong relawan Tzu Chi.

“Saya berterima kasih kepada relawan senior atas pendampingan mereka selama ini. Mereka telah mendorong, membimbing, dan memberi saya kesempatan untuk belajar. Saya akan mewariskan semangat ini, sepenuh hati memperhatikan saudara se-Dharma, dan menggalang lebih banyak Bodhisatwa untuk menjalankan misi Tzu Chi. Dengan demikian, inti sari Dharma Tzu Chi akan selalu hidup dan diwariskan ke generasi demi generasi,” pungkas Zhou Lian-hong relawan Tzu Chi.

Saya sungguh senang, tersentuh, dan merasa tenang. Hal yang saya harapkan ialah kalian dapat mewariskan Tzu Chi ke setiap generasi. Dengan demikian, barulah kita dapat menggalang Bodhisatwa tanpa henti. Ini sungguh penting. Kita harus terus mendampingi dan memotivasi orang lain. Jumlahnya harus bertambah dan bukan berkurang. Ketika bertambah satu, janganlah berkurang satu, melainkan terus bertambah hingga tak terhitung jumlahnya. Inilah jiwa kebijaksanaan kita yang harus terus bertumbuh.


“Saya selalu ingat dengan perkataan Master. Kami selalu mengadakan pertemuan komunitas, kegiatan bedah buku, dan kegiatan lainnya untuk menabur cinta kasih di dunia dan menggalang lebih banyak Bodhisatwa Tahun ini, kami telah menggalang 2 insan Tzu Chi generasi ke-2 dan 5 relawan komunitas. Meski jumlahnya tidak banyak, saya sungguh yakin bahwa satu benih dapat menciptakan benih yang tak terhingga dan benih tak terhingga berasal dari satu benih. Saya juga memberikan teladan melalui tindakan nyata. Dengan tulus dan penuh kasih, saya mendorong anggota tim untuk tekun dan bersemangat melatih diri. Kita akan bersatu hati menggarap ladang berkah, membawa manfaat bagi dunia, dan menciptakan berkah bagi dunia,”
kata Zheng Feng-zhang relawan Tzu Chi.

“Saat ini, saya berikrar untuk terjun ke tengah masyarakat dan melayani di sana. Meski saya tidak melayani sebagai ketua tim Heqi, saya akan kembali melayani sebagai ketua tim Xieli. Secara perlahan, saya akan menggali kemampuan setiap orang sehingga setiap orang dapat memikul tanggung jawab dan setiap tanggung jawab ada yang memikulnya. Dengan demikian, komunitas tersebut akan dipenuhi dengan cinta kasih. Saya juga berikrar untuk menjadi penggali sumur. Bagaikan menggali mata air, saya akan memunculkan setiap Bodhisatwa dan membuat kebajikan dalam komunitas ini menjadi teladan yang baik bagi komunitas lainnya,” kata Wang Qian-guang relawan Tzu Chi.

Saya telah mendengar tentang "menggali sumur". Ya. Kita semua adalah penggali sumur yang baik. Kita harus terus menggali hingga air memancar keluar. Kita juga harus memastikan bahwa kita telah mencapai lapisan air yang sesungguhnya. Terkadang, beberapa lapisan memiliki air yang telah tercemar. Oleh karena itu, kita harus terus menggali hingga mendapatkan air yang tidak tercemar. Ini membutuhkan kebijaksanaan kita. Namun, jika kita menyadari adanya air yang tercemar, kita harus segera menjernihkannya dengan menggunakan obat penjernih.


Hendaklah kita menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk dengan berbuat baik dan bertutur kata yang baik. Hendaklah kita membagikan pengalaman kepada banyak orang dan menginspirasi mereka untuk bergabung dengan kita. Setiap orang tahu bahwa saya akan menyerukan untuk menggalang Bodhisatwa. Namun, bagaimana caranya? Kita harus memberi tahu mereka mengenai setiap misi yang dijalankan Tzu Chi. Dari mana kita akan mendapatkan informasi ini?

Saya telah membentangkan jalan yang baik bagi kalian. Hal yang perlu kalian lakukan ialah meluangkan waktu setiap hari untuk menonton Da Ai TV. Setiap berita dan laporan internasional Da Ai TV berisi peristiwa dunia. Saya sungguh berterima kasih kepada program laporan berita Da Ai TV yang sangat berkualitas dalam melaporkan peritiwa dunia. Da Ai TV adalah milik kita dan kita harus menontonnya.

Dalam Empat Misi Tzu Chi, semua orang harus menjalankan misi amal kita. Bagaimana dengan misi kesehatan? Para dokter ahli kita, walau telah bergelar doktor sekalipun, mereka masih memerlukan pelatihan lanjutan. Berhubung zaman sekarang telah berbeda, mereka juga perlu mempelajari pengetahuan medis terbaru bersama dokter muda. Manusia memiliki pengetahuan yang tidak ada habisnya untuk dipelajari dan jalan yang tidak terbatas.

Hendaklah kita sepenuh hati. Dharma itu abadi. Terlebih lagi, Dharma ada untuk membimbing kita dari kehidupan ke kehidupan agar tidak menyimpang. Kita sering mendengarkan Sutra dan harus memahami istilah "kalpa". Kalpa berarti waktu yang sangat panjang. Dari kehidupan ke kehidupan, kita harus memastikan bahwa jalinan jodoh kita tidak menyimpang. Hendaklah kita saling mendampingi sebagai Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan sehingga kita akan berhubungan dengan lebih banyak Bodhisatwa.


Lihatlah insan Tzu Chi. Bukankah kalian berhubungan dengan banyak insan Tzu Chi? Jika kita tidak bergabung dengan Tzu Chi, kita hanya memiliki keluarga satu darah. Setelah bergabung dengan Tzu Chi, kita disebut sebagai saudara se-Dharma. Untuk keluarga satu darah, kita bisa menghitung berapa banyak anak dan cucu yang kita miliki, mungkin satu, dua, tiga, empat, atau lima, dan kita bisa menghitung dengan satu tangan kita dan terus menghitung dengan tangan yang lain karena jumlahnya terbatas. Namun, saudara se-Dharma jumlahnya sangat banyak dan tidak terhitung. Satu orang dapat memiliki saudara se-Dharma yang tak terhingga banyaknya. Inilah Bodhisatwa. Kita harus menjalin jodoh baik dengan saudara se-Dharma dari kehidupan ke kehidupan. Kita sungguh dipenuhi berkah.

Kita telah menyerap banyak ajaran Buddha dan telah berjalan di Jalan Bodhisatwa dengan langkah yang mantap. Terlebih lagi, kita memiliki saudara se-Dharma yang tersebar luas dan sungguh banyak. Saat ini, ada begitu banyak orang di tempat ini, apalagi ditambah dengan mereka yang terhubung secara daring. Ke mana pun saya pergi, mereka akan mengikuti saya. Semuanya adalah saudara se-Dharma kita. Hendaklah kita mengucapkan terima kasih dan menghargai satu sama lain. Saya berharap semuanya dapat melatih diri dengan tekun dan bersemangat.

Kita bukan hanya sekadar mendengarkan Dharma, tetapi juga mengambil peran dalam menjalankan misi yang ada. Hanya ketika kita menjalankannya, barulah kita dapat merasakan dan mendapatkan pengalaman. Artinya, hanya ketika kita bersumbangsih, barulah kita dapat menabur benih kebajikan di dalam batin. Jika kita tidak bersumbangsih, meski telah dilantik, ladang batin kita akan tetap kosong. Jadi, hendaklah kita bersumbangsih dan menabur lebih banyak benih kebajikan di ladang batin kita. Hanya dengan cara inilah kita meneruskan jiwa kebijaksanaan dan kehidupan kita. 

Menggalang Bodhisatwa hingga tak terhitung jumlahnya
Menggali sumur hingga mendapatkan pancaran air yang jernih
Menjalin jodoh secara luas dengan saudara se-Dharma dengan tekun dan bersemangat
Meneruskan jiwa kebijaksanaan dan menggarap ladang berkah 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Desember 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 20 Desember 2022
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -