Ceramah Master Cheng Yen: Menabur Benih Kebajikan dan Membersihkan Noda Batin


“Meskipun sulit untuk mementaskan adaptasi Sutra, tetapi saya bersedia memikul tanggung jawab ini karena apa pun yang Master ingin lakukan, saya sebagai murid akan melakukannya. Sangat disayangkan, di pertengahan dua tahun lalu, saya merasa stamina saya menjadi sangat buruk dan saya tidak bisa berkonsentrasi,”
kata Ling Xuan-yi relawan Tzu Chi.

“Pada akhir tahun, kelopak mata terkulai parah dan penglihatan menjadi kabur. Hingga bulan Juni tahun lalu, saya didiagnosis menderita penyakit langka yang disebut ‘miastenia gravis’. Selama sebulan penuh, saya hampir tidak bisa berbicara. Master berkata bahwa Master harus menguras tenaga untuk memberikan ceramah. Saya telah mengalaminya. Saya terus berlatih secara intensif selama satu–dua bulan,” lanjut Ling Xuan-yi.

“Setiap hari sebelum keluar rumah, saya harus menempelkan 9 koyok pereda nyeri di sekujur tubuh supaya bisa menanggung beban latihan pada hari itu. Bagi saya, pementasan akbar ini merupakan tanda kemuliaan yang tertanam dalam di kesadaran kedelapan saya. Saya berikrar dengan tulus untuk meneruskan jalinan jodoh Dharma dengan Master dari kehidupan ke kehidupan. Terima kasih, Master,” pungkas Ling Xuan-yi.

Saya mendengar kalian semua membangun ikrar agung untuk meneruskan jalinan jodoh Dharma dengan saya, memperpanjang jalinan kasih sayang, dan memperluas cinta kasih. Berkat jalinan jodoh baik kita di masa lampau, setiap kali saya menyerukan untuk melakukan sesuatu, kalian pasti akan merespons.

Kalian bukan hanya merespons dalam jangka pendek, melainkan selalu bersedia untuk dan melakukan tindakan nyata dalam jangka panjang. Kalian bukan baru bersedia sekarang. Sejak puluhan tahun lalu, ketika saya menyerukan hal ini, kalian telah berikrar untuk mendedikasikan diri.


Kita telah mendedikasikan diri untuk bersumbangsih di tengah masyarakat dengan berjalan di Jalan Bodhisatwa. Tujuan mulia Buddha datang ke dunia ialah mengajarkan praktik Bodhisatwa dan membebaskan semua makhluk dari penderitaan. Kita juga telah bekerja sama untuk mencapai tujuan mulia, yaitu mewariskan semangat Buddha selama-lamanya. Dengan demikian, kita akan dipenuhi sukacita Dharma dan dapat bekerja sama dengan harmonis.

Mengapa Buddha datang ke dunia untuk menyelamatkan semua makhluk? Karena dunia ini penuh dengan penderitaan. Dari mana datangnya penderitaan? Penderitaan ini berasal dari kehidupan yang singkat.

Di usia saya sekarang ini, saya akan mengingat hari-hari ketika masih muda dan paruh baya dan saya juga merasa hari-hari itu belum lama berlalu. Dalam sekejap mata, saya tidak hanya menua, bahkan telah jauh di atas ambang usia lanjut.

Buddha hidup sampai usia 80 tahun. Saya sudah berusia lebih dari 80 tahun, tetapi saya masih dalam tahap belajar. Jadi, saya sangat sedih dengan betapa cepatnya waktu berlalu. Sekarang, melihat penderitaan orang-orang, bencana yang terjadi akibat kondisi iklim, kerusakan Bumi, dan ketidakselarasan pikiran manusia, saya merasa sangat cemas.

Jam iklim di New York terus berjalan mundur. Dengan berlalunya hari demi hari, usia kehidupan saya juga makin berkurang. Saya sangat cemas, tetapi bukan takut dengan kematian. Sesungguhnya, ketika waktu saya tiba, saya akan merasa sangat tenang dan damai. Jadi, kita harus senantiasa membina diri sendiri untuk memiliki pikiran yang baik, melakukan kebajikan, berjalan di jalan yang benar, dan menjalin jodoh baik dengan semua orang.


Kita harus memprioritaskan segala sesuatu yang baik. Dengan cara ini, kita dapat menabur benih kebajikan di dalam hati dan pikiran kita sehingga saat kita meninggal dunia, kita akan merasa tenang dan damai. Dengan melakukan kebajikan, kita telah melakukan pelatihan diri.

Kita hendaknya menggenggam setiap kesempatan untuk melatih diri, seperti seruan saya lebih dari 50 tahun lalu untuk menyisihkan uang 50 sen setiap harinya. Kini, saya sangat khawatir dengan perubahan iklim. Waktu sungguh berlalu dengan cepat. Kini, hanya ada satu obat mujarab untuk perubahan iklim.

Dahulu, saat Pemberkahan Akhir Tahun, saya selalu mengatakan bahwa kita harus menyucikan hati dan pikiran manusia. Ini adalah harapan saya setiap hari, tetapi tidak banyak yang bisa saya lakukan dan saya merasa sangat tidak berdaya. Saya terus mengingatkan hal ini kepada semua orang setiap Pemberkahan Akhir Tahun. Namun, saya tetap merasa sangat khawatir.

Sekarang, seiring meningkatnya populasi manusia dan kepraktisan transportasi, nafsu keinginan juga terus bertambah, terutama nafsu makan. Seiring bertambahnya populasi, nafsu makan juga bertambah sehingga banyak hewan disembelih. Bayangkanlah, lebih dari 200 juta ekor hewan dibunuh setiap harinya untuk memenuhi nafsu makan manusia. Ini menciptakan banyak karma buruk.

Jadi, sekarang kita semua benar-benar harus menyatukan hati untuk menjalankan vegetarisme. Dengan cara ini, kita dapat mengurangi jumlah ternak, polusi di Bumi, bencana yang terjadi akibat iklim, dan penebangan pohon. Jadi, kita harus menggunakan kebijaksanaan untuk memikirkan cara menyelamatkan Bumi.


Hanya ketika Bumi aman, manusia baru dapat hidup dengan tenang dan damai. Untuk itu, kita harus mulai dari pikiran kita. Kita semua sangat berjodoh. Kita telah menjalin jodoh baik di masa lampau dan harus tetap dilanjutkan dengan mempraktikkan Dharma serta membina berkah dan kebijaksanaan di dunia.

Hanya di dunia inilah, kita dapat mempraktikkan Jalan Bodhisatwa dan mencapai kebuddhaan. Ada tiga kereta yang masing-masing ditarik oleh seekor kambing, rusa, dan lembu putih. Kita akan memilih kendaraan kecil, sedang, atau besar? Sebaiknya, kita memilih kendaraan besar.

Kendaraan besar bagaikan kereta lembu putih. Lembu sangatlah kuat. Ia bukan hanya melangkah maju sendiri, tetapi juga menarik kereta yang mengangkut banyak orang sehingga mereka dapat maju bersama. Ini bagaikan ikrar kita untuk membimbing semua makhluk. Jadi, Bodhisatwa sekalian, tolong ingat perkataan saya di dalam hati.

Waktu tidak memungkinkan saya untuk berbicara banyak. Jadi, kalian semua harus bekerja keras. Kalian telah berjalan di jalan yang benar, jadi tolong teruslah berjalan dengan hati yang damai. Ini adalah doa saya untuk kalian semua. 

Mempertahankan kekuatan ikrar dan menjalankan tekad Guru
Menabur benih kebajikan di dalam hati dan pikiran serta melatih diri
Satu-satunya resep mujarab ialah vegetarisme
Menyeberangkan semua makhluk hidup dan membersihkan noda batin   

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 27 April 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto, Felicia
Ditayangkan Tanggal 29 April 2023
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -