Ceramah Master Cheng Yen: Menaklukkan Kegelapan Batin dan Menghimpun Niat Baik
Di Kota Rosario, Provinsi Cordoba, Rio Negro, Neuquen, dan Mendoza, tingkat keterisian intalasi rawat intensif hampir mencapai seratus persen,” kata dr. Arnaldo Dubin Dokter instalasi rawat intensif Argentina.
“Kami menjalankan kebijakan pembatasan yang ketat dengan satu tujuan, yakni menghindari kolapsnya sistem kesehatan yang sudah mengalami tekanan besar,” kata Alexander De Croo Perdana Menteri Belgia.
“Jika tidak ada tindakan apa pun, ruang perawatan intensif di Austria akan seperti yang kita lihat di negara-negara lain, tidak dapat menahan beban ini. Terhitung Selasa 3 November malam hingga akhir November, Austria memberlakukan penutupan wilayah kedua,” kata Sebastian Kurz Kanselir Austria.
Kapankah pandemi COVID-19 ini akan berakhir? Setiap hari kita terus melihat jumlah negara yang terjangkit terus bertambah.
Sekarang pandemi ini telah menyebar ke 224 negara. Melihatnya, kita sungguh merasa, "Mengapa dunia bisa menjadi seperti ini?" Tiba-tiba, sesuatu yang misterius dan tak terduga terjadi begitu saja tanpa bisa dihindari.
Selain itu, unsur api, air, angin, dan tanah juga tidak selaras sehingga menyebabkan berbagai bencana di dunia. Ini sungguh membuat manusia tertekan.
Di Filipina, kemarin dan hari ini terjadi angin kencang dan hujan deras yang menyebabkan bencana banjir. Warga sungguh menderita. Jutaan orang harus dievakuasi. Orang-orang panik dan tak tahu harus berbuat apa. Mereka sungguh menderita dan ketakutan.
Begitu pula di Vietnam. Dalam dua bulan, ada beberapa topan yang menerjang.
“Pemerintah meminta warga dievakuasi terlebih dahulu. Kami juga melakukan beberapa tindakan antisipasi, tetapi angin yang datang terlalu kuat. Banyak atap rumah yang rusak dan pohon yang tumbang,” kata Nguyen Minh Hong warga.
“Bencana bertubi-tubi di provinsi bagian tengah Vietnam menyebabkan kerusakan besar dan berdampak pada lebih dari 7 juta warga, termasuk korban langsung sebanyak 1,3 juta orang,” kata Nguyen Hai Anh Sekjen Palang Merah Vietnam.
Bencana yang terjadi sungguh semakin parah. Dampak perubahan iklim dan kekuatan alam sungguh besar.
Bodhisatwa sekalian, kita melihat dunia penuh penderitaan. Selain itu, tadi saya juga telah mengatakan bahwa jumlah orang yang terjangkit COVID-19 masih terus bertambah. Dalam sehari, puluhan ribu orang terkonfirmasi positif.
Perdana Menteri Inggris juga telah mengumumkan penutupan wilayah selama satu bulan. Ini tentu berdampak pada ekonomi dan lainnya karena orang-orang tidak dapat beraktivitas. Kita melihat di dunia ini sudah banyak orang yang tidak memperoleh upah atau kehilangan pekerjaan. Dampaknya sangat besar.
Insan Tzu Chi di setiap negara tengah menjalankan penyaluran bantuan bagi warga yang mengalami kesulitan ekonomi atau tidak memiliki penghasilan akibat terdampak pandemi. Tzu Chi menyalurkan bantuan bagi keluarga-keluarga seperti ini.
Setiap hari, saat menerima beritanya, hati saya sungguh merasa tidak tega. Namun, jika dipikir-pikir, beruntung ada Tzu Chi. Beruntung, di negara-negara itu ada Tzu Chi. Di negara yang terdapat insan Tzu Chi, relawan segera mempersiapkan penyaluran bantuan.
“Sejak bulan Oktober, setiap bulan kami membantu bank makanan menyediakan makanan sebanyak dua kali. Setiap kalinya, kira-kira ada lima ton makanan yang dibagikan gratis. Kami juga membagikan nasi dan mi instan Jing Si yang dikirimkan oleh Master. Kami membantu banyak warga yang tak dapat bekerja atau kehilangan pekerjaan akibat pandemic,” kata Huang Ji En Ketua Tzu Chi Texas.
Insan Tzu Chi selalu mengerahkan kebijaksanaan untuk menciptakan berkah. Di tengah bantuan untuk meringankan kesulitan ini, sungguh banyak kisah yang menyentuh. Ada banyak hal di dunia yang membuat kita khawatir, terutama wabah COVID-19 yang telah menjadi bencana pandemi global.
Pandemi ini telah begitu parah, kini ditambah lagi dengan kerusuhan di masyarakat. Entah bagaimana orang-orang harus melalui hari-hari seperti itu. Bayangkan, kita harus sangat menyadari berkah. Ketenteraman dan keselamatan adalah berkah. Jika batin manusia tidak damai dan tidak tenang, kekacauan akan terjadi.
Di tengah kondisi kelaparan dan kemiskinan saat ini, jika terjadi lagi kekacauan di masyarakat, kondisinya akan sangat berbahaya. Ini akan menciptakan ketegangan.
Jadi, Saudara sekalian, kita harus sungguh-sungguh mengendalikan tubuh dan batin kita. Hal ini sangat diperlukan pada masa-masa sekarang ini. Kegelapan batin kita harus segera kita taklukkan. Kita harus berintrospeksi dan bertobat. Terlebih lagi, kita juga perlu bersyukur atas ketenteraman yang kita miliki.
Di tengah kekacauan, kita harus menggunakan kebijaksanaan untuk segera menaklukkan gejolak batin kita.
Saat ini, berdoa dengan tulus sangatlah penting. Kita harus mengungkapkan niat baik kita dan saling memberi perhatian. Inilah introspeksi dan pertobatan yang sesungguhnya. Kita harus berintrospeksi, bertobat, dan selalu bersyukur atas ketenteraman yang ada. Inilah jalan menuju keselamatan.
Waktu terus berlalu. Harap semua orang sungguh-sungguh memanfaatkan waktu yang ada. Satu-satunya cara untuk mendoakan agar dunia tenteram dan bebas dari bencana ialah bertekad untuk lebih banyak menciptakan berkah.
Kita harus menyosialisasikan dan menjalankan vegetarisme, mengembangkan cinta kasih, tidak tega memakan daging makhluk hidup. Kita harus mengasihi manusia dan semua makhluk. Mungkin inilah satu-satunya cara yang dapat kita ikrarkan dan jalankan saat ini. Saya mendoakan semua orang.
Ajaran Buddha yang harus kita gunakan saat ini begitu sederhana. Kita hanya perlu menaklukkan batin kita dan mengembangkan kekuatan cinta kasih. Ini dapat dijalankan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak sulit. Asalkan bertekad, kita dapat menjalankannya.
Kita harus menjalankannya. Ya, kita juga harus bervegetaris. Harap semuanya bertekad dan berikrar. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.
Bencana alam terjadi akibat
ketidakselarasan empat unsur
Dampak pandemi membuat warga
masyarakat mengalami kesulitan
Menaklukkan kegelapan batin dan
menghimpun niat baik
Teguh menyosialisasikan vegetarisme
demi memberi manfaat bagi semua makhluk
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 04 November 2020