Ceramah Master Cheng Yen: Menaklukkan Mara dan Berjalan di Jalan yang Benar
“Delapan belas persen pemanasan global disebabkan oleh emisi metana. Kami mengamati bahwa sejak tahun 1750 hingga tahun 2021, konsentrasi karbon dioksida meningkat hampir 150 persen, konsentrasi metana meningkat sekitar 260 persen, dan konsentrasi dinitrogen oksida meningkat 124 persen,” kata Petteri Taalas Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia.
“Pencemaran udara tetap menjadi ancaman bagi lingkungan dan merupakan tantangan terbesar bagi kesehatan manusia dan ekonomi. Dampak terburuk dari pencemaran udara ialah dapat memengaruhi kesehatan orang yang lemah, yakni anak-anak, lansia, dan masyarakat dengan ekonomi yang lemah,” kata Virginijus Sinkevicius Komisioner Uni Eropa untuk Lingkungan.
Dunia ini terus berubah seiring berjalannya waktu. Semua orang perlu menyadari dan memahami hal ini. Dunia dimulai dari jumlah populasi yang sangat sedikit dan ekosistem yang sederhana hingga saat ini jumlah populasi menjadi sangat banyak. Sejauh apa Bumi ini akan kelebihan muatan?
Di mana ada manusia, di situ akan ada masalah. Karena nafsu keinginan, terjadilah konflik antarmanusia. Sulit untuk membawa perdamaian dunia. Manusia di Bumi ini terus bersaing dan bertikai sehingga membawa kehancuran. Ini sungguh menakutkan.
Hendaklah semua orang mengendalikan nafsu keinginan dan jangan tamak. Ketika nafsu keinginan terkendali, kita dapat mengendalikan ketamakan serta menaklukkan Mara dan kerisauan dalam pikiran kita. Ketamakan adalah pasukan Mara yang ada dalam hati. Orang-orang sering kali tamak akan uang.
Beberapa hari yang lalu, seorang murid saya dari Indonesia kembali dan memberi saya dolar Zimbabwe senilai 100 triliun. Saya bertanya, "Dengan jumlah sebesar ini, berapa banyak barang yang bisa saya beli?" Dia menjawab, "Tiga butir telur ayam."
Beberapa tahun yang lalu, Bapak Zhu Jin-cai membahas tentang inflasi Zimbabwe. Akibat inflasi, 50 miliar dolar Zimbabwe pun tidak dapat membeli dua buah pisang. Jadi, jika kita membahas nominal uang, berapa banyak yang kita inginkan? Bukankah itu hanya nol-nol yang ditulis berdampingan? Oleh karena itu, hendaklah kita menggenggam waktu yang ada untuk menciptakan kekuatan kebajikan di dunia. Kekuatan ini tak dapat dilihat dan disentuh, tetapi membawa kemurnian. Bagaimana menciptakannya? Dengan pikiran kita.
Kita harus memiliki pikiran yang murni tanpa noda. Kita harus membangkitkan niat dan pikiran untuk membantu orang lain. Jika seseorang dipenuhi dengan kerisauan, kita harus memikirkan cara untuk melenyapkan kerisauan orang tersebut. Jika hidup seseorang telah menyimpang dan pikirannya telah tidak selaras, bagaimana kita membimbing mereka kembali ke arah yang benar agar mereka tidak menimbulkan kekacauan di dunia?
Pikiran yang tidak selaras dapat membawa keluarga, masyarakat, dan dunia ke dalam kehancuran. Semua dimulai dari hal kecil. Oleh karena itu, saya setiap hari mengatakan bahwa hendaklah kita menjaga hati dan pikiran dengan baik.
Saat ini, saya setiap hari melihat "Jam Iklim". Jam ini selalu menghitung mundur sisa waktu yang dimiliki oleh manusia untuk meredam perubahan iklim dan pemanasan global di Bumi ini. Bagaimana kita dapat mengurangi emisi karbon? Bagaimana kita memperbaiki kehidupan kita? Kita harus hidup sederhana. Terutama bagi yang mengonsumsi daging, kita harus tahu berapa luas lahan yang dibutuhkan untuk memelihara ternak. Dengan demikian, kita akan tahu separah apa polusi yang ditimbulkan.
Ternak mencemari udara dan tanah. Berapa banyak karma buruk yang terakumulasi akibat membunuh hewan? Saya sering mengatakan bahwa semua makhluk menciptakan karma buruk kolektif. Hendaklah kita tidak mengonsumsi hewan dan bersungguh-sungguh mengasihi bumi.
Setiap hari, saat kita mengonsumsi sayuran dengan sepenuh hati, kita dapat menikmati rasa yang berbeda. Sayuran dapat mengenyangkan kita serta membawa kesehatan dan kelimpahan bagi kita karena pola makan yang murni dan bersih. Selama kita merawat bumi dengan baik, bumi akan memberi kita sayuran yang berbeda sesuai musimnya. Sungguh kenikmatan yang luar biasa. Hendaklah kita berterima kasih kepada alam.
Seiring bergantinya musim, mata kita dapat menikmati beragam pemandangan di dunia ini. Semua makhluk hidup berdampingan. Pada musim yang berbeda, kita bisa mengagumi kehidupan yang berbeda pula. Kita dapat mengagumi pemandangan dan kehidupan yang sungguh indah. Kumbang memiliki keindahannya sendiri, begitu juga dengan serangga dan cacing tanah.
Saat kita merawat tanah dengan baik, akan ada cacing tanah yang menggemburkan tanah dan membantunya bernapas. Semut juga memiliki manfaatnya sendiri. Setiap jenis hewan dapat membawa manfaat bagi manusia. Dengan masyarakat yang harmonis, ekosistem yang indah, dan iklim yang seimbang, bukankah hidup ini akan terasa indah?
Bodhisatwa sekalian, semua orang dapat menjadi Bodhisatwa yang melindungi kehidupan dan mewujudkan keharmonisan dunia. Selama kita memiliki kesadaran, dapat melihat kebenaran, dan berpikiran terbuka, kita semua dapat bersumbangsih sebagai Bodhisatwa. Kita semua harus mengetahui arah yang benar dalam hidup. Inilah yang disebut mengetahui jalan kebenaran. Jadi, hendaklah kita menggenggam waktu dengan baik dan tahu bagaimana berjalan di jalan yang benar. Inilah yang disebut dengan melatih diri.
Kita mungkin diliputi ketidaktahuan dan kesesatan di masa lalu. Kini kita harus melatih diri dengan menggengam waktu untuk berjalan di jalan yang benar.
Ketamakan dan pertikaian menimbulkan kehancuran dunia
Menaklukkan Mara dan menghentikan sumber kekacauan
Hidup dengan sederhana dan menerapkan pola makan yang murni
Memahami dan mempraktikkan kebenaran demi kemakmuran bersama
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 29 November 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 01 Desember 2022