Ceramah Master Cheng Yen: Menampilkan Kebenaran, Kebajikan, dan Keindahan dengan Ketulusan dan Kesatuan Hati


“Ini adalah drama tentang relawan survei kasus di Taitung, yakni Kakak Song Mei-zhi, Kakak Yu Hui-xiong, dan Kakak Wei Hong-zhou yang mendampingi tiga keluarga selama 10 tahun. Drama ini menampilkan jerih payah tim survei kasus di wilayah terpencil Taitung. Kami juga berharap lewat drama ini, kami dapat mengukir sejarah terkait tim survei kasus di Taitung,”
kata Gao Zheng-ping Wakil kepala bagian riset drama Da Ai TV.

“Dari melakukan persiapan hingga memulai syuting untuk drama ini, kami menggunakan waktu 5 tahun. Saat kami mewawancarai Bibi Mei-zhi, kata-katanya membuat saya sangat tersentuh. Beliau berkata bahwa seumur hidupnya, beliau hanya melakukan satu hal, yaitu bergabung dengan Tzu Chi serta menyebarkan cinta kasih dan ketulusannya,” kata Zhang Zhen-ti Produser.

“Dalam proses syuting, saya sangat tersentuh oleh perbuatan Kakak Yu Hui-xiong. Saya tidak menyangka bahwa di Taiwan masih ada begitu banyak orang yang membutuhkan bantuan karena saya tidak pernah melihatnya secara langsung. Lewat naskah, saya mengetahui bagaimana beliau bersumbangsih bagi tiga keluarga itu. Sungguh, pertama kali saya membaca naskah, mata saya berkaca-kaca. Saat ini, saya juga sangat emosional. Kakak Yu telah memberi saya inspirasi besar. Saya telah mengambil keputusan. Suatu hari nanti, saya akan menyumbangkan tubuh saya untuk dipelajari oleh mahasiswa kedokteran,” kata Ai Wei Aktor.

“Dalam naskah dikatakan, ‘Tidak semua bunga dapat mekar dan berbuah, tetapi asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja.’ Yang sangat menyentuh ialah drama Da Ai TV menampilkan kisah nyata dengan beragam masalah yang harus dihadapi dan mengemasnya menjadi drama yang menyentuh untuk menginspirasi orang-orang,” kata Chen Zhi-qiang Aktor.


Saya sangat bersyukur. Sungguh sulit bagi saya untuk tidak bersyukur. Para relawan kita selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan segala hal. Contohnya, para anggota Tzu Cheng kita yang menunjukkan kepada saya secara langsung bagaimana mereka memanjat ke ketinggian demi upacara pemandian rupang Buddha di Balai Peringatan Chiang Kai-shek. Tinggi Auditorium Pembabaran Sutra kita setara dengan tinggi tiga lantai. Saya bisa melihat kesungguhan hati mereka. Saya hanya duduk di sana dan menyaksikan bagaimana mereka memanjat.

Melakukan persiapan di auditorium itu juga sangat tidak mudah. Karena itu, saya dapat melihat kesungguhan hati mereka. Mereka juga mengenakan semua perlengkapan mereka dan berdiri di hadapan saya sehingga saya dapat mencoba menariknya dan memastikan bahwa semuanya sangat kokoh. Mereka melakukannya dengan tulus. Selama puluhan tahun ini, insan Tzu Chi selalu bersumbangsih dengan tulus.

Tzu Chi telah berdiri selama lebih dari 50 tahun. Selama lebih dari 50 tahun ini, insan Tzu Chi selalu bersumbangsih tanpa henti. Kita bisa melihat relawan yang bergabung saat muda, kini telah berusia 80-an atau 90-an tahun. Meski demikian, mereka tetap terus mengemban misi Tzu Chi.

Semua drama kita berlandaskan kisah nyata. Terdapat eksistensi ajaib di balik kekosongan sejati. Begitu pula sebaliknya. Demikianlah kehidupan. Untuk berakting, juga dibutuhkan kemampuan akting. Tanpa kemampuan akting, para aktor dan aktris tidak akan bisa menyuguhkan pertunjukan yang menyentuh. Baik opera Taiwan maupun drama modern, semuanya membutuhkan kemampuan akting.

Ada adegan yang sangat menyentuh meski pemerannya belum mengungkapkan apa-apa. Begitu melihatnya, orang-orang langsung tersentuh. Jadi, meski drama Da Ai bukan dimainkan oleh tokoh asli, tetapi ketulusan pemeran secara alami membuahkan hasil yang berkualitas.


Melihat Mei-zhi dan Hui-xiong, saya sangat bersyukur kepada mereka yang memulai Tzu Chi di Taitung. Kini, Tzu Chi telah memiliki banyak anggota komite dan Tzu Cheng di Taitung. Mereka juga bersumbangsih di wilayah tenggara Taiwan. Untuk menyurvei kondisi bencana ataupun kondisi warga kurang mampu, saya yakin kalian pun telah melihat bahwa mereka harus mendaki gunung dan menjangkau desa-desa terpencil. Semua itu adalah kenyataan.

Tadi, saat ada yang menyebut nama mereka kala berbagi tentang drama ini, saya telah menemukan mereka dalam ingatan saya. Saya akan mengingat mereka selamanya. Saya menantikan tayangan drama ini. Insan Tzu Chi bersumbangsih tanpa pamrih. Saya sering berkata bahwa untuk membalas kebaikan mereka, kita hanya bisa menulis naskah tentang kisah mereka dan bersungguh-sungguh memfilmkannya.

Drama kisah nyata para relawan akan menjadi warisan keluarga mereka dan membuat generasi selanjutnya tahu bagaimana orang tua mereka bekerja keras memperhatikan orang yang kekurangan dan menderita. Anggota komite dan Tzu Cheng harus menggalang donasi dari orang-orang. Pada masa-masa awal, relawan kita mengumpulkan donasi senilai 5 atau 10 dolar NT. Selain mengumpulkan donasi dari para donatur, mereka juga menyurvei kondisi warga kurang mampu. Mereka sungguh mengagumkan.

Selain itu, demi kelangsungan hidup keluarga sendiri, mereka juga harus bekerja keras setiap hari. Sungguh sulit bagi saya untuk tidak bersyukur. Inilah Bodhisatwa dunia yang sesungguhnya. Tubuh Mei-zhi sangat kecil, tetapi dia sangat cekatan. Dia sangat cekatan dalam melakukan segala sesuatu. Dia sungguh mengagumkan. Singkat kata, kita harus membalas kebaikan para relawan senior.

Lihatlah para relawan senior kita. Ada yang telah tiada, ada pula yang telah beruban dan badannya membungkuk. Namun, sekelompok relawan ini masih memiliki postur tubuh yang tegak. Setiap orang mendedikasikan diri dengan sungguh-sungguh. Mereka menjalani kehidupan dengan sungguh-sungguh. Namun, waktu tidak bisa diputar kembali. Waktu terus bergulir. Tidak ada yang bisa kembali ke masa lalu.


Seiring berlalunya hari demi hari, segala sesuatu terus berproses. Artinya, segala sesuatu mengalami perubahan tanpa kita sadari. Inilah prinsip kebenaran. Jadi, kita akan menua tanpa kita sadari. Seiring penuaan, penampilan pasti akan berubah. Namun, para relawan kita dapat mempertahankan dedikasi mereka. Ini sungguh tidak mudah. Singkat kata, saya sangat bersyukur.

Para aktor dan aktris berusaha untuk menampilkan kisah mereka senyata mungkin. Saya yakin bahwa para aktor dan aktris juga mempelajari gaya berjalan mereka. Sutradara Pang dan Sutradara Tang juga sangat sungguh-sungguh. Mereka memperhatikan pakaian dan sandal yang dipakai orang-orang pada zaman dahulu. Pada zaman dahulu, orang-orang sangat ketat dalam hal seperti ini, benar tidak?

Mereka sangat sungguh-sungguh. Karena itu, saya merasa sangat terhibur. Yang membuat saya terhibur ialah meski kita tidak bisa menghentikan waktu dan gaya hidup terus berubah seiring waktu, tetapi kita berusaha semaksimal mungkin untuk mencari informasi tentang gaya hidup pada zaman itu. Ini sungguh tidak mudah. Saya sangat bersyukur.

Para staf kita juga menuruti perkataan saya dan menyatukan hati. Karena itulah, kalian bisa menampilkan kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Saya juga bersyukur kepada para aktor dan aktris yang bersungguh hati berakting sehingga drama kita dapat menyentuh hati banyak orang.

Saling mendukung pencapaian dengan hati tertulus
Mempersembahkan drama kisah nyata tentang praktik Bodhisatwa para relawan
Keteladanan dan keluhuran sebagai warisan keluarga
Berlakon dengan kesatuan hati dan keharmonisan hingga menyentuh hati orang-orang

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 12 Juli 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 14 Juli 2024
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -