Ceramah Master Cheng Yen: Menanam Akar Kebajikan; Mengubah Pengetahuan Menjadi Kebijaksanaan


“Kami mengadakan kompetisi antarkelas, antarsekolah, antarkabupaten, dan hingga seluruh dunia. Setiap anak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi. Berkat kerja sama kami dengan Tzu Chi, setiap anak dapat dengan mudah mempelajari pengetahuan tentang pelestarian lingkungan dan pencegahan bencana serta mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari,”
kata Ou Ren-hao Wakil kepala Dinas Pendidikan New Taipei City

“Daerah Keelung pada dasarnya banyak gunung dan sering turun hujan. Para siswa sudah cukup memahami faktor lingkungan ini. Ketika kami melihat aplikasi PaGamO Profesor Yeh, kami sangat tersentuh. Apa yang bisa kita lakukan terbatas, tetapi melalui permainan dan kompetisi, siswa dapat menerima informasi dan pengetahuan secara lebih luas. Sekolah bagaikan taman bermain. Pembelajaran terjadi di setiap sudut. Namun, hal yang paling penting adalah membangkitkan minat dan motivasi siswa,” kata Du Guo-zheng Kepala Dinas Pendidikan Keelung.

Terima kasih. Ketika mendengar tentang pendidikan, saya selalu merasa bahwa masyarakat memiliki harapan. Harapan dunia terletak pada pendidikan. Dibutuhkan pendidikan agar masyarakat bisa tertib. Dunia tidak dapat lepas dari pendidikan. Saya mendengar bahwa para kepala sekolah mengemban tanggung jawab dalam pendidikan dengan sepenuh hati. Setiap sekolah memiliki tradisi masing-masing. Saya melihat bahwa semuanya sungguh sepenuh hati dan menunjukkan kekuatan yang penuh harapan. Saya senantiasa bersyukur.

Manusialah yang dapat menyebarkan Dharma, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, Profesor Yeh menggenggam jalinan jodoh dengan baik. Dia sungguh memiliki jalinan jodoh yang besar. Saya juga memuji diri sendiri karena memiliki jalinan jodoh yang besar. Hendaklah kita menjalin jodoh baik di dunia. Berkat jalinan jodoh yang baik, Profesor Yeh menggunakan kebijaksanaannya untuk mengembangkan metode pendidikan baru. Pendidikan harus menggunakan metode yang disesuaikan dengan zaman. Saya sungguh bersyukur atas kebijaksaanaan Profesor Yeh.


Berkat jalinan jodoh, dunia pendidikan dapat menerima metode ini dengan baik. Ini telah memengaruhi setiap sekolah. Asalkan setiap sekolah menerapkan metode ini, berarti mereka telah berinovasi dan kekuatan mereka akan terus meningkat. Saya sungguh tersentuh. Tentu saja, pendidikan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan juga harus diterapkan dalam interaksi antarmanusia di tengah masyarakat. Inilah tujuan pendidikan sesungguhnya.

Berbicara tentang pelestarian lingkungan, inilah pandangan dan pemikiran yang harus dimiliki oleh semua orang. Jadi, kita harus menyertakan pelestarian lingkungan di dalam pendidikan. Dalam mengajarkan pelestarian lingkungan, saya merasa bahwa para kepala sekolah dapat memulainya dari pola makan.

“Setelah pandemi Covid-19 merebak, saya merasa bahwa jalinan jodoh sudah matang sehingga saya juga menggalakkan vegetarisme. Saya telah bervegetaris selama lebih dari satu tahun. Saya merasa bahwa bervegetaris sangat bagus dan dapat membina welas asih kita. Saya selalu percaya dengan kalimat, ‘Apa pun yang kamu lakukan, semuanya akan kembali padamu," kata Jiang Meng-you Kepala SD Dafeng, New Taipei City.

“Sesungguhnya, permainan pendidikan PaGamO sungguh menarik perhatian anak-anak. Kita dapat melihat bahwa setelah mengikuti kegiatan PaGamO, meski kegiatan telah berakhir, mereka terus membicarakannya. Jadi, secara tidak langsung, mereka belajar pelestarian lingkungan melalui permainan,” kata Xu De-tian Kepala SD Xindian, New Taipei City.

Daur ulang telah menjadi aktivitas sehari-hari murid-murid di sekolah kami. Di sini, saya sungguh berterima kasih kepada seluruh relawan Tzu Chi atas dukungan dan pendampingan mereka. Sungguh, semangat yang mereka tunjukkan telah menjadi teladan bagi para siswa. Kurikulum sekolah kami berfokus pada inisiatif, interaksi, dan kebaikan bersama. Semua ini dapat terlihat dalam diri relawan Tzu Chi,” pungkas Xu De-tian Kepala SD Xindian, New Taipei City.

“Dalam pameran pendidikan pelestarian lingkungan kali ini, ada beberapa hal yang sangat menyentuh. Tatapan siswa di sana menunjukkan kekhawatiran dan ada yang matanya dipenuhi air mata karena mereka merasakan bahwa Bumi kita telah rusak. Mereka dapat merasakannya. Inilah kekuatan dari rasa haru. Hanya ketika terharu dan memandang penting sesuatu, barulah kita akan mengambil tindakan nyata. Selain menerapkan pelestarian lingkungan, kami juga berharap pelestarian lingkungan dapat menjadi kegemaran anak-anak,” kata Chen Yu-fang Kepala SD Ankeng, New Taipei City.


Saya telah menyarankan kepada seluruh kepala sekolah Tzu Chi untuk membiarkan anak-anak melihat berbagai negara yang warganya menderita. Di Benua Afrika, terdapat banyak negara yang warganya hidup kekurangan. Para siswa dapat melihat kondisi kehidupan anak-anak di sana, seperti makanan, tempat tinggal, dan pakaian mereka serta lingkungan tempat mereka bertumbuh. Biarkanlah siswa-siswa kita melihat penderitaan yang dialami anak-anak di sana.

Masyarakat kita sangat makmur. Jika anak-anak kita terus membandingkan diri sendiri dengan yang di atas, mereka tidak akan pernah puas. Kita harus membiarkan mereka melihat ke bawah. Dengan sedikit kesungguhan hati, guru dapat mendidik dan mendorong siswa untuk menjadi orang yang berguna bagi dunia di masa mendatang. Guru dapat menanamkan nilai ini dalam diri anak-anak. Kita juga mengajari anak-anak untuk menghargai barang. Bagaimana cara kita berhemat?

Manusia telah menghabiskan terlalu banyak sumber daya. Dalam satu hari, sampah yang kita ciptakan sudah tak terhitung. Ada sebagian sampah yang tidak perlu dibuang dan dapat didaur ulang menjadi barang sehari-hari yang berguna. Bagaimana kita menghargai sumber daya? Inilah yang harus diperhatikan oleh para pendidik. Alangkah baiknya jika bidang pendidikan dapat memperhatikan hal ini agar siswa-siswa dapat memahaminya.


Meski masih kecil, anak-anak zaman sekarang sangat pintar. Kita harus mengubah kepintaran menjadi kebijaksanaan. Bijaksana dan pintar itu berbeda. Pintar berarti mengetahui dan memahami banyak hal. Ini disebut pengetahuan. Namun, kebijaksanaan tidaklah sama. Dengan kebijaksanaan, kita tahu cara memperbaiki, melindungi, dan melakukan pencegahan. Inilah kebijaksanaan. Jadi, selain mengetahui banyak hal, kita hendaknya juga tahu cara melindungi, membantu, dan memperbaiki.

Dalam mendidik anak-anak, kita harus membantu mereka mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan dan meningkatkan kebijaksanaan mereka. Hendaklah kita segera mengimbau semua orang dan membantu mereka memahami cara untuk meredam nafsu keinginan. Hanya dengan meredam nafsu keinginan, barulah kita dapat menumbuhkan kebijaksanaan. Daripada membiarkan anak-anak mengumbar nafsu keinginan, lebih baik kita berbagi pengetahuan dan pandangan benar dengan mereka.

Dharma adalah pengetahuan dan pandangan benar. Bagaimana kita membantu para siswa? Ini semua bergantung pada tradisi sekolah yang dibangun kepala sekolah dan kebijaksanaan guru dalam membimbing anak-anak. Inilah harapan bagi dunia.

Menyosialisasikan pelestarian lingkungan melalui pendidikan
Menghargai sumber daya dalam kehidupan sehari-hari
Melihat penderitaan, menyadari berkah, dan mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan
Menanam akar kebajikan secara mendalam demi harapan di masa mendatang 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 05 Februari 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 07 Februari 2023
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -