Ceramah Master Cheng Yen: Menanam Jalinan Jodoh untuk Membawa Manfaat bagi Semua Makhluk

“Kita akan mengadakan bazar. Untuk itu, saya membantu mengupas lobak,” kata Zhou Gui-mei relawan Tzu Chi

“Ini sama dengan berbuat baik, dapat membantu orang lain,” kata Wang Duan-ling relawan Tzu Chi.

“Mulanya, hanya ada sepuluh orang relawan yang memastikan diri untuk hadir, tetapi hari ini, setelah yang lain mendengar tentang hal ini, lebih dari 20 orang datang untuk membantu,” kata Chen Mei-yue relawan Tzu Chi.

“Kita tidak berharap ada bencana yang terjadi. Saat bencana sudah terjadi, kita harus membantu para korban yang menderita,” kata Lin Yu-ying relawan Tzu Chi.

“Bukan hanya menggalang cinta kasih, kita juga mengajak orang lain untuk turut bervegetaris,” kata Lin Yi-rong relawan Tzu Chi.

Saudara sekalian, kita telah melihat dan mendengarnya. Sumbangsih banyak orang bagaikan tetesan embun. Tetesan embun ini harus dihimpun. Kalian yang mendengarkan secara daring saat ini, hendaknya mengulurkan cinta kasih untuk membangkitkan cinta kasih lebih banyak orang. Sumbangsih yang sedikit pun tidak masalah. Saya berharap setiap orang bisa bersumbangsih.

Saat berada Taichung, saya mendengar laporan bantuan bencana di Filipina. Saya mendorong para relawan di Filipina untuk mengetuk hati para penerima bantuan agar semua orang dapat turut berdonasi meski sedikit. Saya berharap di dalam ladang batin setiap orang tertanam sebutir benih yang bisa berkembang menjadi tak terhingga.

“Pendidikan tentang makna kehidupan yaitu welas asih yang mau saya wariskan, saya merasa Tzu Chi adalah wadah yang paling tepat. Karena mereka ada di Tzu Chi melihat langsung pederitaan orang lain di mana kadang kita kunjungan kasih. Saya merasa DAAI TV adalah pelita dalam kegelapan. Tapi saat rasa terharu itu ada (muncul) saya bertanya ke batin saya, sebagai murid Master apakah saya cukup berhenti di rasa haru, saya berniat di dalam hati bahwanya ubah rasa haru ini ke dalam tindakan nyata. Akhirnya saya berikrar di hati bahwa, pulang ke indo saya akan tetap door to door untuk menggalang satu doa buat DAAI TV,” kata Yessie Christina relawan Tzu Chi.

 

Saya berharap setiap orang memiliki benih ini. Setiap butir benih ini, saat bertemu dengan berbagai kondisi pendukung, akan bertumbuh dari kecil menjadi sebatang pohon. Dengarlah suara ini. Berapa banyak pohon besar yang terkandung di dalamnya?

Jangan meremehkan sebutir benih yang kecil. Semoga di kehidupan-kehidupan mendatang, kita semua dapat terus menjaga benih ini dan dapat memberikan cinta kasih yang utuh bagi semua makhluk di seluruh dunia tanpa ada belenggu perasaan sama sekali.

Terlebih lagi saat ini, meski saya berkata bahwa tiada lagi yang dapat saya katakan, tetapi sejujurnya, saya tetap ingin menekankan agar semua orang dapat memetik pelajaran besar demi manfaat semua makhluk.

Saat ini kita membahas hal besar, yakni semua makhluk. Namun, di balik hal besar mengenai semua makhluk ini, sesungguhnya hanya ada suatu hal kecil, yakni perihal makan. Dalam hal makan, kita hendaknya bervegetaris. Jadi, kita harus bersyukur terhadap langit dan bumi atas iklim yang bersahabat dan tanaman pangan yang tumbuh.

Kita bersyukur, tetapi kita juga harus mempraktikkan kebajikan di dunia demi tercapainya keharmonisan. Untuk itu, dibutuhkan kekuatan ikrar. Ikrar ini harus didasari oleh cinta kasih yang utuh dan menyeluruh.

Cinta kasih yang utuh dan menyeluruh berpulang pada perkataan Buddha tentang menyelamatkan semua makhluk. Kita menyebarkan cinta kasih hingga ke lebih dari 100 negara demi melenyapkan penderitaan semua makhluk.

Ajaran Buddha bertujuan untuk membimbing dan menyelamatkan. Kita semua harus saling membimbing dan menyerap Dharma ke dalam hati. Kita harus menjaga cinta kasih yang utuh dalam diri kita. Artinya, kita harus mengasihi semua makhluk secara utuh dan menyeluruh.

Jangan melukai atau membunuh makhluk hidup karena semua makhluk memiliki nyawa. Jika Anda membunuh atau melukainya, ia dapat menyimpan rasa dendam dan menuntut balasan pada waktunya. Rangkaian dendam ini akan terus berlanjut.


Mungkin saja saat ini para penagih utang ini adalah orang yang paling kita kasihi. Ini mungkin saja, karena orang-orang terdekat dan terkasihlah yang bisa menyiksa kita dengan membuat khawatir. Ini juga mungkin terjadi.

Buddha melampaui alam-alam duniawi dan memandang semua makhluk sebagai satu kesatuan. Buddha memandang sama terhadap semua makhluk dan ingin membimbing semuanya agar juga melampaui segala keduniawian.

Namun, makhluk awam memiliki nafsu keinginan dan kemelekatan cinta yang membawa belenggu perasaan. Kita terbelenggu oleh perasaan ini sehingga terus membeda-bedakan dan cinta kasih kita menjadi tercabik-cabik.

Belenggu perasaan ini membuat kita tak dapat melihat jelas. Cinta kasih yang utuh menjadi terpecah-pecah. Inilah kesesatan semua makhluk. Namun, saat ini saya membimbing semua orang untuk bisa sedikit melampaui belenggu perasaan ini dan memperluas cinta kasih. Kita memperpanjang dan memperluas cinta kasih. Inilah yang ingin saya sampaikan kepada semua orang. Inilah yang disebut pelajaran cinta kasih.

Pandemi kali ini adalah perkara besar bagi umat manusia. Awalnya, saya berkata bahwa tiada yang bisa saya katakan. Saya tak dapat mengatakannya. Mengatakannya pun tidak ada gunanya. Namun, berhubung telah membahasnya, saya tetap harus mengatakannya.

Jadi, saya sungguh-sungguh menyampaikan bahwa satu-satunya jalan saat ini ialah mempraktikkan kebajikan di dunia demi tercapainya keharmonisan. Untuk itu, dibutuhkan kekuatan ikrar.

Kekuatan ikrar ini diwujudkan dengan memutus nafsu atas cita rasa. Untuk memutus nafsu atas makanan juga dibutuhkan ikrar. Mengasihi semua makhluk juga membutuhkan ikrar. Cinta kasih yang kecil atau besar, semuanya membutuhkan kekuatan ikrar. Jadi, saya berharap semua orang membangkitkan ikrar.


“Tahun 2016, kami memperluas skalanya. Kami juga mengadakan bedah buku sebagai persiapan pementasan adaptasi Sutra. Saat itu, kami berangsur-angsur memberi tahu orang-orang pentingnya bervegetaris dan menjaga kesehatan tubuh. Saat masuk ke Lapas Hualien, kami menyosialisasikan vegetarisme dalam tim,” kata Pan Hui-zhu relawan Tzu Chi.

“Sesungguhnya, dalam menyosialisasikan vegetarisme, kami membimbing mereka dengan pikiran yang biasa. Contohnya, Kakak Yu-lian, kemampuannya ialah menyunting video. Beliau memberikan banyak video kepada kami. Kami pun memutarkannya di kelas. Di dalam diskusi kelompok, kami juga menggunakan Majalah Bulanan Tzu Chi dan ceramah Master,” lanjut Pan Hui-zhu.

“Master berkata bahwa kita harus memiliki welas asih. Coba kita pikirkan, setiap hewan juga memiliki nyawa. Sebelum menyembelihnya, kita pasti mendengar jeritannya. Apakah kita tega untuk melanjutkan? Lalu, apakah kita tega memakannya? Jangan karena nafsu makan, kita malah menjalin jodoh buruk dengan semua makhluk. Inilah motivasi terbesar saya dalam bervegetaris,” kata salah seorang penghuni Lapas Hualien.

“Meski dari seribu orang, saya hanya bisa menginspirasi satu orang, kami tidak akan menyerah. Yang membuat saya tetap bertahan ialah perkataan Master bahwa jika sesuatu itu benar, lakukan saja,” pungkas Pan Hui-zhu.

Semua orang saling membimbing dan terus menyosialisasikan vegetarisme. Inilah memperpanjang dan memperluas cinta kasih. Jika hati kita bersih dan murni, kita akan memiliki cinta kasih yang luas dan abadi. Sebaliknya, jika kita membeda-bedakan, cinta kasih kita terpecah-pecah. Jadi, cinta kasih tidak boleh terpisah-pisah atau tercabik-cabik. Dengan begitu, barulah kita bisa memiliki cinta kasih yang luas dan abadi.

Entah apakah kalian memahaminya. (Paham) Baik.

Harap kalian menghargai jalinan jodoh ini dan memperluas cinta kasih. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian. Terima kasih.

Menghimpun tetes-tetes sumbangsih menjadi tak terhingga
Menanam jalinan jodoh yang murni untuk memberi manfaat bagi semua makhluk
Melampaui kesesatan dan memperluas cinta kasih
Mempraktikkan kebajikan di dunia demi terciptanya keharmonisan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 04 Januari 2021     
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 06 Januari 2021

Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -