Ceramah Master Cheng Yen: Mencari Jalan Mengakhiri Penderitaan dan Membawa Manfaat Bagi Dunia
Saya sering mengingatkan kalian untuk menyadari berkah dan bersyukur setiap hari. Saya sering mendengar orang-orang mengatakan, "Saya sungguh menderita." Setiap kali saya mendengarnya, saya ingin menjawab, "Penderitaan kalian tidak sebanding dengan orang-orang yang hidup di tanah kelahiran Buddha." Penduduk di sana benar-benar hidup dalam penderitaan.
“Rumahnya selalu bocor saat hujan. Jadi, kali ini kami membantu memasangkan atap berlapis seng untuknya,” kata Zhang Bo-lin relawan Tzu Chi.
“Dahulu, rumah saya selalu bocor saat hujan, sekarang sudah tidak lagi. Ketika banjir, airnya mencapai lutut saya. Sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik. Saya sangat gembira. Terima kasih kepada kalian semua,” kata Bechu Lodh penerima bantuan Tzu Chi.
Ada beberapa rumah yang bagian belakangnya dapat terlihat saat kita berdiri di depan. Mereka membangun rumah menggunakan jerami. Jika memiliki jerami yang cukup, rumah mereka bisa tertutup rapat. Ada juga yang membangun rumah dengan jerami seadanya, bahkan ada juga yang hanya menggunakan bambu atau ranting pohon. Mereka hidup di era yang sama dengan kita.
Para insan Tzu Chi di seluruh dunia, kita dapat duduk dengan nyaman di sini dan mendengarkan cerita satu sama lain, kita sungguh dipenuhi berkah. Jadi, kita harus mengembangkan kebijaksanaan untuk menyebarkan Dharma. Saya selalu mengatakan bahwa dahulu, saya dapat berbicara dengan lantang, tetapi sekarang tidak bisa seperti itu lagi.
Saya sungguh berharap dapat membabarkan Dharma, tetapi sekarang sudah tidak bisa. Namun, berkat kecanggihan teknologi di zaman sekarang, kita dapat menulis kitab sejarah Tzu Chi dan sejarah dunia. Kita menulis sejarah Tzu Chi dengan mendokumentasikan bagaimana Tzu Chi bersumbangsih di tengah masyarakat, lengkap dengan tahun, bulan, tanggal, tokoh, dan peristiwa.
Pencatatan waktu sangatlah penting. Jadi, kita bisa berbagi kisah dari pengalaman, bukan hanya dari apa yang kita dengar. Ketika mengenang sejarah perjalanan Tzu Chi, kita dapat melihat apa saja misi yang telah kita jalankan. Contohnya, Desa Danan yang pernah dilanda banjir dan kebakaran. Saat itu, saya mengatakan bahwa kita harus segera menyiapkan dana untuk menyalurkan bantuan.
Saya sangat berterima kasih kepada para relawan di Hualien dan Taitung yang turun ke jalan sambil membawa kantong untuk menggalang donasi. Demikianlah mereka menggalang donasi sedikit demi sedikit. Ini sudah lebih dari 50 tahun yang lalu. Meski memiliki dana yang terbatas, kita telah memberi bantuan selama bertahun-tahun.
Saya sering berbagi tentang ibu-ibu rumah tangga yang menyisihkan 50 sen dari uang belanja setiap hari dan mengajak orang-orang di pasar untuk berdonasi bersama. Jadi, ini sungguh tidak mudah. Kita sangat luar biasa karena dapat membantu banyak orang. Ini bukanlah keajaiban. Ini berkat niat baik semua orang.
Saya sering mengatakan bahwa ketika kita berbicara, harus ada orang yang bersedia mendengarkan dan mempraktikkannya. Jika dapat menyatukan orang-orang, berarti kita memiliki jalinan jodoh istimewa dengan mereka. Saya selalu mengatakan untuk menjalin jodoh baik. Tanpa jalinan jodoh yang baik, kita tidak dapat menyatukan orang untuk berbuat baik. Kita telah bekerja sama untuk membawa manfaat bagi sesama selama bertahun-tahun.
Tzu Chi memiliki 4 misi dan 8 jejak Dharma. Saat ini, yang harus dijalankan ialah misi budaya humanis. Dengan mendokumentasikan apa yang telah dilakukan dalam misi amal, misi kesehatan, dan misi pendidikan, kita telah menjalankan misi budaya humanis. Misi amal adalah misi pertama di Tzu Chi. Jadi, kita harus tetap menjalankan misi amal dengan bersungguh hati.
Dunia ini dipenuhi banyak penderitaan. Kita telah melihat penderitaan di Nepal. Lebih dari 2.500 tahun lalu, Buddha melihat penderitaan orang-orang di sana. Hingga kini, orang-orang di sana masih menderita karena hidup dalam kemiskinan. Saya harap kita dapat menyebarkan inti sari Sutra Teratai, yaitu Sutra Makna Tanpa Batas. Dengan Sutra Makna Tanpa Batas, kita membentangkan jalan untuk membawa manfaat bagi semua makhluk. Kita mempraktikkan kebajikan dengan sangat tulus.
Dunia penuh dengan ketulusan dan kebajikan. Lihatlah, bukankah kita mempraktikkan kebajikan di dalam semua misi kita? Ada banyak penderitaan di dunia. Lihatlah betapa banyaknya bencana yang telah terjadi. Saya ingin memberi tahu kalian bahwa hidup tidaklah kekal. Kita harus menggenggam waktu untuk berbuat baik. Dengan kita melakukannya sekarang, orang-orang dapat melihat dan menyerapnya ke dalam hati.
Untuk menyebarkan Dharma ke seluruh dunia, kita harus membuat orang-orang terinspirasi olehnya. Saya sungguh berharap kita dapat melakukannya. Inilah yang disebut Dharma dapat diwariskan selama-lamanya. Jika orang-orang dapat terinspirasi dan menyerapnya ke dalam hati, Dharma dapat terus diwariskan. Sekarang, kita sungguh dipenuhi berkah. Kita harus menggenggam jalinan jodoh untuk menyebarkan Dharma.
Selama lebih dari 50 tahun terakhir, Tzu Chi telah membantu lebih dari 100 negara dan wilayah. Kini, kantor Tzu Chi telah tersebar di 67 negara dan wilayah. Ini sangat tidak mudah. Berkat teknologi yang canggih, perkataan saya dapat tersebar ke seluruh dunia. Ini merupakan jalinan jodoh.
Saya sangat berterima kasih kepada para insan Tzu Chi di seluruh dunia yang bersedia meluangkan waktu untuk mendengarkan ceramah saya secara daring dan menyerapnya ke dalam hati. Mereka telah menciptakan pahala yang tak terhingga.
Dalam Sutra Teratai, Buddha menyuruh murid-murid-Nya untuk menciptakan pahala dengan mewariskan Dharma kepada 50 orang. Jika satu generasi adalah 50 tahun, berarti Dharma telah diwariskan selama 50 generasi. Dharma telah diwariskan selama lebih dari 2.500 tahun. Kini, lebih dari 2.500 tahun setelah zaman Buddha, mari kita terus mewariskan ajaran-Nya.
Saya berharap kita dapat meneruskan jiwa kebijaksanaan Buddha. Jika kita dapat mencapainya, ini adalah kebajikan. Di Tzu Chi, banyak sekali orang baik yang bekerja sama demi kebaikan bersama. Ini sangat tidak mudah. Jadi, kita harus menggenggam waktu untuk berbuat baik.
Berusaha mencari jalan untuk mengakhiri penderitaan
Memulai langkah dengan menggalang donasi di pasar
Membentangkan jalan agung dan membawa manfaat bagi dunia
Menyerap inti sari Dharma dan meneruskan Dharma selama-lamanya
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 09 Maret 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 11 Maret 2023