Ceramah Master Cheng Yen: Mencerahkan Dunia dengan Kondisi Batin yang Indah


“Dalam pembagian bantuan kali ini, setiap korban bencana dipenuhi rasa haru. Ini sungguh merupakan siklus cinta kasih. Secara khusus, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Guru De Yue karena area ‘Berdialog dengan Buddha’ dan dinding doa yang dirancang di sini memberikan dampak yang sangat besar. Banyak korban bencana benar-benar memahami apa itu Tzu Chi. Oleh karena itu, di masa depan, kami akan lebih mudah untuk memperkenalkan Tzu Chi,”
kata Chen Jian, relawan Tzu Chi.

“Setelah kami membagikan tentang praktik celengan bambu, seorang sekretaris sekolah bernama Maria berkata bahwa dia ingin membawa banyak celengan bambu untuk dibagikan kepada para siswa di sekolahnya. Saya pun mendoakan semoga dia dapat menabur butir demi butir benih kebajikan,” kata Zhou Su-man, relawan Tzu Chi.

Saya sering mengatakan bahwa segala kebaikan berasal dari cinta kasih. Niat baik yang penuh cinta kasih harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Dengan demikian, akan tercipta energi berkah yang dapat menyelimuti semuanya. Ini sungguh tak terbayangkan.

“Saya ingin berterima kasih kepada seluruh relawan. Saya juga berterima kasih kepada Master. Saya mengasihi Master. Terima kasih. Saya sangat bahagia karena kalian melihat rasa sakit dan kegelapan yang ada di dalam diri saya, lalu mengubahnya menjadi kecemerlangan,” kata Nyonya Hawthorne Korban bencana.


Lihatlah kebakaran yang terjadi di Amerika Serikat. Para korban tadinya adalah orang-orang yang hidup berkecukupan, tetapi dalam sekejap, api menghanguskan segalanya sehingga mereka tidak tahu harus tinggal di mana untuk sekarang dan masa mendatang. Dalam situasi seperti ini, insan Tzu Chi segera bertindak untuk membawa bantuan dan memberikan penghiburan agar para korban dapat melihat harapan. Panas dari kebakaran ini belum sepenuhnya reda. Yang dibutuhkan sekarang ialah tetesan kasih sayang bagaikan embun yang perlahan-lahan meredam kobaran api dan gejolak di dalam hati setiap orang. Hendaknya kita menjangkau para korban, merangkul, dan menghibur mereka.

Bantuan Tzu Chi selalu diberikan tepat waktu. Kalian semua telah melakukannya dengan sepenuh hati dan tulus. Waktu yang dihabiskan sudah sangat panjang, lebih dari satu bulan. Kapan penyaluran bantuan kita rampung? Kita tetap harus memberikan perhatian lebih. Selama puluhan tahun, Tzu Chi AS terus berkembang berkat dedikasi kalian semua. Di negara sebesar Amerika Serikat ini, insan Tzu Chi terus menyebarkan cinta kasih tanpa henti. Inilah yang kalian lakukan selama ini. Namun, saya berharap kalian dapat berusaha lebih giat.

Saat ini, kita perlu lebih bekerja keras untuk menyatukan hati semua orang, memberikan penghiburan yang penuh kasih sayang, dan meredam kegelisahan di dalam hati mereka. Selain menghibur, kita juga perlu menginspirasi mereka untuk bergabung menjadi insan Tzu Chi. Dengan menjalankan misi Tzu Chi, kita dapat membawa manfaat bagi dunia pada saat ini dan masa depan.

Saya sering mengatakan bahwa dunia ini tidak ada ujungnya. Tidak ada yang tahu kehidupan seseorang akan penuh petaka atau berkah. Namun, yang harus kita lakukan ialah menciptakan berkah. Saya sering berkata bahwa kita harus berbuat baik untuk memupuk berkah, bukan mengikis karma buruk. Untuk memupuk berkah, kita harus bersumbangsih tanpa pamrih. Ketika ada orang yang mengalami kesulitan, kita harus segera bersumbangsih. Baik yang kita berikan berwujud maupun tidak, kita tetap bisa membantu. Inilah nilai kita sebagai manusia.


Membantu orang lain di dunia akan membawa kebahagiaan bagi diri sendiri. Saat kita mempraktikkan kebajikan, hati kita akan dipenuhi oleh sukacita dalam Dharma. Jalan batin telah kita bentangkan selangkah demi selangkah dengan penuh makna. Jalan ini layak untuk kita bagikan kepada semua orang. Berhubung kita menapakinya dengan penuh kebahagiaan, ingatlah untuk terus maju ke depan. Untuk perjalanan yang masih sangat jauh dan tak berujung ini, kita harus terus membentangkan jalan. Demikianlah kita menapaki Jalan Bodhisatwa secara nyata.

“Kali ini, saya berhadapan langsung dengan para korban bencana untuk membantu proses pendaftaran melalui komputer dan membagikan kartu uang tunai. Dalam penyaluran bantuan kali ini, saya berinteraksi dengan hampir 200 korban bencana. Setelah mendengar kisah mereka, saya sungguh menyadari ketidakkekalan hidup. Tidak peduli seberapa kuat seseorang atau seberapa stabil usahanya, segalanya bisa lenyap dalam sekejap,” kata He Guan-dong, relawan Tzu Chi Kanada.

“Hendaknya kita menghargai apa yang ada di depan mata dan menggenggam setiap momen dengan baik. Jadikanlah penderitaan sebagai guru dan sadarilah berkah setelah melihat penderitaan. Inilah ajaran Buddha yang saya hayati dalam proses penyaluran bantuan bencana ini,” pungkas He Guan-dong.


Kita selalu berbuat kebajikan dan ketika bersumbangsih, kita mendapatkan kebahagiaan. Mempraktikkan kebajikan bagi dunia adalah hal yang paling membahagiakan dan tidak dapat dibeli dengan uang. Hendaknya kita memotivasi dan membasahi batin satu sama lain dengan tetesan embun agar kondisi batin kita senantiasa indah. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.

Masih banyak orang menderita yang membutuhkan kita. Sesungguhnya, orang kaya bisa merasa sangat kesepian saat terjadi bencana. Banyak orang berpikir bahwa mereka tidak memerlukan bantuan karena sudah kaya. Pandangan seperti ini membuat mereka makin kesepian. Di saat seperti ini, bahkan kata-kata pun termasuk dana. Membentangkan tangan untuk merangkul dan memberi penghiburan juga termasuk dana. Ini dapat menenangkan hati mereka dan membuat mereka sadar bahwa masih ada cinta kasih di dunia ini.

“Untuk kebakaran hutan di Los Angeles kali ini, kita telah menyelesaikan tahap pertama bantuan bencana. Tahap berikutnya akan menjadi perjalanan yang sangat panjang. Penyaluran bantuan untuk setiap keluarga, sekolah, dan komunitas membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Dalam kurun waktu ini, kita perlu mendampingi para warga dan memperlihatkan kekuatan cinta kasih Tzu Chi,” kata Zeng Ci Hui, Ketua Tzu Chi Amerika Serikat

Semoga kali ini kita memiliki kekuatan untuk membantu para korban melewati masa sulit. Inilah kehidupan di dunia. Bodhisatwa yang hadir di tengah masyarakat disebut makhluk dengan cinta kasih berkesadaran. Orang yang hidup damai harus lebih peduli terhadap orang yang menderita. Inilah waktunya bagi Bodhisatwa untuk hadir di tengah masyarakat dan membantu makhluk yang menderita.

Jalinan kasih sayang menenangkan pikiran yang bergejolak
Membasahi batin dengan cinta kasih berkesadaran yang bagaikan embun
Mempraktikkan kebajikan dan cinta kasih untuk menciptakan berkah secara nyata
Mencerahkan dunia dengan kondisi batin yang indah

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 05 Maret 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 07 Maret 2025
Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -