Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah bagi Dunia dan Menyambut Tahun Baru
Bodhisatwa sekalian, kita berkumpul di tempat ini dengan dipenuhi sukacita dalam Dharma. Saya sangat berterima kasih. Tzu Chi sudah mendekati usia 60 tahun. Waktu berlalu dengan sangat cepat. Saat ini, Tzu Chi telah berjalan selama 58 tahun dan setahun lebih lagi akan memasuki usia ke-60 tahun. Waktu sangat cepat. Dalam waktu 60 tahun ini, saya sangat bersyukur. Tzu Chi berdiri di Taiwan dan orang-orang yang penuh cinta kasih di Taiwan menghimpun tetes demi tetes cinta kasih. Saya sangat berharap semua Bodhisatwa dapat memahami lebih dalam tentang awal mula Tzu Chi.
Saat ini, perkembangan teknologi sangat pesat. Hanya dengan satu tekanan jari, kita dapat mengetahui kapan Tzu Chi didirikan, jalinan jodoh apa yang ada pada saat itu, dan berapa dana yang dibutuhkan saat itu. Dahulu, Yayasan Tzu Chi disebut dengan Badan Amal Ke Nan Tzu Chi. Seperti namanya, "ke nan" berarti serba sulit. Saat itu, saya, 4 murid saya, dan 2 relawan lansia tinggal di sebuah pondok kayu kecil di luar vihara Bodhisatwa Ksitigarbha. Untuk meneruskan hidup, kami pergi ke toko kain, mengumpulkan sisa-sisa kain yang ada, dan mengguntingnya untuk dijadikan sepatu bayi. Sepasang sepatu bayi dijual seharga 4 dolar NT (2 ribu rupiah). Kami harus memotong dan menjahitnya satu per satu. Begitulah keadaan kami saat itu.
Saat ini, ketika melihat foto-foto para relawan lansia, saya merasa sangat dekat dengan mereka dan dipenuhi rasa kehilangan. Saya tahu bahwa mereka telah terlahir kembali dan saat ini mungkin telah berusia paruh baya. Dahulu, mereka telah berjanji untuk mengikuti saya dari kehidupan ke kehidupan. Jadi, saya yakin bahwa di antara insan Tzu Chi yang membangun tekad, ada kehadiran mereka. Oleh karena itu, saya senantiasa dipenuhi rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih.
Saya bersyukur atas pendampingan dan perlindungan dari para relawan lansia. Saya bersyukur karena selama puluhan tahun ini, Tzu Chi yang awalnya dimulai dari Taiwan dapat terus memiliki jalinan jodoh hingga dapat menyalurkan bantuan lintas negara. Terlebih lagi, banyak insan Tzu Chi dari luar negeri yang memberikan dukungan. Setiap kali saya menyerukan tentang bantuan bencana, Bodhisatwa luar negeri akan segera menggalang dana agar saya dapat menyalurkan bantuan internasional. Seluruh himpunan kekuatan dari berbagai negara selalu mengatasnamakan Taiwan.
Saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang telah bekerja dalam kesatuan. Hingga kini, Tzu Chi telah menyalurkan bantuan ke lebih dari 130 negara dan wilayah. Semua penerima bantuan tahu bahwa cinta kasih itu berasal dari Taiwan. Tzu Chi juga memiliki lebih dari 60 kantor cabang dan perwakilan di berbagai wilayah dan negara yang menjalankan misi kesehatan, pendidikan, bantuan bencana bagi wilayah yang dekat, serta budaya humanis. Semuanya sama dengan kita di Taiwan yang menjalankan Empat Misi Tzu Chi. Sebagian besar dari mereka memanfaatkan sumber daya setempat.
Ketika terjadi bencana, Tzu Chi Taiwan akan menginformasikan dimulainya misi bantuan bencana internasional kepada insan Tzu Chi di seluruh dunia. Berkat himpunan cinta kasih dari semua orang, kita dapat membawa bantuan bagi banyak negara. Bantuan kita bukan hanya sekadar bantuan simbolis. Kita harus memastikan para penerima dapat bertahan hidup selama 2 hingga 3 bulan ke depan. Kita juga harus melihat jumlah anggota keluarga mereka untuk menentukan jumlah barang dan dana bantuan agar mereka dapat bertahan selama 2 hingga 3 bulan.
Hendaknya kita memperhatikan orang-orang yang membutuhkan di berbagai negara. Terutama dalam 1 hingga 2 tahun terakhir ini, di dunia ini terjadi banyak bencana akibat ulah manusia yang menciptakan arus pengungsi. Ada pengungsi akibat bencana iklim, ada pula pengungsi akibat kekacauan yang disebabkan oleh manusia. Pengungsi yang menderita ada di mana-mana. Hendaknya kita menghimpun kekuatan cinta kasih.
Bodhisatwa sekalian, hendaknya kita dengan tulus hati berdoa bagi tahun baru yang akan datang. Kita juga harus ingat untuk berdoa bagi perdamaian dunia. Hendaknya kita semua membangun tekad dan ikrar dengan ketulusan hati dan cinta kasih. Bahkan, seekor semut kecil pun dapat mendaki Gunung Sumeru. Jadi, janganlah meremehkan diri sendiri walau hanya bisa bersumbangsih sedikit.
Hendaknya semua orang sepenuh hati membangkitkan cinta kasih. Sebersit niat baik dapat mewujudkan cinta kasih agung. Dengan menciptakan berkah, dunia akan aman dan damai. Banyak hal yang tak habis untuk disampaikan. Saya mendoakan kalian semua dengan tulus seraya menyambut tahun yang baru.
Tzu Chi bermula dari Taiwan dan tersebar ke seluruh dunia
Guru dan murid memulai langkah dari masa awal yang serba sulit
Niat baik yang kecil dapat menghimpun cinta kasih agung
Menciptakan berkah bagi dunia dan menyambut tahun baru
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 26 Desember 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 28 Desember 2023