Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah bagi Dunia dengan Cinta Kasih Berkesadaran


Bodhisatwa sekalian, saya merasa khawatir dan tidak sampai hati. Saya khawatir melihat hal-hal yang terjadi di seluruh dunia dan tidak sampai hati melihat penderitaan orang-orang. Selain itu, saya hanya merasa bahwa asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja. Saya bersyukur ada begitu banyak orang yang mendukung saya. Saya lebih bersyukur lagi kepada para Bodhisatwa di sisi saya yang membantu saya memikul tanggung jawab. Jadi, semuanya telah melakukan hal yang benar.

Dengan kesatuan hati dan cinta kasih tanpa pamrih, kita bersama-sama memikul tanggung jawab. Karena itu, saya sering berkata bahwa saya merasa tenang. Kini, saya hanya mengkhawatirkan ketidakselarasan empat unsur alam dan pergolakan masyarakat yang terjadi di seluruh dunia. Selain itu, saya tidak memiliki kekhawatiran lain.

Saya sering berkata bahwa dahulu, saya mengungkapkan kekhawatiran saya karena saya berharap setiap orang dapat menunjukkan kekuatan cinta kasih mereka lewat tindakan nyata. Asalkan dapat melihatnya, saya akan merasa tenang. Kini, yang paling saya perhatikan ialah Turki. Relawan kita menjalankan Tzu Chi dengan baik di Turki. Saya bersyukur kepada Relawan Hu. Jumlah relawan di sana tidaklah banyak, tetapi tanggung jawab mereka sangat berat. Saya sungguh sangat bersyukur. Tentu saja, administrasi dalam penyaluran bantuan harus dijalankan dengan baik, barulah bantuan kita bisa menjangkau berbagai negara.

Kini, kita bisa melihat ketidakselarasan empat unsur alam yang sangat mengkhawatirkan. Namun, relawan kita telah menanganinya dengan baik. Mereka telah melakukan yang harus dilakukan, menolong yang harus ditolong, dan membagikan bantuan dengan cepat. Saya sungguh sangat bersyukur. Namun, kita berharap dapat terus melangkah maju, bukan hanya berhenti di tempat. Asalkan sesuatu itu benar, maka kita harus melangkah maju. Kita harus membimbing semua makhluk dan merekrut Bodhisatwa dunia secara luas. Intinya, jika ingin Tzu Chi berakar di sebuah negara, kita harus menggarap lahan dan menabur benih kebajikan di sana.


Saya sering berkata bahwa kehidupan tidaklah kekal. Kini, saya juga sering merasa bahwa ketidakkekalan sudah makin dekat. Karena itulah, saya terus berkata bahwa saya akan berdiri di samping dan mengamati bagaimana relawan kita menjalankan Tzu Chi. Saya telah melihat para relawan kita membimbing orang dan memikul tanggung jawab. Intinya, kita harus membina insan berbakat.

Saya juga berharap insan Tzu Chi di seluruh dunia dapat bersatu hati dan memahami hal-hal yang terjadi di seluruh dunia. Apa saja yang telah Tzu Chi lakukan? Berapa banyak negara yang telah dijangkau Tzu Chi? Bagaimana Tzu Chi bersumbangsih? Sungguh, saya sangat bersyukur. Kali ini, saya sangat tersentuh melihat para relawan kita kembali bergerak untuk membantu para korban gempa di Turki.

“Kami datang untuk menggalang cinta kasih Anda. Uang kecil juga dapat menolong orang. Sisihkanlah uang belanja untuk berbuat baik. Terima kasih. Terima kasih. Semoga dipenuhi berkah.”

“Lewat siaran Da Ai TV, saya melihat banyak penggalangan cinta kasih seperti ini. Karena itu, saya ingin turut bersumbangsih,” kata salah seorang donatur.

“Nilai kecil atau besar bukanlah masalah. Curahkanlah cinta kasih Anda.”

Ada begitu banyak Bodhisatwa dunia yang terjun ke jalan untuk menggalang donasi. Baik tua maupun muda, semuanya memiliki kesatuan hati. Sungguh, saya sangat bersyukur. Ini karena mereka mendengarkan. Siapa yang mereka dengarkan? Saya. Lalu, siapa yang saya dengarkan?

Lebih dari 2.500 tahun lalu, setelah mencapai pencerahan, Buddha menunjukkan kepada kita bahwa semua makhluk memiliki hakikat yang bajik. Selama lebih dari 2.500 tahun ini, ajaran Buddha telah tersebar luas.


Semua makhluk memiliki hakikat kebuddhaan. Manusia, makhluk hidup lainnya, dan Buddha memiliki kebijaksanaan yang sama. Karena itulah, dikatakan bahwa setiap orang dapat mencapai kebuddhaan. Namun, untuk mencapai kebuddhaan, ada satu jalan yang harus ditapaki, yaitu Jalan Bodhisatwa.

“Kami melihat seorang pengemis di seberang kami. Beliau mengemis untuk biaya pengobatannya. Beliau terus menatap kami. Mungkin karena tersentuh oleh apa yang kami lakukan, beliau menyumbangkan kembali sebagian uang yang kami berikan padanya. Saya sangat tersentuh. Taiwan memang penuh cinta kasih,” kata Liu Dan-li relawan Tzu Chi.

“Beliau menyisihkan uang ke dalam celengan bambu dan membangkitkan ikrar baik setiap hari. Beliau berkata bahwa beliau sangat bersyukur kepada Tzu Chi yang telah membantunya. (Benar)” kata Fan Rui-jiao relawan Tzu Chi.

“Saya adalah orang Vietnam. Beberapa tahun lalu, Vietnam dilanda banjir besar. Saat itu, organisasi pertama yang memberikan bantuan adalah Tzu Chi Taiwan. Hari ini, saya mengajak putra dan putri saya ke sini untuk menyalurkan cinta kasih,” kata Ruan Hong-yu relawan.

Semua orang memiliki hati Bodhisatwa dan kekuatan Bodhisatwa, baik nenek-nenek, ibu-ibu, pengusaha besar, maupun pedagang kaki lima. Belakangan ini, Bodhisatwa terus bermunculan. Jadi, saya sangat bersyukur orang-orang di Taiwan dapat menciptakan berkah bagi dunia. Kekuatan cinta kasih ini telah tersebar luas dan menyelimuti seluruh dunia sehingga orang-orang di seluruh dunia dapat melihatnya.


Kita memiliki Da Ai TV. Dengan memanfaatkan jaringan internet, orang-orang dapat menyaksikan program kita tanpa rintangan. Saat mereka terhubung secara daring, bukankah kita dapat membangkitkan cinta kasih berkesadaran mereka? Sambungan demi sambungan ini telah membentuk jaringan Bodhisatwa. Jaringan Bodhisatwa ini telah menyelimuti seluruh Bumi.

Berkat kekuatan cinta kasih orang-orang, Tzu Chi dapat menjangkau seluruh dunia. Ini berkat orang-orang di seluruh dunia yang menjalankan Tzu Chi. Jika tidak, bagaimana Tzu Chi bisa menyalurkan bantuan secara luas? Saya sungguh sangat bersyukur.

Mari kita bersama-sama melindungi Bumi. Kita harus membentuk energi berkah dengan menciptakan berkah bagi dunia. Energi berkah ini bagaikan jaringan pelindung yang dapat melindungi Bumi agar Bumi tidak terluka, udara tidak tercemar, dan iklim dapat bersahabat. Semuanya harus sehat. Fisik dan batin kita harus sehat, bumi pun harus sehat. Dengan demikian, iklim pun akan sehat dan seluruh dunia akan sehat.

Saya bersyukur kepada Bodhisatwa di seluruh dunia. Kekuatan cinta kasih harus terus diwariskan dari generasi ke generasi. Jangan hanya generasi kita yang bersumbangsih. Kekuatan cinta kasih harus diwariskan dalam keluarga. Keluarga yang berbuat baik pasti akan memiliki berkah yang berlimpah. Dengan terus mewariskan kebajikan dalam keluarga, keluarga kita akan menjadi keluarga yang penuh berkah.   

Memikul tanggung jawab berat dengan cinta kasih tanpa pamrih
Menolong semua orang di seluruh dunia dan membina insan berbakat
Merajut jaringan Bodhisatwa yang rapat
Menciptakan berkah bagi dunia dengan cinta kasih berkesadaran

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 19 Maret 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan Tanggal 21 Maret 2023
Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -