Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah Bersama demi Mewujudkan Ketenteraman
“Amerika Serikat Barat Tengah telah diterjang tornado monster. Dalam waktu dua hari, ada 68 tornado yang menerjang delapan negara bagian di Amerika Serikat Barat Tengah. Ini menimbulkan kerusakan parah dan memakan banyak korban. Berlandaskan rasa empati, insan Tzu Chi AS segera bergerak untuk menyalurkan bantuan,” kata Chen Ji Hong Ketua Tzu Chi AS.
“Karena pandemi Covid-19, tidak semua relawan Tzu Chi berkesempatan untuk berpartisipasi dalam penyaluran bantuan. Pendaftaran hanya dibuka beberapa hari karena relawan yang mendaftar sudah cukup. Para relawan ini berasal dari lima negara bagian. Mereka semua mengemudikan mobil ke sini. Ada yang harus mengemudi selama 9 jam untuk tiba di sini. Kami membagi diri ke dalam dua tim. Satu tim tinggal di hotel untuk mengemas dan mempersiapkan pembagian bantuan, sedangkan tim lainnya pergi ke lokasi bencana. Setelah melihat penderitaan, kita menyadari berkah,” kata Xie Ji Jie relawan Tzu Chi.
Saya bisa melihat para relawan di AS sangat bersungguh hati. Mereka mengatasi semua kesulitan untuk memberi perhatian dan membawa kehangatan bagi korban bencana. Ini sungguh membuat orang tersentuh. Mereka telah mengerahkan tenaga dan menguras pikiran. Karena itulah, mereka bisa memiliki kekuatan untuk segera memberikan bantuan.
Saya sering berkata bahwa saya sangat bersyukur kepada murid-murid saya yang mendedikasikan diri di berbagai negara bagian di AS. Semua orang bergerak dengan cepat dan bekerja sama untuk mengatasi kesulitan. Selain itu, mereka juga menempuh jarak yang jauh demi menjangkau lokasi bencana. Demikianlah Bodhisatwa dunia. Jika bukan Bodhisatwa dunia, siapa yang bisa berbuat demikian?
Para korban bencana tidak memiliki hubungan apa pun dengan para relawan kita. Namun, relawan kita tidak tega melihat orang lain menderita. Kita dapat turut merasakan kepedihan dan penderitaan mereka. Ini disebut welas asih yang merasa sepenanggungan.
Kalian sering mendengar saya mengimbau dan mengingatkan orang-orang untuk membangkitkan cinta kasih. Murid-murid saya bukan hanya mendengarnya, melainkan mempraktikkannya secara nyata. Karena itu, saya sangat bersyukur. Saya juga sangat tersentuh melihat mereka bekerja sama dengan harmonis.
Kondisi iklim sekarang sungguh tidak selaras. Kini dunia ini sangat membutuhkan kelompok Bodhisatwa dunia. Jika hanya segelintir orang yang bersumbangsih, kekuatannya sangatlah kecil. Kita harus merekrut lebih banyak Bodhisatwa dunia. Dengan demikian, barulah kita bisa segera mengerahkan kekuatan untuk melenyapkan penderitaan orang-orang. Jadi, saya sangat bersyukur.
Saya tetap hendak mengimbau kalian untuk merekrut lebih banyak Bodhisatwa dunia. Dengan memperpanjang jalinan kasih sayang, barulah kita bisa memperluas cinta kasih.
Saya selalu berpikir bahwa orang-orang yang dapat mengenal Tzu Chi dan bergabung dengan Tzu Chi adalah orang-orang yang dipenuhi berkah karena mereka memiliki cinta kasih, jalinan jodoh, dan kesempatan untuk bersumbangsih secara nyata. Ini disebut menciptakan berkah. Berkah harus diciptakan dengan mengulurkan tangan untuk merangkul orang-orang yang menderita.
“Setelah mendengar rencana penyaluran bantuan kita, Wali Kota Kathy meneteskan air mata. Saya lalu merangkulnya untuk menghiburnya dan berkata padanya bahwa Master dan seluruh insan Tzu Chi akan selalu bersamanya. Kami memahami secara mendalam bahwa saat ada yang dilanda kesulitan, kami harus menjangkau mereka,” Cai Ya-mei relawan Tzu Chi.
Kita bisa melihat bagaimana relawan kita merangkulnya. Relawan Tzu Chi membentangkan tangan untuk merangkulnya. Beliau menangis karena tersentuh oleh bantuan yang Tzu Chi berikan dan relawan kita menangis karena bersyukur.
Saya sering berkata bahwa kita harus bersumbangsih tanpa pamrih dan mengucap syukur kepada penerima bantuan. Ini karena adanya cinta kasih. Bagaimana kita mencurahkan cinta kasih? Kita harus menggenggam kesempatan untuk bersumbangsih, baru bisa mencurahkan cinta kasih kita kepada orang yang membutuhkan.
Orang-orang membutuhkan cinta kasih karena mereka menderita, baik secara fisik maupun batin. Mereka mungkin kekurangan bahan pangan atau menderita karena kedinginan. Mereka tidak memiliki apa-apa. Beruntung, ada sekelompok orang yang bersedia mengantarkan bahan pangan, pakaian, selimut, dan barang-barang yang mereka butuhkan.
Selain memberikan bantuan sesuai kebutuhan mereka, relawan kita juga membawa kehangatan bagi batin mereka. Cinta kasih relawan kita mencakup segala sisi. Saya yakin para penerima bantuan akan selamanya mengingat rangkulan relawan kita.
Saya berharap Bodhisatwa sekalian bukan hanya mencurahkan cinta kasih yang menyentuh, tetapi juga dapat menyemangati dan membimbing mereka untuk bersumbangsih. Saya berharap mereka yang menerima bantuan juga dapat bersumbangsih semampu mereka untuk memperhatikan orang-orang yang menderita di seluruh dunia suatu hari nanti. Ini disebut merekrut Bodhisatwa dunia.
Kita membimbing mereka menjadi Bodhisatwa dunia demi memperbaiki kehidupan mereka. Mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, inilah yang terbaik. Dengan demikian, barulah kita bisa memperbaiki kehidupan mereka. Jadi, kita harus lebih bekerja keras.
Insan Tzu Chi AS hendaklah lebih bekerja keras untuk merekrut lebih banyak Bodhisatwa dunia di sana. Dengan merekrut lebih banyak Bodhisatwa dunia, barulah kita bisa mewujudkan ketenteraman. Jika kita tidak menciptakan berkah, bencana akan makin kerap terjadi dan sulit untuk menyelaraskan pikiran manusia. Jadi, kita hendaklah mendongak untuk bertobat dan menunduk untuk bersyukur.
Kita harus tahu bahwa setiap orang pernah memiliki pandangan keliru. Di dunia ini, adakah orang yang tidak pernah memiliki pandangan keliru? Itu sangat sulit. Adakalanya, saya sendiri juga memiliki kerisauan. Jika membangkitkan kegelapan batin, kita cenderung melakukan perbuatan keliru.
Setiap orang pernah melakukan perbuatan keliru meski hanya kekeliruan kecil. Meski seekor kunang-kunang hanya bisa memancarkan sedikit cahaya, tetapi jika kita tidak mencerahkan dunia ini dengan kebajikan, keburukan akan membuat dunia ini makin kelam. Karena itu, kita sungguh harus merekrut lebih banyak Bodhisatwa dunia.
Meski seekor kunang-kunang hanya bisa memancarkan sedikit cahaya, kita tetap harus menginspirasi kawanan kunang-kunang untuk menunjukkan jalan. Himpunan sedikit demi sedikit cahaya ini dapat memperbaiki kondisi batin manusia dan meningkatkan kekuatan kebajikan untuk menolong orang-orang yang menderita. Demikianlah kita menghimpun kekuatan. Selain itu, kita juga harus memupuk berkah. Inilah hal yang harus kita lakukan dengan lebih bekerja keras sekarang.
Merangkul orang yang menderita dan membawa kehangatan bagi mereka
Memberikan bantuan darurat dengan welas asih yang merasa sepenanggungan
Menghimpun kekuatan untuk bersumbangsih dengan cinta kasih tanpa pamrih
Menciptakan berkah bersama demi mewujudkan ketenteraman
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Desember 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 26 Desember 2021