Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah Bersama dengan Kebajikan dan Cinta Kasih


“Sesungguhnya, saya memutuskan untuk datang ke sini demi belajar dari Tzu Chi. Pertama-tama, saya ingin berterima kasih kepada Tzu Chi yang telah membuka pintu bagi saya untuk belajar. Pertama, yang saya pelajari ialah kesatuan, kemanusiaan, dan hubungan antarmanusia di sini. Kedua, apa yang saya lihat dan dengar dari video dan tempat-tempat yang saya kunjungi sangat menyentuh hati saya,”
kata Yang Xing-lin, Uskup dari Malaysia.

“Saya bisa melihat cinta kasih, kedamaian, sukacita, keramahan, kebajikan, kelembutan, dan semangat dalam komunitas ini. Saya benar-benar ingin belajar lebih banyak dan berusaha menerapkannya dalam hidup saya sendiri. Dimulai dari diri saya sendiri yang belajar dari kalian, saya juga akan berupaya menyebarkannya ke komunitas saat ada kesempatan,” pungkas Yang Xing-lin.

Kita semua memiliki keyakinan benar. Ajaran agama menunjukkan arah yang benar pada kita semua. Inilah pendidikan berlandaskan pikiran benar yang mengajarkan kebajikan dan cinta kasih. Semua mengajarkan untuk mengasihi sesama manusia. Semua orang mengasihi sesama manusia. Hidup di dunia dan Bumi yang sama, kita harus memiliki pemikiran dan arah yang sama, yaitu menyucikan hati manusia.

Kita semua hidup di Bumi yang sama. Meski berasal dari negara yang berbeda-beda, kita bisa berhimpun di sini. Karena itulah, kita bisa memiliki banyak teman baik yang memiliki kesatuan hati untuk peduli terhadap dunia dan bersedia bersumbangsih.Pada dasarnya, setiap agama mengajarkan ajaran yang sama, yaitu membawa manfaat bagi dunia. Semuanya pun memiliki tekad dan ikrar yang sama, yaitu membebaskan umat manusia dari penderitaan.

Kehidupan sungguh penuh dengan penderitaan. Tubuh kita mengalami lahir, tua, sakit, dan mati. Udara di alam semesta ini juga adakalanya bersih dan adakalanya tercemar. Pada era sekarang, udara sudah tercemar. Karena itulah, baik agama Kristen Protestan, Katolik, maupun agama lain, semuanya memiliki misi yang sama, yaitu menyucikan hati manusia dan membimbing orang-orang agar memiliki pandangan dan pikiran benar. Inilah arah bersama semua agama.


Kita hendaknya memotivasi dan mengasihi satu sama lain. Penjelasan paling sederhana dari semua agama adalah cinta kasih. Baik istilah kasih, rahmat, maupun cinta kasih agung, semuanya merujuk pada cinta kasih yang tak terhingga. Karena itu, kita hendaknya saling mengasihi, saling menghormati, saling bersyukur, dan saling bekerja sama. Dengan demikian, barulah seluruh dunia bisa bersatu. Apakah yang membuat seluruh dunia bersatu? Cinta kasih.

Saat semua orang bersatu dengan cinta kasih agung, barulah tanah suci di dunia ini bisa terwujud. Untuk mewujudkan tanah suci di dunia, hati manusia harus tersucikan. Jadi, kita harus menyucikan hati manusia terlebih dahulu, baru bisa mewujudkan tanah suci di dunia. Mari kita berdoa dengan tulus semoga setiap orang memiliki hati yang damai dan penuh cinta kasih. Jika hati manusia damai, secara alami cinta kasih yang murni tanpa noda akan terbangkitkan dan tanah suci di dunia akan terwujud.

Batin dan dunia yang tercemar penuh dengan kekeruhan. Inilah yang membuat iklim menjadi tidak bersahabat. Agar hubungan antarmanusia harmonis dan kondisi iklim bersahabat, hati manusia harus murni. Hati yang murni penuh dengan cinta kasih. Dengan hati yang penuh cinta kasih, barulah kita dapat menciptakan berkah bagi dunia. Dengan adanya berkah, secara alami iklim akan bersahabat. Saat iklim bersahabat, empat musim akan berganti dengan teratur dan dunia ini akan penuh vitalitas. Jadi, kuncinya terletak pada manusia.


Setiap agama membimbing orang-orang menuju jalan yang benar dan mempraktikkan cinta kasih agung. Baik agama Kristen Protestan, Katolik, Islam, maupun Buddha, semuanya mengajarkan cinta kasih. Buddha berkata, "Kalian setara dengan Aku. Setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Bukan hanya Aku yang bisa mencapai kebuddhaan. Kalian pun bisa mencapai kebuddhaan asalkan tercerahkan." Untuk itu, kita harus melenyapkan ketamakan.

Agar diri sendiri hidup aman dan tenteram, kita harus memastikan semua orang aman dan tenteram. Inilah tujuan kita berbuat baik. Agar diri sendiri tenteram, kita harus terlebih dahulu memastikan orang lain tenteram. Demi membawa manfaat bagi diri sendiri, kita harus terlebih dahulu membawa manfaat bagi orang lain. Demikianlah cara kita memperoleh manfaat. Apakah kalian mengerti? Demikianlah cara kita membawa manfaat bagi diri sendiri. Dengan membawa manfaat bagi orang-orang, kita secara alami juga akan memperoleh manfaat.

Kehidupan manusia tak lepas dari masyarakat. Saat kondisi masyarakat baik, kondisi kita pun pasti baik. Kita harus memiliki kesadaran untuk mengutamakan kepentingan orang banyak. Sesungguhnya, setiap orang berkaitan erat dengan kita. Begitu pula sebaliknya. Semua orang hendaknya memiliki pemikiran seperti ini.


“Sebelum mengikuti kamp ini, selalu ada satu pertanyaan dalam benak saya. Pertanyaan ini berkaitan dengan kata ‘mempraktikkan’ dari ‘mendengar, merenung, dan mempraktikkan’. Saya tidak tahu bagaimana melakukan praktik nyata. Setelah mengikuti kamp ini, lewat arahan Master dan tindakan nyata para insan Tzu Chi, saya baru menyadari, ternyata ‘mempraktikkan’ sangat mudah. Saya cukup melakukan aksi nyata. Tanpa mengharapkan imbalan, semua orang berusaha semaksimal mungkin untuk berkontribusi dan bersumbangsih. Dalam hal ini, semua orang setara,”
kata Xu Lei, Peserta kamp pengusaha sedunia.

“Kita bisa melihat sumbangsih para Silent Mentor, bagaimana relawan Tionghoa di Indonesia membantu warga setempat, dan bagaimana Tzu Chi membantu orang-orang di Turki. Sesungguhnya, semua itu merupakan arahan Master. Dengan menghapus pikiran yang membeda-bedakan, kita dapat mengerahkan cinta kasih agung yang tidak terbatas,” pungkas Xu Lei.

Berhubung usia kehidupan kita terbatas, kita harus memandang penting cinta kasih. Untuk itu, kita harus mempelajari banyak hal. Pertama-tama, kita harus belajar mempraktikkan cinta kasih. Setiap agama mengajarkan cinta kasih. Cinta kasih ini bukanlah cinta kasih sesaat, melainkan cinta kasih agung yang bertahan selamanya. Jadi, kita harus belajar mempraktikkan cinta kasih agung di dunia, baru bisa melihat kebenaran. Melihat kebenaran berarti mencapai pencerahan. Inilah yang harus dipelajari oleh seluruh umat beragama.

Keyakinan benar membimbing pada kebajikan dan cinta kasih
Saling bersyukur, saling menghormati, dan saling mendukung
Menyucikan hati manusia dan melenyapkan kekeruhan
Menciptakan berkah bersama dan meningkatkan vitalitas dunia

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 10 April 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 12 April 2025
Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -