Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah Besar dengan Sukarela dan Sukacita
“Saya merasa sangat terhormat karena sejak pembukaan RS, saya telah bergabung dalam keluarga besar Tzu Chi Taipei. Saya sangat berterima kasih pada Pak Li selaku ketua tim dan semua kakak dalam barisan Tzu Cheng. Di seluruh proyek RS Tzu Chi Taipei, baik yang kecil maupun besar, kita sungguh bisa melihat peran kakak-kakak Tzu Cheng. Hal terpenting yang dapat kita wariskan ialah mengikuti langkah Master dan melakukan yang harus dilakukan,” kata Zheng Hong-yi Staf ahli Manajemen Pemeliharaan.
“Terakhir, saya memohon agar Master dapat merasa tenang karena para staf manajemen pemeliharaan selalu ada. Kami selalu merasa nyaman bekerja di sini dan akan menjaga Tzu Chi Taipei dan RS Tzu Chi Taipei dengan baik,” pungkas Zheng Hong-yi.
Saya merasa sulit untuk tidak berkata, "Saya bersyukur." Kita hendaknya memelihara rasa syukur kita. Rasa syukur bagaikan benih. Jadi, kita selalu harus selalu menanam benih itu di dalam hati kita. Dengan adanya benih itu di hati kita, kita perlu memastikan bahwa dalam setiap waktu, benih itu memperoleh sinar matahari dan embun.
Dengan kelembapan yang cukup, benih akan bisa bertunas. Tunas muda ini akan bertumbuh seiring berjalannya waktu dan menjadi pohon besar yang memerlukan beberapa orang untuk bisa memeluknya. Pohon besar ini berasal dari sebutir benih. Benih memerlukan tanah, sedangkan tanah memerlukan air dan sinar matahari.
“Saya bekerja di Departemen Pencitraan Medis RS Tzu Chi Taipei sejak tahun 2006. Dengan kata lain, saya telah bekerja di sana selama 18 tahun. Saya adalah lulusan Universitas Sains dan Teknologi Tzu Chi. Saya memiliki memori mendalam tentang momen ini. Ini adalah foto yang sangat penting dalam hidup saya. Sosok ayah Tzu Chi ini bernama Ayah Min-quan yang berasal dari Tamsui. Ini adalah foto yang diambil pada hari wisuda saya. Beliau datang ke upacara wisuda saya dan merasa lebih gembira dibanding keluarga saya sendiri. Banyak bimbingan dan ajaran Tzu Chi yang telah saya terima,” kata Zhou Jia-hao Kepala Departemen Pencitraan Medis.
“Saya juga memperoleh kualifikasi sebagai dosen dari Kementerian Pendidikan. Jadi, saya menggunakan waktu liburan saya untuk pergi mengajar di kampus tempat saya menimba ilmu setiap hari Kamis dua minggu sekali. Saya mengajarkan kembali apa yang telah saya pelajari dan pengalaman-pengalaman praktik saya. Saya percaya bahwa kita, para radiolog adalah mata bagi para dokter meski peran kami di rumah sakit sangat kecil,” lanjut Zhou Jia-hao.
“Kami juga telah melewati masa-masa pandemi dan melanjutkan peran kami dalam melindungi kesehatan dan cinta kasih. Kami juga mengikuti pelatihan relawan Tzu Chi 2 tahun yang lalu sebagai cara untuk mempertahankan tekad awal kami. Jadi, kami adalah sekumpulan orang dengan tekad yang sama. Kami berjalan di jalan yang sama dan membentangkan jalan dengan cinta kasih,” pungkas Zhou Jia-hao.
Karena itu, saya sering mengatakan bahwa para tenaga medis telah melindungi kehidupan dan melindungi kesehatan dengan cinta kasih mereka. Misi ini mereka jalani dengan sungguh-sungguh dan ikhlas.
“Hal yang ingin saya ceritakan hari ini ialah pada suatu hari, tepatnya tengah malam bulan Juli 2021 sekitar pukul 22.00, saya merasa kelelahan dan sedang dalam perjalanan pulang. Ketika melewati pintu masuk, saya berbalik badan dan melihat dua jendela dengan lampu dalam keadaan menyala. Itu adalah kantor saya, yakni kantor urusan medis. Di dalamnya, ada direktur beserta rekan-rekan satu departemen kami. Mereka masih bekerja keras untuk memeriksa data pos vaksinasi. Direktur kami memimpin kami dengan menjadi teladan,” kata Li Xiao-fen Staf ahli Kantor Urusan Medis.
“Sebenarnya, keesokan harinya, direktur kami datang ke kantor lebih pagi daripada saya. Kemudian, karena sudah ada lebih dari 2.000 orang yang mendaftar untuk vaksinasi pada minggu depannya, beliau diam-diam menyelesaikan lebih dari 1.000 dokumen seorang diri,” pungkas Li Xiao-fen.
Untuk bisa bersumbangsih dengan sukarela, kita perlu merenungkannya secara mendalam terlebih dahulu. Untuk merenungkan, perlu usaha yang besar. Dalam aksara Tionghoa, kata "merenungkan" terdiri atas aksara "ladang" dan "hati". Setelah merenungkan sesuatu dengan cermat dan melihatnya sebagai sesuatu yang berarti bagi hidup kita, tak peduli seberapa lelah, kita akan tetap bersumbangsih dengan sukarela dan menerima segala kondisi dengan sukacita.
Saya memiliki keyakinan pada RS kita di Taipei. Dengan rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih, kita senantiasa bersumbangsih dan akan selalu seperti itu. Jadi, kita sering mengatakan, "Melakukan dengan sukarela dan menerima dengan sukacita." Kita selalu bersumbangsih dengan pemikiran seperti itu. Kita juga bisa melakukan dengan sukacita dan menerima dengan sukarela tanpa menyalahi hati nurani. Kita selalu bersumbangsih dengan sukacita dan tidak melakukan sesuatu yang salah. Setelah memilih jalan ini, kita tentukan arahnya. Dengan demikian, kita akan selalu bersukacita.
Berbicara tentang pohon-pohon tadi, setelah kita memilih benih pohon dengan benar, ditambah dengan kondisi tanah dan iklim yang sesuai, benih-benih itu akan tumbuh subur setelah ditanam. Sungguh, saya ingin mengucapkan terima kasih pada kalian. Saya sangat yakin pada kalian.
Saya mendengar dari para staf manajemen pemeliharaan bahwa setiap staf di sana sangat bersungguh hati dalam bekerja. Para apoteker juga sangat bersungguh hati. Sungguh, baik dokter, apoteker, maupun staf pemeliharaan, semuanya bekerja dalam kesatuan hati. Saya tentu bersyukur dapat melihat pekerjaan mereka.
Saat datang ke Taipei, saya pasti melihat sekumpulan insan Tzu Chi. Sebelum rumah sakit dibangun, sekumpulan orang ini sedari awal selalu menjaga Tzu Chi. Setelah saya memutuskan untuk membangun rumah sakit, mereka membantu dalam perencanaan dan perancangan hingga akhirnya rancangan itu bisa terbangun menjadi rumah sakit yang sangat kuat dengan disertai alur dan tata letak yang efisien.
Mereka bahkan mengurus pemasangan peralatannya. Mereka memastikan apakah fasilitas dan peralatannya sudah lengkap. Yang paling saya ingat ialah mereka bahkan menyiapkan sapu dan pel dengan baik. Intinya, dalam melakukan sesuatu, segala macam alat, baik besar maupun kecil, bahkan mesin-mesin yang diperlukan, harus sangat presisi.
Untuk mengelola alat-alat berkualitas bagus, kita membutuhkan orang-orang yang mahir mengoperasikannya, menghargai barangnya, dan mampu memanfaatkannya. Inilah yang membuat alat-alat itu menjadi bernilai dan memudahkan manusia untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Demikianlah pelayanan di rumah sakit dijalankan.
Karena nyawa pasien sangat penting, tidak boleh ada sedikit pun kesalahan yang diperbuat. Jika tidak memiliki peralatan, bagaimana dokter bisa melakukan operasi? Selain membutuhkan ruang operasi yang besar, peralatan medis yang memadai juga diperlukan. Setiap prosedur operasi memerlukan alat yang berbeda-beda. Sesungguhnya, diperlukan banyak pihak untuk menyokong keberhasilan pelayanan medis, seperti ahli biomedis dan lainnya. Intinya, dibutuhkan kesatuan.
Peralatan yang kita butuhkan harus lengkap. Orang-orang yang perlu memakai alat-alat itu juga harus menggunakan cinta kasih mereka untuk menyelamatkan kehidupan. Nyawa pasien ada di tangan mereka. Mereka memakai alat-alat itu untuk menyelamatkan pasien. Selain menolong nyawa pasien, kita juga harus menenangkan hatinya. Ini berarti kita memperhatikan kesehatan fisik dan mental mereka. Dengan melakukan semua ini, kita telah menyediakan pelayanan medis berkualitas terbaik. Saat orang-orang dari berbagai bidang bisa bersatu, kita akan mampu menyediakan pelayanan medis yang paling benar, bajik, dan indah serta paling menakjubkan.
Beberapa hari belakangan ini, saya terus membahas tentang kekosongan sejati di balik eksistensi menakjubkan dan eksistensi menakjubkan dalam kekosongan sejati. Ini adalah prinsip yang sangat mendalam dan nilai yang sangat luar biasa. Saat semua orang bersatu, nilai yang tertinggi akan tercapai. Karena itu, saya sangat bersyukur kepada semua insan Tzu Chi. Kalian semua tanpa terkecuali sangat dibutuhkan. Karena itu, saya juga memperhatikan diri saya. Ternyata, diri saya juga dibutuhkan.
Belakangan ini, saya terus merasa bahwa diri saya juga sangat dibutuhkan. Karena itu, saya perlu sangat menghargai diri saya. Jika semua orang dapat mencintai diri sendiri, ketika semuanya bersatu, mereka dapat menghimpun kekuatan dan potensi cinta kasih. Karena itu, kalian harus menjaga diri kalian dengan baik.
Kita harus menghimpun kekuatan cinta kasih dan mengembangkan nilai kita bersama-sama. Saat kekuatan semua orang terhimpun di rumah sakit ini, kita dapat menciptakan berkah besar bagi umat manusia.
Bekerja dengan hati penuh syukur dan ikhlas
Para staf mengembangkan semangat misi dan mengerahkan potensi kebajikan
Melindungi kehidupan dan menerima segala kondisi dengan sukacita
Percaya bahwa manusia memiliki cinta kasih dan menghimpun kekuatan
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 13 Juli 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 15 Juli 2024