Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah dan Melindungi Dunia


Saya sungguh sangat khawatir tentang perubahan iklim yang membawa dampak bagi seluruh dunia. Dalam Sutra Bunga Teratai dikatakan bahwa dunia ini tidak tenteram dan bagaikan rumah yang terbakar. Bencana yang terjadi makin banyak dan area yang terdampak pun makin luas. Inilah yang membuat saya sangat khawatir setiap hari.

Dalam hidup ini, berkah atau petaka bergantung pada sebersit pikiran. Menyimpang sedikit saja, kita bisa jauh tersesat. Ini bergantung pada pikiran. Alam semesta adalah makrokosmos, sedangkan fisik dan batin kita adalah mikrokosmos. Jadi, mikrokosmos mencakup fisik dan batin manusia.

Zaman sekarang, seiring meningkatnya nafsu keinginan manusia, orang-orang pun terus mengejar kenikmatan hidup. Contohnya, kita yang berada di sini hari ini. Dalam keseharian, kita sering kali menikmati kenyamanan. Saat pulang ke rumah dalam cuaca panas, kita akan menyalakan pendingin ruangan dan kipas angin. Ini termasuk menikmati kenyamanan.

Kini, saat duduk di sini, saya juga merasa sangat bersalah. Jadi, saya sering merasa malu dan bertobat. Saya merasa malu memikirkan atas dasar apa kita memperoleh kenyamanan seperti ini. Saya bertobat karena tahu bahwa kita hendaknya merasa malu, tetapi tetap tidak bisa tidak menikmati kenyamanan ini. Karena itulah, kita harus bertobat.


Kita hendaknya bertobat dan merasa malu. Meski tahu bahwa kita hendaknya bertobat, kita tidak bisa menahan diri untuk menikmati kenyamanan. Kita seharusnya merasa malu karena tidak bisa menahan diri. Bisakah kalian menahan diri? Kalian yang mendengarkan lebih tidak nyaman dari saya yang memberikan ceramah karena kalian harus duduk diam dengan melipat kaki dan memusatkan pikiran untuk mendengarkan saya. Berhubung saya berada di sini, maka kalian pun duduk dengan tertib.

Saya tahu bahwa duduk seperti itu tidaklah nyaman. Namun, di sisi lain, saya juga berpikir bahwa kalian seharusnya duduk seperti ini agar di tengah kehidupan yang penuh berkah, kalian dapat merasakan sedikit ketidaknyamanan. Saya juga berharap kalian dapat mendengar dan menyerap Dharma ke dalam hati. Dengan demikian, barulah kalian dapat menyadari berkah dan kembali menciptakan berkah. Jika hanya menyadari dan menikmati berkah, berkah kita akan terus terkikis. Karena itu, kita juga harus menciptakan berkah. Selain menyadari berkah, kita juga harus segera menciptakan berkah karena telah melihat penderitaan.

Berkat kemajuan teknologi sekarang, kita dapat mengetahui hal-hal yang terjadi di seluruh dunia. Setiap hari, dengan menyaksikan Da Ai TV, kita dapat melihat di tempat yang berjarak ribuan kilometer dari kita, ada banyak orang yang mengalami penderitaan akibat bencana dan kemiskinan. Bencana yang terjadi di seluruh dunia makin intens dan makin banyak dari tahun ke tahun. Ini sangat mengkhawatirkan.


Selama beberapa tahun belakangan ini, saya sering berkata bahwa bencana tidak dapat ditahan karena adanya sesuatu yang tidak dapat dilihat. Apakah itu? Nafsu keinginan manusia. Nafsu keinginan membuat orang menciptakan karma buruk sehingga mendatangkan bencana yang tidak dapat ditahan. Ini membuat saya merasa sangat khawatir.

Dunia ini sungguh penuh dengan penderitaan. Kita yang bisa hidup tenteram, damai, dan tenang setiap hari hendaknya menyadari berkah dan lebih banyak menciptakan berkah. Saya bersyukur berkat perpaduan berbagai sebab dan kondisi, kita dapat menyebarkan Dharma ke seluruh dunia dan menggalang Bodhisatwa dunia untuk bersumbangsih bersama bagi dunia. Jadi, saya bersyukur Tzu Chi dapat tersebar ke seluruh dunia. Ini berkat adanya jalinan jodoh.

Saya bersyukur kepada para relawan kita yang berjodoh baik dengan saya dari kehidupan ke kehidupan. Begitu mengetahui tekad saya, kalian pun turut menjalankannya dengan sukacita. Ini berkat jalinan jodoh kita dari kehidupan ke kehidupan. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.


Kita yang telah menjalin jodoh baik di berbagai kehidupan lampau hendaknya meneruskan jalinan jodoh ini di kehidupan sekarang untuk kehidupan mendatang. Saya sering berkata bahwa saya tak pernah berpikir untuk meninggalkan alam manusia. Setelah kehidupan ini berakhir, saya akan segera kembali. Bodhisatwa sekalian, saya pasti akan segera kembali.

Saya selalu menggenggam waktu yang ada. Sisa waktu saya di kehidupan sekarang tidaklah banyak. Meski demikian, saya tetap akan menggenggam waktu yang ada. Saat ini, kita hendaknya segera berikrar untuk segera kembali setelah pergi demi melindungi Bumi dan alam manusia. Hanya di alam manusialah kita bisa mencapai kebuddhaan. Tanpa menyempurnakan praktik Bodhisatwa, kita tidak dapat mencapai kebuddhaan. Kita semua mempelajari ajaran Buddha. Tujuan kita mempelajari ajaran Buddha ialah mencapai kebuddhaan. Untuk mencapai kebuddhaan, kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa.

Bodhisatwa sekalian, saya selalu menyebut kalian Bodhisatwa. Kini, kalian adalah calon Bodhisatwa. Kelak, kalian akan menjadi Bodhisatwa yang sesungguhnya. Singkat kata, mari kita membangkitkan Bodhicitta dan menapaki Jalan Bodhi. Jalan Bodhi sangatlah lapang dan lurus. Karena itu, tidaklah sulit untuk menapakinya asalkan kita membangkitkan ketulusan. Singkat kata, saya berharap semua orang dapat membangun ikrar agung untuk menapaki Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan.

Tiada tempat yang damai di dunia yang bagaikan rumah yang terbakar ini
Bertobat dan giat menciptakan berkah
Mempraktikkan kebajikan dan membimbing orang secara luas
Berikrar untuk kembali lagi demi melindungi Bumi

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 14 Juli 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 16 Juli 2023
Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -