Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah dan Mengembangkan Kebijaksanaan


“Saat pertama kali mengunjungi Houli, Master berkata bahwa meski jumlah penduduknya tidak banyak, Master berharap Houli dapat menjadi teladan dan bisa menjadi desa Tzu Chi. Kami semua merasa memiliki kekuatan dan berkata kepada Master, ‘Kami bersedia mewujudkannya." Semuanya sangat berani. Saat ini, kami memiliki beberapa tim baru sehingga kekuatan juga akan makin banyak. Kami terus berharap dengan adanya tim baru, kami dapat terus melangkah maju,”
kata Zhang Bi-zhu relawan Tzu Chi.

“Saya menjaga kantor perwakilan Tzu Chi di Houli bagaikan rumah saya sendiri. Saya juga mendengar Master berkata bahwa saat membimbing orang lain, kita harus menyentuh hatinya. Jadi, saya berinteraksi dengan relawan di sini bagaikan saudara saya sendiri. Ketika ada tugas, kita akan berkumpul dan saling mendukung untuk merampungkannya. Saya sungguh berterima kasih karena Master telah membangun ladang pelatihan di Houli sehingga kami dapat menggarap ladang berkah dan menjalin jodoh baik. Terima kasih, Master,” kata Lai Bo-yuan relawan Tzu Chi.

Saya percaya bahwa semuanya sangat mendengarkan saya. Jadi, ingatlah kalimat ini, Tzu Chi itu bisa menjadi benar, bajik, dan indah karena kalian semua mendengarkan nasihat saya. Saya juga ingin memberi tahu semuanya bahwa kalian tidak akan pernah salah jika mendengarkan saya karena saya benar-benar tulus dan berbicara dengan cinta kasih. Saya berharap semua orang membangun tekad yang sama bagi dunia. Bodhisatwa adalah mereka yang mendedikasikan diri bagi dunia.

Buddha membabarkan Sutra Teratai untuk membimbing semua makhluk memahami Jalan Bodhisatwa dan menapakinya. Dari banyaknya ajaran, yang terpenting ialah bagaimana kita terjun ke tengah masyarakat dan membimbing semua makhluk agar kembali ke arah yang benar dan mempraktikkan kebajikan secara nyata. Dengan cara seperti ini, saya merasa bahwa pada zaman inilah ajaran Buddha dijalankan sebagaimana adanya.


Ajaran Buddha telah melewati berbagai kondisi dan saat ini adalah saat ajaran Buddha benar-benar dipraktikkan secara nyata di dunia, bukan hanya berupa kata-kata, melainkan tindakan nyata. Setelah itu, kita dapat membagikan pengalaman kita.

Dharma sungguh-sungguh ada di tengah masyarakat dan dapat digunakan untuk melepaskan segala permasalahan. Bagi mereka yang terjerat oleh penderitaan, ada sekelompok Bodhisatwa yang akan datang dan melepaskannya. Ketika ada orang dipenuhi noda batin, kita sebagai Bodhisatwa dunia hendaknya mendekati, merangkul, dan menghiburnya. Tidak peduli apa pun bencana dan kesulitan yang dihadapi, selama dia memiliki jalinan jodoh dengan Tzu Chi, Bodhisatwa dunia akan datang menghampirinya. Ini semua juga bergantung pada jalinan jodoh.

Meski kita telah membangun tekad dan ikrar, tanpa adanya jalinan jodoh, kita tidak dapat menjangkau orang tersebut. Meski seseorang sangat menderita dan sangat membutuhkan pertolongan, jika tidak memiliki jalinan jodoh, dia tidak akan menemukan bantuan dari Bodhisatwa. Intinya, saya ingin menekankan pentingnya jalinan jodoh.

Saat ini, kita sangat dipenuhi berkah. Kita memiliki jalinan jodoh penuh berkah sehingga dapat bergabung dengan Tzu Chi. Kita semua disebut "insan Tzu Chi". Di mana pun ada yang membutuhkan, orang-orang akan mencari insan Tzu Chi karena insan Tzu Chi pasti akan memberikan bantuan. Insan Tzu Chi adalah Bodhisatwa. Bodhisatwa adalah makhluk yang berkesadaran, yaitu sadar akan penderitaan hidup. Kita harus menyadari bahwa dahulu kita pernah menderita dan dipenuhi kegelapan batin, tetapi semua itu telah dilepaskan oleh insan Tzu Chi.


Saat ini, hendaknya kita membangun tekad untuk menginspirasi orang lain agar dapat melepaskan belenggu di hati mereka sendiri. Hendaknya kita mengubah jalinan jodoh buruk menjadi jalinan jodoh baik. Dengan demikian, semua hal akan berubah menjadi baik. Bodhisatwa dunia harus menjalin banyak jodoh baik. Hendaknya kita menginventarisasi jalinan jodoh kita.

Jalinan jodoh baik adalah nutrisi bagi Bodhisatwa. Apakah kalian tahu arti nutrisi? (Tahu.) Nutrisi inilah yang akan membantu kita dalam menapaki Jalan Bodhisatwa. Jadi, kita dapat mencapai kebuddhaan karena adanya jalinan jodoh antarmanusia. Semua ini mengandung kisah. Tanpa adanya kisah orang-orang di dunia, tidak ada Sutra yang dapat kita baca. Jika di dunia ini tidak ada noda batin, tidak akan ada makhluk hidup yang perlu dibimbing oleh Buddha. Jadi, ini semua tidak terlepas dari jalinan jodoh.

Pada zaman-Nya, Buddha melihat dunia ini penuh dengan penderitaan. Saat ini, keadaannya masih hampir sama. Kita telah melihat bagaimana penderitaan dunia yang berlangsung lama dan sulit diubah. Di tengah penderitaan ini, kita harus lebih membangkitkan kesadaran. Kita dapat mempelajari Dharma yang mengulas penderitaan pada zaman Buddha. Saat ini, kita masih dapat melihat apa yang Buddha lihat kala itu.


Penderitaan yang Buddha lihat dahulu, saat ini kita tidak perlu mencari dan menelitinya lagi. Seperti apakah penderitaan yang dimaksud oleh Buddha? Kita dapat langsung melihat tanah kelahiran Buddha yang penuh dengan penderitaan dan kita akan tahu penderitaan apa yang dibicarakan Buddha. Ini disebut dengan menjadi saksi bagi dunia. Saat ini, jika memiliki jalinan jodoh untuk pergi ke sana, kita akan tahu bahwa masyarakat di sana hidup dalam kemiskinan dan penderitaan. Saat ini, kita dapat melihat secara langsung penderitaan di dunia. Penderitaan ini mencakup empat fase kehidupan, yaitu lahir, tua, sakit, dan mati. Lihatlah program di Da Ai TV.

Saya setiap hari menyaksikan Da Ai TV dan melihat betapa banyak negara yang dilanda perang dan bencana, baik bencana akibat ulah manusia maupun bencana alam. Fase terbentuk, berlangsung, rusak, dan hancur; lahir, tua, sakit, dan mati; bencana tanah, air, api, dan angin, semuanya masih terjadi dalam kehidupan masa kini. Hendaknya kita semua memiliki ketulusan, mawas diri, dan lebih banyak menciptakan berkah. Menghimpun berkah berarti meredam bencana. Saya sangat berterima kasih kepada kalian semua.

Dunia ini membutuhkan Bodhisatwa. Hendaknya kita menggalang lebih banyak Bodhisatwa. Bodhisatwa bukanlah rupang yang ada di belakang saya, melainkan semua orang yang ada di sini dan orang-orang yang akan kita bimbing. Hari ini, saya melihat 2 orang yang membangun tekad untuk menjadi Bodhisatwa. Hendaknya kalian membimbing mereka dengan baik. Jika dapat belajar dengan baik, kalian akan sama seperti insan Tzu Chi lainnya. Kalian semua adalah Bodhisatwa. Dengan mendedikasikan diri dan berpartisipasi, Anda akan memahami apa yang Tzu Chi lakukan. Baik, terima kasih.

Mempraktikkan ajaran dan menapaki Jalan Bodhisatwa
Terjun ke tengah masyarakat untuk membimbing semua makhluk melepaskan belenggu
Menginventarisasi jalinan jodoh baik dan berpaling dari kesesatan
Menghimpun berkah demi mengurangi bencana

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 30 Desember 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 01 Januari 2024
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -