Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah dan Mengikis Karma Buruk dengan Membawa Manfaat bagi Semua Makhluk
“Saya sangat menghargai pembangunan rumah sakit ini. Rumah sakit yang kapasitas 576 kamar dengan sarana dan prasarana peralatan rumah sakit yang begitu sangat canggih. Kita ingin semuanya sehat, tetapi kalau pas sakit jangan pergi keluar negeri, pergi saja ke rumah sakit Tzu Chi Hospital,” kata Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo.
“Saya jalan aja, kadang-kadang kalau yang sebelah kanan suka kesandung, makanya kalau saya kerja nih nyebrang aja harus hati-hati bener. Saya takutnya dari sebelah kanan tau-tau ada motor nyelonong pas saya nyebrang, begitu. Ngerinya begitu doang, makanya nunggu ada orang lain nyebrang begitu,” kata Yoto Pasien katarak.
“Dan itu kepikirannya saya begitu, apalagi operasi begini saya BPJS terus terang belum punya, operasi ginian nggak cukup dengan biaya sedikit. Saya udah tanya ke temen juga. Makanya pas ada pendaftaran disini, langsung di respon. Senengnya tuh bukan main apalagi nyampe terlaksana begini, operasi lancar nggak ada kendala apa-apa. Bersyukur banget,” pungkas Yoto Pasien katarak.
Para relawan di Indonesia memiliki pengetahuan dan pandangan benar. Kalian selalu melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat dan dunia. Selain mendoakan kalian, saya juga bersyukur kepada kalian. Kita memiliki kesatuan hati. Berkat adanya jalinan jodoh, kita bisa terlahir di dunia ini dan menapaki Jalan Bodhisatwa bersama. Apa pun keyakinan kalian, dengan berbuat baik, kita telah menapaki jalan cinta kasih.
Bodhisatwa adalah makhluk berkesadaran. Orang yang tersadarkan tidak akan tersesat dan akan selalu melakukan hal yang benar untuk membawa manfaat bagi masyarakat. Orang seperti inilah yang disebut Bodhisatwa, makhluk berkesadaran. Jadi, saya sangat bersyukur kepada kalian yang telah bersumbangsih bagi dunia, terlebih dalam menjalankan misi pendidikan.
Pendidikan adalah proyek besar bagi harapan masa depan. Selama bertahun-tahun ini, kalian juga memandang penting pendidikan sehingga telah membina banyak insan berbakat bagi masyarakat. Kita menjalankan misi pendidikan untuk membina insan berbakat bagi dunia. Berkat adanya jalinan jodoh, kita bisa memiliki kesatuan tekad. Kalian telah mempraktikkan pengetahuan benar, pandangan benar, dan perbuatan benar. Kalian telah menuju arah yang benar.
Sebagian murid kita telah terjun ke tengah masyarakat. Ada pula yang bekerja di badan misi kita. Jadi, kita juga membina insan berbakat bagi kita sendiri. Karena itulah, Empat Misi Tzu Chi bisa dijalankan dengan lancar. Sebagai anak didik kita, mereka bisa lebih memahami Tzu Chi dan menjalankan tugas mereka dengan baik. Jadi, kita hendaknya lebih bersungguh hati dalam membina insan berbakat.
Saya telah mengatakan bahwa Tzu Chi sungguh memiliki jalinan jodoh baik dengan Indonesia sehingga Tzu Chi bisa dijalankan dengan begitu baik di sana. Yang meninggalkan kesan mendalam bagi saya ialah upaya pembersihan Kali Angke dahulu. Kita hendaknya menulisnya dalam sejarah Tzu Chi agar orang-orang dapat mempelajarinya. Asalkan ada tekad, segala kesulitan bisa diatasi.
Saya sangat bersyukur kepada kalian, para pengusaha di Indonesia. Kalian memiliki arah yang benar. Seiring berkembangnya bisnis kalian, kalian juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan melakukan hal yang benar, kalian telah memberi teladan di tengah masyarakat. Saya sangat berharap para pengusaha dapat mengemban tanggung jawab untuk membawa manfaat bagi masyarakat.
Para pengusaha hendaknya membawa manfaat bagi setiap orang di tengah masyarakat, bukan hanya diri sendiri. Dengan membawa manfaat bagi orang banyak, kita dapat menciptakan berkah besar. Jika kita hanya mementingkan keuntungan pribadi, saat berkah kita terkikis habis, karma buruk kita tetap akan berbuah.
Namun, jika kita membawa manfaat bagi dunia, kita dapat menciptakan berkah besar dan mengikis karma buruk. Jika hanya mementingkan diri sendiri, kita mungkin tetap menciptakan karma buruk kolektif. Meski diri sendiri dan keluarga sendiri hidup nyaman, tetapi karma buruk yang kita ciptakan bisa membawa dampak bagi masyarakat. Dengan mengingat penderitaan di tengah masyarakat, barulah kita bisa benar-benar menciptakan berkah.
Kini, akibat karma buruk kolektif semua makhluk, bencana alam makin kerap terjadi. Manusia terus melawan alam. Manusia terus mengeksploitasi dan menguras sumber daya alam. Ini sangat mengkhawatirkan. Singkat kata, kita harus waspada karena bencana alam tidak dapat dihentikan oleh manusia. Karena itu, kita hendaknya menghormati langit, mengasihi bumi, dan memperhatikan semua makhluk di seluruh dunia.
Saya bisa melihat kalian bersungguh hati menyosialisasikan vegetarisme. Makin banyak orang yang bervegetaris, maka makin sedikit hewan yang disembelih. Untuk menghidangkan 500 kotak makanan nonvegetaris, dibutuhkan seekor babi atau 38 ekor ayam. Demi makanan 500 orang, begitu banyak hewan yang dibunuh.
Berhubung orang-orang gemar mengonsumsi daging, maka peternakan pun makin banyak. Makin banyak peternakan, pencemaran pun makin parah. Penebangan pohon untuk membuka lahan peternakan juga menimbulkan makin banyak kerusakan. Singkat kata, janganlah kita meremehkan mulut ini.
Demi nafsu makan saja, tanpa disadari, manusia telah melakukan banyak hal yang melukai bumi dan mencemari udara. Lihatlah pencemaran yang ditimbulkan oleh peternakan. Selain itu, hewan ternak juga membutuhkan banyak air dan makanan. Dengan demikian, di masa mendatang, kita akan mengalami krisis air yang serius. Singkat kata, kita hendaknya merenungkan semua ini dengan tenang.
Hal yang dikhawatirkan sangatlah banyak. Namun, khawatir tidak ada gunanya. Orang-orang hendaknya mengubah pola makan. Janganlah kita berpikir bahwa perubahan kita seorang tidak ada gunanya. Jika setiap orang dapat berubah, kekuatan yang terhimpun akan sangat besar. Saat setiap orang membangkitkan tekad dan cinta kasih untuk melindungi bumi, akan terbentuk kekuatan besar. Intinya, kita harus menggenggam waktu yang ada.
Saat berkah terkikis habis, karma buruk tetap akan berbuah
Menciptakan berkah besar dengan membawa manfaat bagi semua makhluk
Menghormati langit, mengasihi bumi, dan mengendalikan nafsu makan
Bersatu hati dan bergotong royong untuk mewujudkan ikrar
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 16 Agustus 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 18 Agustus 2023