Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah, Membina Kebijaksanaan, dan Memutar Roda Dharma
“Bantuan dana dari relawan dapat membantu kami kembali ke kehidupan normal dengan segera. Terlebih lagi, berada di pengungsian selama 9 hari telah menambah banyak pengeluaran tak terduga. Saya sungguh berterima kasih atas dana yang diberikan untuk membantu kami,” kata Jamie Gomez korban bencana.
“Hari ini, kalian telah membantu saya. Saya juga mendapatkan celengan bambu. Saya dapat menaruh celengan ini di toko teman saya untuk mengajak lebih banyak orang berbuat baik,” kata Brandee Knego korban bencana.
“Dahulu, saya hanya mendengar bahwa ada orang yang hidupnya sungguh menderita. Setelah ikut melakukan survei kasus bersama relawan, saya baru menyadari bahwa kehidupan mereka yang menderita sungguh tidak mudah,” kata Tharo Monyroth relawan.
“Kami berharap barang bantuan ini dapat menyemangati dan menginspirasi kalian untuk membangkitkan cinta kasih. Ketika ada orang yang membutuhkan, hendaklah kita dapat membantunya,” kata Xie Ming-xun relawan Tzu Chi.
Bodhisatwa sekalian, seluruh insan Tzu Chi telah mempraktikkan kebajikan dan cinta kasih agung. Ini sungguh bukanlah hal yang mudah. Semuanya bergabung dengan Tzu Chi dan membangkitkan cinta kasih bagi komunitas dan masyarakat serta menyebarkan Dharma dengan ucapan dan membimbing semua makhluk dengan tindakan nyata.
Dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus bisa menapaki jalan yang benar terlebih dahulu, baru bisa membimbing orang lain untuk berjalan di jalan yang sama. Sama halnya dengan kita harus memperkenalkan diri terlebih dahulu, barulah kita dapat mengenal orang lain. Hendaklah kita memulai segalanya dari awal. Dalam mempelajari ajaran Buddha, kita harus memiliki titik awal dan arah yang benar, baru bisa mencapai tujuan. Tujuan kita ada di ujung jalan.
Para insan Tzu Chi telah mendengar saya membabarkan Sutra Teratai. Sutra Teratai memberi tahu kita tentang "kota bayangan" dan "tempat harta karun". Yang harus kita cari ialah "tempat harta karun" yang memiliki harta karun berlimpah agar kita dapat kembali pada sifat hakiki kita. Sifat hakiki kita bagai harta karun yang tak terbatas, yaitu kebijaksanaan.
Harta karun tak terbatas ini ada dalam diri kita sendiri. Jika kita mencarinya di luar, di mana kita akan menemukannya? Yang kita cari ialah prinsip kebenaran yang dapat menunjukkan jalan bagi kita dengan arah yang benar agar kita dapat terus melangkah maju tanpa menyimpang.
Saat ini, kita semua tengah berada di "kota bayangan. Tempat harta karun" yang sesungguhnya masih sangat jauh. Dari kehidupan ke kehidupan, saya harus mengunjungi setiap perhentian di "kota bayangan", baru bisa tiba di "tempat harta karun" yang sesungguhnya. Hanya dengan memasuki "tempat harta karun", barulah kita dapat menjelajah dan bersentuhan dengan harta karun.
Sejujurnya, di usia saya saat ini, saya harus menunggu kehidupan selanjutnya untuk kembali memulai segalanya dari awal. Saya hanya memiliki satu harapan, yaitu berada di jalan yang sama dengan saat ini. Saya tidak ingin berjalan mundur, tersesat, atau kehilangan arah. Satu-satunya harapan saya ialah saat kembali ke dunia, saya telah berada di persimpangan jalan ini dan tetap berjalan maju di jalan ini. Ada banyak bagian di "kota bayangan" ini dan saya harus melewati setiap perhentian agar makin dekat dengan "tempat harta karun".
Dalam hidup ini, kita memiliki jalinan jodoh yang baik sehingga dapat mengenal ajaran Buddha dan bergabung dengan Tzu Chi. Jalan Tzu Chi disebut juga dengan Jalan Bodhisatwa. Semua orang telah memiliki hati, tekad, dan ikrar. Semua orang dapat mendengarkan suara saya dan melihat saya. Saat ini, ketika saya berbicara, hendaklah kalian semua mendengar dan mengingatnya. Dalam melakukan segala hal, ingatkanlah pada diri sendiri, "Master telah memberi tahu tentang hal ini dan kita tidak boleh melakukan kesalahan."
Hendaklah semua orang menciptakan berkah bagi dunia dan tahu cara membawa manfaat bagi masyarakat. Ketika kita menghimpun tetes demi tetes kebajikan, kita dapat menciptakan berkah bagi dunia dan masyarakat. Jika kita belum mendengar Dharma dengan telinga kita dan melihatnya dengan mata kita, kita akan sangat jauh dari kebenaran dan kebajikan serta tidak akan sampai di tujuan kita. Bahkan "kota bayangan" pun belum kita masuki, bagaimana kita bisa sampai di "tempat harta karun"? Sesungguhnya, tempat tujuan kita sudah dekat. Seberapa dekat? Di dalam hati setiap orang ada sebuah stupa Puncak Burung Nasar. Kita hanya perlu mencarinya di dalam hati kita. Inilah Dharma.
Saya telah berjalan di jalan ini dan terus melangkah maju menuju tempat tujuan. Dari kehidupan ke kehidupan, tidak peduli berapa kehidupan, arah hidup saya harus benar dan tertuju tepat pada tempat tujuan saya. Sama halnya, saya juga berharap setiap orang dapat menetapkan arah menuju tempat tujuan.
Meski kekuatan kita sungguh kecil, tetapi dengan menghimpun kekuatan, kita dapat bersumbangsih bagi dunia. Ini disebut dengan pelatihan diri. Sama halnya dengan semut yang mendaki gunung dan terus bergerak maju. Ini adalah hal baik. Bersungguh-sungguh bergerak maju, ini disebut dengan melatih diri. Hendaklah kita tekun dan bersemangat untuk terus maju dan berkembang.
Jangan mengkhawatirkan kekuatan manusia yang kecil dan jangan berpikir tentang berapa lama kita harus menjalankan misi. Kita harus menjalankannya hingga napas terakhir. Saat mengembuskan napas terakhir, kita tidak membawa pergi apa pun, kecuali kesadaran kedelapan kita. Saya berharap kita dapat menggunakan kesadaran ke-9 kita, yaitu hakikat sejati kita yang sangat jernih dan terbebas dari kesesatan. Inilah sifat hakiki yang murni. Setiap orang memiliki sifat hakiki yang murni tanpa noda, yaitu hakikat kebuddhaan yang berlandaskan kesadaran.
Saat ini, kesadaran setiap orang telah tertutup oleh noda sehingga mereka tersesat. Kesadaran ini masih ada. Asalkan kita membersihkan noda yang menutupinya, kita tidak akan tamak ataupun menciptakan karma buruk. Tidak hanya melenyapkan ketamakan, kita juga harus melapangkan hati kita. Dengan berbuat baik dan bersumbangsih, kita akan merasa damai dan tenang. Demikianlah kita melatih diri hingga dipenuhi sukacita Dharma.
Hendaklah semuanya memahami bahwa kita harus menciptakan berkah setiap hari. Bertutur kata baik juga termasuk menciptakan berkah. Mengubah pola pikir orang lain disebut dengan memutar roda Dharma. Mengubah kejahatan dan kegelapan batin menjadi kebajikan dan kebijaksanaan juga disebut dengan memutar roda Dharma. Melenyapkan segala kejahatan dan menumbuhkan kebajikan disebut dengan menyebarkan Dharma demi manfaat semua makhluk.
Jika semua orang di dunia dapat melakukan ini, mereka benar-benar telah melatih diri menjadi Bodhisatwa yang menciptakan berkah bagi dunia. Saya berharap semua orang dapat sungguh-sungguh melangkah dengan mantap di Jalan Bodhisatwa.
Membimbing orang mempraktikkan kebajikan dengan cinta kasih
Kembali pada hakikat sejati yang ada dalam diri setiap orang
Menghapus noda batin dan membangkitkan kecemerlangan
Menciptakan berkah, membina kebijaksanaan, dan memutar roda Dharma
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 November 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 02 Desember 2022