Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah, Membina Kebijaksanaan, dan Mewariskan Pelita Hati


“Mari kita memberi penghormatan kepada Master.”

“Apa kabar, Master? Kami sungguh mengasihi Master.”

“Kami mengasihi Master.”

Apa arti gerakan itu?

“Ini berarti kita mencintai Master.”

Oh, ini berarti "cinta". Kita juga harus menyimpan cinta kasih di dalam hati. Kita harus memiliki hati dan pikiran yang harmonis. Saya tahu kalian semua selalu mengingat saya, sungguh mengasihi saya, dan menghormati saya. Saya berterima kasih dan sungguh mengasihi semuanya. Saya juga menghormati kalian semua.

Di Tzu Chi, saya tidak dapat melakukan apa-apa tanpa banyak orang yang bersedia bekerja sama. Belakangan ini, saya sering mengatakan bahwa dengan adanya jumlah orang yang banyak ini, kita semua harus bersatu hati dan berhimpun bersama. Selain bersatu hati, kita juga harus memiliki keharmonisan. Ketika semua orang harmonis, lingkungan ini akan penuh dengan kebahagiaan. Dengan kesatuan dan keharmonisan, kita dapat menjalani hari-hari dengan baik dan menciptakan keberuntungan dengan menabur berkah. Hendaklah kita semua menciptakan berkah, bersatu dalam keharmonisan, dan membawa kebahagiaan bagi semua orang.


Saya telah melihat kalian membuat bacang, kue talas kukus, dan jenis-jenis kue lainnya. Kalian juga membuat kerajinan tangan. Baik pekerjaan berat maupun ringan, kalian semua dapat melakukannya dengan baik. Relawan Tzu Cheng juga telah membuat saya tersentuh. Di mana pun pembangunan dibutuhkan, mereka akan pergi ke sana dan membantu. Mereka telah bersumbangsih sejak tahun 1999.

Saat gempa 921, proyek pembangunan dibantu oleh banyak relawan. Mereka bahkan tinggal di lokasi pembangunan selama beberapa bulan hingga setengah tahun. Salah satu contoh ialah Ying-ji. Ada banyak hal yang patut disyukuri dalam hidup ini. Ketika mengingat kembali sejarah masa lalu, kita akan menyadari betapa indahnya sejarah itu. Anggota Tzu Cheng membantu dengan ketulusan dan kesungguhan tanpa kepalsuan. Inilah ketulusan sejati tanpa kepalsuan.

Selama kita memiliki jalinan jodoh untuk menapaki Jalan Bodhisatwa di Tzu Chi, hendaklah kita menggenggam waktu dengan baik. Saya telah melihat dan mendengar bahwa lapangan basket di Zhunan dapat kalian jadikan sebagai tempat pelatihan diri, yaitu depo daur ulang. Saya sungguh berterima kasih kepada seorang relawan yang telah menyediakan tempat sehingga kita memiliki tempat yang tetap untuk melakukan daur ulang. Jalinan jodoh sungguh tak terbayangkan.

Hendaklah kita menggenggam jalinan jodoh dan menggenggam waktu. Dengan demikian, kita dapat berhimpun untuk menciptakan berkah. Kita harus memanfaatkan waktu untuk bersumbangsih. Waktu berlalu dengan cepat dari hari ke hari. Dalam satu hari, hanya terdapat 86.400 detik dan setiap detik berlalu dengan sangat cepat.


Bodhisatwa sekalian, hendaklah kita menghimpun tetes demi tetes kekuatan cinta kasih dan menggenggam waktu untuk bersumbangsih. Ketika bersumbangsih, sesungguhnya kitalah yang mendapatkan manfaatnya. Kita akan mendapatkan berkah dan sukacita. Dengan bersumbangsih, kita akan menciptakan sejarah yang sangat bernilai dalam hidup kita. Jika tidak bersumbangsih, kita akan membiarkan waktu berlalu dengan sia-sia dan tidak menciptakan nilai apa pun dalam hidup kita.

Saat ini, kita memiliki sejarah yang kaya, yang dapat menyadarkan kita tentang bagaimana kita telah menghayati nilai dalam kehidupan. Bodhisatwa sekalian, hendaklah kita semua mengingat bagaimana kalian bergabung dengan Tzu Chi dan bagaimana kita berhimpun untuk menjalankan misi. Inilah sejarah Tzu Chi yang telah menjadi kitab untuk menginspirasi semua orang. Kita telah terjun ke tengah masyarakat dan memperoleh pelajaran darinya. Jalan ini telah kita lewati dengan langkah yang mantap.

Bodhisatwa sekalian, sesuatu yang benar harus kita lakukan terus-menerus. Hendaklah kita menjaga diri dengan baik dan terus menapaki Jalan Bodhisatwa dengan langkah yang mantap. Hendaklah kita menyemangati satu sama lain. Saat kalian menyemangati saya, saya merasa bahwa tidak ada penyesalan dalam hidup ini karena tidak ada waktu yang berlalu dengan sia-sia.

Hendaklah kita melihat kembali berapa banyak hal yang telah dijalankan oleh Tzu Chi. Meski saya tidak dapat menjalankan misi Tzu Chi, tetapi dengan adanya jalinan jodoh, kalian semua dapat berhimpun bersama untuk menjalankan misi Tzu Chi dan membentangkan Jalan Bodhisatwa di dunia. Saat inilah waktu yang tepat untuk menapaki Jalan Bodhisatwa dengan mantap.


Saat ini, kita telah terjun secara langsung untuk bersumbangsih. Kalian telah menjalankan apa yang kalian katakan dan menceritakan apa yang telah kalian lakukan. Setiap orang dapat menyerukan kebajikan dan mempraktikkannya secara nyata. Hendaklah kita sesuai kebenaran dan menapaki Jalan Bodhisatwa.

Bodhisatwa sekalian, saya sungguh berterima kasih kepada kalian. Berkat jalinan jodoh baik, dalam kehidupan saat ini, kita bukan hanya seorang penggarap ladang biasa, melainkan adalah petani bagi dunia ini. Hendaklah kita membangun ikrar untuk bersumbangsih sepanjang kehidupan kita.

Buddha berkata bahwa kehidupan ini penuh dengan penderitaan. Penderitaan timbul karena kegelapan batin yang terus membelenggu dari kehidupan ke kehidupan. Ketika jalinan jodoh matang, ada yang buruk dan ada yang baik. Jalinan jodoh di Tzu Chi adalah jalinan jodoh baik. Hendaklah kita menggenggam waktu saat ini untuk bersungguh hati. Ingatlah bahwa kita harus menjadi teladan bagi anak-anak dan semua makhluk di dunia.


Hendaklah kita senantiasa mempraktikkan sesuatu yang benar dalam hidup. Ketika kita melakukannya, barulah kita dipenuhi berkah. Jika tidak, kita tidak akan dipenuhi berkah. Tanpa mempraktikkan kebajikan, memohon berkah pun tidak akan ada gunanya. Ketika kita berbuat kebajikan, tanpa meminta pun, kita akan secara alami dipenuhi berkah.

Hendaklah kita melakukan apa yang harus kita lakukan dan berjalan di jalan yang benar dalam hidup ini tanpa penyimpangan. Ketika memiliki semangat yang benar dan pikiran yang benar, kita akan menciptakan berkah yang melimpah. Bagaimana kita menggalang Bodhisatwa? Kita harus bersama-sama menciptakan berkah bagi dunia Inilah pendidikan yang penuh berkah. Inilah yang disebut menapaki Jalan Bodhisatwa.

Bodhisatwa sekalian, hendaklah kita menghimpun kekuatan cinta kasih. Sebagai insan Tzu Chi, kita harus mengedukasi banyak orang dengan kebijaksanaan dan terjun ke tengah masyarakat untuk menciptakan berkah. Ingatlah, beri bimbingan dengan kebijaksanaan; terjunlah ke tengah masyarakat untuk menciptakan berkah. Inilah yang disebut membina berkah dan kebijaksanaan. Saya berharap generasi pertama insan Tzu Chi dapat memikul tanggung jawab untuk mewariskan ajaran Buddha dari generasi ke generasi. 

Mempersembahkan keharmonisan sebagai wujud syukur kepada guru
Menginventarisasi nilai dalam kehidupan
Bersatu hati mempraktikkan kebajikan dan mengukir kitab sejarah
Menciptakan berkah, membina kebijaksanaan, dan mewariskan pelita hati 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 01 Oktober 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 03 Oktober 2022
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -