Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Tanah Suci dengan Menyebarkan Cinta Kasih

Saya sangat tersentuh. Beberapa tahun lalu, saya berharap insan Tzu Chi Malaysia bisa bersatu hati menyebarkan cinta kasih ke seluruh Malaysia. Sejak saat itu, insan Tzu Chi Malaysia bekerja sama dengan harmonis. Setiap relawan di sana mengasihi saya. Namun, saya berkata bahwa untuk mengasihi saya, kalian harus mengasihi orang yang saya kasihi dan melakukan hal yang ingin saya lakukan. Inilah yang disebut mewarisi tekad. 

Saya juga mewarisi tekad Buddha. Mewariskan tekad bagaikan meneruskan cahaya dari satu lentera ke lentera lainnya. Mengapa sebuah ruangan bisa terang? Karena terdapat cahaya lentera. Mengapa sebuah ruangan bisa gelap? Karena lenteranya belum dinyalakan.

 

Jika yang menerangi ruangan adalah lilin, kita bisa menggunakannya untuk menyalakan lilin lain guna membawa cahaya bagi ruangan sebelah. Cahaya di kedua ruangan akan sama. Jadi, hati makhluk awam, hati Bodhisatwa, dan hati Buddha adalah setara. Karena itu, Bodhisatwa sekalian, kita harus sungguh-sungguh memanfaatkan tubuh kita sebagai media pelatihan untuk membimbing orang lain.

Sebelum melalukan perjalanan kali ini, saya juga mengulas bahwa kita bagaikan nakhoda yang menakhodai perahu cinta kasih. Kita bisa menyeberangkan orang lain sekaligus diri sendiri ke pantai kebahagiaan. Tubuh kita bagaikan perahu, kita bisa memanfaatkannya untuk mempraktikkan Dharma secara nyata dan menjadi teladan bagi sesama.

Jadi, para relawan dari Malaysia, mengapa saya meminta kalian untuk merekrut lebih banyak donatur? Tujuan kita bukanlah menambah donatur, melainkan menggenggam jalinan jodoh untuk menyucikan hati lebih banyak orang.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, kita harus menjaga kesehatan. Bagaimana cara menjaga kesehatan fisik dan batin? Kita harus menyucikan hati, mengendalikan nafsu keinginan, dan berpuas diri. Agar kedamaian di Malaysia terjaga, jangan sampai hati orang-orang menjadi keruh. Jika nafsu keinginan meningkat, maka sulit untuk memperbaiki keadaan.

Karena itu, kalian harus merekrut lebih banyak donatur. Yang ingin kita himpun adalah sesuatu yang tidak berwujud, yakni cinta kasih yang tulus. Ini baru bisa membentuk kekuatan yang tak terhingga. Uang sebanyak apa pun ada batasnya, tetapi tekad tidak terbatas. Satu orang yang membangun tekad bisa menginspirasi orang yang tak terhingga.

 

Saat hati satu orang tersucikan, maka hati seluruh keluarga dan masyarakat juga memiliki harapan dan kesempatan untuk tersucikan. Saya berharap relawan Malaysia bisa bersatu hati menyebarkan cinta kasih ke seluruh Malaysia dan menginspirasi lebih banyak Bodhisatwa. Alangkah baiknya jika semua orang bisa bergabung dengan Tzu Chi, mendengar, mewariskan, dan membabarkan Dharma, serta melakukan praktik nyata untuk mengubah dunia yang penuh Lima Kekeruhan ini menjadi Tanah Suci.

Saya berharap insan Tzu Chi Malaysia bisa menciptakan Tanah Suci dan mempertahankannya untuk selamanya. Pencapaian kalian sudah sangat gemilang, tetapi masih harus ditingkatkan agar semua orang hidup tenang dan sejahtera. Ini demi kebaikan Malaysia, bukan demi kebaikan saya. Saya hanya mewariskan ajaran Buddha pada kalian. Saya berharap kalian bisa menggunakan Dharma untuk menyucikan hati warga Malaysia dan menjaga kedamaian di Malaysia.

Selain membuka dan membentangkan jalan sendiri, kita juga harus mengajak banyak orang untuk membentangkan inci demi inci jalan dengan cinta kasih agar jalan yang penuh rintangan bisa menjadi jalan yang mulus. Ajaran Jing Si adalah jalan yang kita buka, sedangkan mazhab Tzu Chi adalah jalan yang dibentangkan. Setiap relawan membentangkan jalan hingga ke setiap keluarga dan komunitas.

Di setiap komunitas, ada banyak orang yang bisa  menginspirasi keluarga sendiri. Setelah kita menunjukkan arah pada mereka, semua orang bersama-sama membentangkan jalan menuju jalan kebenaran. Inilah kebenaran. Kita harus bertindak sesuai kebenaran. Sesungguhnya, harapan saya adalah melihat kalian menjadi perintis dan mengimbau orang-orang untuk berpartisipasi meratakan inci demi inci jalan.

Meratakan jalan bagaikan menyelaraskan pikiran. Dengan menyelaraskan pikiran, kita bisa menapaki Jalan Bodhisatwa yang lapang. Para relawan kita bersama-sama membentangkan jalan yang bernama mazhab Tzu Chi. Kita telah terlebih dahulu membuka jalan yang bernama ajaran Jing Si sehingga bisa membentangkan jalan.

Intinya, saat ini, kalian harus bersungguh hati mendengar, mewariskan, dan membabarkan Dharma. Semangat dan filosofi seperti ini harus disebarkan di Malaysia agar orang-orang bisa memahami tujuan Buddha datang ke dunia ini. Tujuan utama Buddha adalah mengajari kita menapaki Jalan Bodhisatwa.

Kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa. Tidak peduli saya bisa selesai membabarkan Sutra Bunga Teratai atau tidak, kita telah membuka jalan yang menunjukkan arah kebenaran. Jika setiap orang bisa mengikuti arah jalan ini, bukankah mereka bisa mencapai kebuddhaan?

Bodhisatwa sekalian, kita harus menggenggam waktu karena kehidupan manusia sangat singkat dan waktu berlalu dengan sangat cepat. Tzu Chi telah memasuki usia ke-52 tahun. Setengah abad sudah berlalu. Selanjutnya harus mengandalkan kalian untuk mewariskan ajaran Jing Si hingga abad yang tak terhingga di masa mendatang. Karena itu, setiap orang harus memiliki semangat misi. Ini juga merupakan harapan mendalam saya terhadap kalian.

Saya berharap Malaysia bisa menjadi Tanah Suci. Inilah harapan saya. Kalian mengasihi saya dan memberi persembahan dengan keharmonisan. Sesungguhnya, untuk mengasihi saya, kalian harus mengasihi Malaysia. Apakah kalian paham? (Paham) Baik. Terima kasih atas persembahan kalian. Saya bisa merasakannya.

Melihat keharmonisan kalian, saya sungguh sangat tenang. Mendengar ikrar kalian, saya semakin yakin pada kalian. Kalian harus bekerja sama dengan harmonis dan bersatu hati menyebarkan cinta kasih ke seluruh Malaysia.

Insan Tzu Chi di seluruh Malaysia membentangkan jalan dengan cinta kasih

Memanfaatkan tubuh sebagai media pelatihan untuk membimbing sesama

Mengendalikan nafsu keinginan, berpuas diri, dan menggalang cinta kasih

Mengubah dunia yang penuh Lima Kekeruhan menjadi Tanah Suci

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 21 Juni 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 23 Juni 2017

Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -