Ceramah Master Cheng Yen: Mendampingi Warga Lansia dengan Kasih Sayang Tak Berujung
“Kita membentuk Pusat Pengembangan Program Penitipan Lansia Tzu Chi. Kita berharap Aula Jing Si dapat menjadi rumah yang ingin didatangi oleh warga lansia setiap hari. Karena itu, kita membentuk 214 titik penitipan lansia. Secara keseluruhan, kini kita telah melayani 17.185 orang. Sesungguhnya, salah satu motivasi besar bagi kita adalah para saudara se-Dharma. Kini, kita juga merawat hampir 2.500 saudara se-Dharma. Tentu saja, harapan terbesar kita ialah program penitipan lansia Tzu Chi dapat menyediakan pelayanan yang paling hangat di tengah komunitas,” kata Zhuang Shu-ting Wakil ketua Pusat Pengembangan Program Penitipan Lansia Tzu Chi.
“Sesungguhnya, titik penitipan lansia di komunitas memainkan peran yang sangat penting. Selain menginspirasi orang-orang untuk bergabung dengan Tzu Chi, kita juga berharap lewat aktivitas-aktivitas yang kaya akan budaya humanis Tzu Chi, kesehatan warga lansia dapat membaik dan Dharma dapat meresap ke dalam hati mereka. Secara keseluruhan, kita telah menginspirasi 1.021 orang untuk menjadi donatur dan 22 orang untuk mengikuti pelatihan relawan,” kata Lai Jia-wen Koordinator Pusat Pengembangan Program Penitipan Lansia Tzu Chi.
Empat Misi Tzu Chi tak luput dari Dharma, terutama misi kesehatan yang menjalankan program penitipan lansia di tengah masyarakat. Setelah menua dan jatuh sakit, banyak orang yang merasa tidak berdaya karena usia tua membuat fungsi tubuh dan stamina mereka menurun. Karena itu, saya sangat berharap para staf dalam program penitipan lansia, apa pun keyakinan kalian, kita hendaknya memiliki kesatuan hati untuk mengerahkan cinta kasih.
Kita harus memiliki semangat misi. Kalian semua memiliki sertifikat. Ini karena kalian memiliki tekad dan ikrar serta bersedia untuk melayani warga lansia di tengah masyarakat. Tzu Chi selalu ingin menyatukan orang-orang yang memiliki cinta kasih. Jadi, kita menyatukan misi dan profesi serta bersumbangsih dengan hati yang tulus. Kita menjalankan misi dan profesi secara bersamaan. Ini adalah pekerjaan sekaligus tekad dan ikrar kita. Kita bekerja dengan semangat misi. Kita harus sangat tulus. Kita hendaknya memperlakukan warga lansia dengan penuh rasa syukur.
Saat masih muda, mereka telah berkontribusi bagi masyarakat kita. Bukan hanya orang tua kalian, melainkan semua warga lansia, termasuk para nenek, kakek buyut, dan nenek buyut. Meski mereka hanya menjaga keluarga masing-masing, tetapi keluarga-keluarga inilah yang menjadi kekuatan bagi masyarakat. Jadi, kita harus bersyukur kepada semua warga lansia. Setiap orang di dunia ini memiliki potensi kebajikan. Namun, mereka membutuhkan bimbingan. Dengan adanya bimbingan, mereka akan berbuat baik. Saat orang baik membimbing orang baik dan menyebarkan kebajikan, mereka dapat menginspirasi orang-orang ke arah cinta kasih.
Di dunia ini, tetap ada hal-hal yang membuat kita sedih. Ini karena kita belum memiliki jalinan jodoh untuk menjangkau semua orang. Saat membaca suatu berita di surat kabar, kita merasa heran mengapa ada orang yang begitu minim moral. Ini karena kita tidak memiliki jalinan jodoh untuk berinteraksi dengan mereka. Jadi, makin banyak yang bergabung dengan Tzu Chi, makin banyak orang yang bisa kita jangkau. Dengan kata lain, makin banyak kesempatan bagi kita untuk berinteraksi dengan orang yang membutuhkan.
Makin besar organisasi kita, makin banyak orang di masyarakat yang bisa kita bantu. Jika tidak, meski saya mendirikan Tzu Chi dengan niat untuk menolong sesama, tetapi saya hanyalah seorang diri. Sebesar apa pun kemampuan saya, saya tidak mungkin bisa menjangkau begitu banyak orang. Jadi, makin banyak insan Tzu Chi, makin luas jalinan jodoh kita. Jalinan jodoh ini bukan bergantung pada saya. Kalian semua memiliki jalinan jodoh berkah.
Saat kita lebih banyak berbuat baik, orang-orang akan mengenal kita, merasa sukacita saat melihat kita, dan menuruti imbauan kita untuk bersumbangsih sehingga memperoleh sukacita. Jalinan jodoh berkah membuat orang-orang yang bersama dengan kita merasakan sukacita. Rasa sukacita inilah yang membuat orang-orang terinspirasi untuk bersumbangsih bersama kita. Jadi, janganlah kita berpikir, "Tidak masalah jika saya tidak berbuat baik. Saya juga ingin berbuat baik, tetapi sudah ada orang yang melakukannya. Jadi, saya tidak harus berbuat baik." Pemikiran seperti ini tidaklah benar. Baik sebagai relawan maupun staf, kita hendaknya berpikir, "Harus saya yang melakukannya."
Kini, saya juga selalu berpikir, "Mereka tidak bisa tanpa saya." Saya terus merasa demikian. Karena itu, saya harus berusaha. Saya harus menjaga pikiran dan kesehatan tubuh saya dengan baik. Saya juga tidak membiarkan otak saya beristirahat. Otak kita memiliki saraf. Jangan biarkan saraf otak kita tertidur. Kita harus membangunkannya setiap hari agar ia bekerja.
“Saya ingin berbagi tentang pencurahan perhatian bagi seorang saudara se-Dharma. Bibi Yu-zhen dilantik pada tahun 2002. Meski masih bisa bergerak dengan leluasa, tetapi daya ingatnya sudah tidak sebaik dahulu. Beliau sering melupakan hal-hal dalam kesehariannya. Pada Festival Perahu Naga tahun ini, kita mengajak peserta program penitipan lansia kita untuk bersama-sama membuat bacang untuk bazar. Bibi Yu-zhen langsung berkata, ‘Baik, Master sepertinya pernah membahas tentang bazar.’ Kita lalu mengajak peserta program penitipan lansia untuk mengadakan bazar bersama. Seusai bazar, Bibi Yu-zhen menghampiri saya dan berkata, ‘Apakah masih ada bazar? Jika ada, beri tahu saya, saya ingin membantu.’ Demikianlah Bibi Yu-zhen,” kata Xu Ya-hui Kepala Pusat Penitipan Lansia Tzu Chi Zhutian.
Selain memperhatikan kaum lansia, kita juga membimbing kaum muda. Kita bukan hanya berfokus pada kaum lansia. Ada sebagian warga lansia yang tinggal bersama anak mereka, tetapi keluarga mereka hidup kekurangan. Kita bukan hanya menjalankan program penitipan lansia, melainkan memberikan bantuan kepada setiap keluarga yang mengalami kesulitan, baik kesulitan secara mental, kesulitan secara finansial, maupun kesulitan karena usia tua. Intinya, setelah menerima laporan, kita harus mencari cara untuk memberikan bantuan. Bagaimana cara kita memberikan bimbingan dan pendampingan? Ada sebagian orang yang tidak sehat secara fisik dan batin serta membutuhkan bantuan kita.
“Bapak Jian merupakan penyandang disabilitas berat. Karena menurunnya fungsi kognitif, beliau sering menyentuh kotorannya sendiri dengan tangan, lalu menggunakan tangan yang sama untuk mengambil makanan. Putranya meminta perawatan jangka panjang. Berhubung beliau termasuk penyandang disabilitas berat dan membutuhkan bantuan dalam banyak hal, saat itu kita memberikan pelayanan enam hari dalam seminggu dengan dukungan tiga asisten perawat,” kata Li Mei-fen Kepala Pusat Perawatan Jangka Panjang Komprehensif Tzu Chi Luzhou.
“Asisten perawat pernah berkata pada saya bahwa pertama kali melihat beliau, mereka berikrar untuk segera menyediakan lingkungan yang bersih baginya. Namun, prosesnya agak sulit karena beliau sangat marah saat didekati. Jadi, untuk memperoleh kepercayaannya, tim kami menghabiskan cukup banyak waktu. Awalnya, beliau sama sekali tidak bisa menerima kontak fisik. Akhirnya, beliau dapat tersenyum dan membina kekompakan dengan para asisten perawat. Dalam proses ini, para asisten perawat kita selalu berpegang pada ajaran Master, yakni semangat untuk menolong dan membawa manfaat bagi orang lain,” pungkas Li Mei-fen.
Di dunia ini terdapat banyak orang yang menderita. Bagaimana kita membimbing mereka? Bagaimana kita merawat mereka? Semua ini harus kita lakukan. Namun, bagaimana kita melakukannya? Yang terpenting, kita harus menginspirasi warga komunitas.
Saya sering berkata bahwa Kita hendaknya meminta para tetangga mereka untuk membangkitkan cinta kasih, mengunjungi mereka, memperhatikan mereka, dan menghubungi kita jika diperlukan. Terlebih lagi, kita juga bisa meminta bantuan ketua RT dan lurah setempat dengan berkata, "Beliau adalah penerima bantuan Tzu Chi, tetapi kami tidak bisa mendampinginya setiap hari. Tolong jaga beliau. Jika ada apa-apa, hubungilah kami." Demikianlah yang hendaknya kita lakukan. Jadi, saya berharap kalian bisa bersungguh hati dan mencari metode yang tepat untuk membentangkan jalan ini.
Mengembangkan potensi kebajikan dengan welas asih dan kebijaksanaan
Mendampingi warga lansia dengan kasih sayang tak berujung
Menolong orang-orang yang membutuhkan dan menjadi sandaran mereka
Warga komunitas saling membantu dan memperluas jalinan jodoh berkah
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 05 September 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 07 September 2023