Ceramah Master Cheng Yen: Mendedikasikan Diri dan Menyebarkan Cinta Kasih


Saya sungguh gembira dan bersukacita karena Tzu Chi Amerika Serikat telah 30 tahun menjalankan misi kesehatan. Meskipun kita tidak membuka rumah sakit, tetapi kita memberikan pelayanan kesehatan keliling. Salah satunya adalah pelayanan dengan mobil medis yang dapat mempermudah tim medis kita menjangkau para pasien di daerah pedalaman.

Hidup ini memang penuh penderitaan. Penderitaan terbesar adalah penderitaan akibat penyakit. Dengan adanya mobil medis, tim medis dapat menjangkau para pasien yang tidak bisa keluar untuk berobat. Ini sungguh merupakan pahala besar. Saya sungguh kagum, bersyukur, dan sukacita.

Berbicara mengenai Tzu Chi Amerika, beberapa puluh tahun yang lalu, saat Stephen Huang kembali, saya sudah berkata padanya bahwa Amerika Serikat adalah panggung dunia. Karena itu, kita harus mengembangkan misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis di sana. Ini juga demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk.

Tzu Chi berpegang pada semangat ajaran Buddha yang murni. Kita hendaknya berpegang pada semangat ajaran Buddha. Meskipun kita menghormati agama lain, tetapi kita harus tetap mengingat bahwa kita adalah umat Buddha. Sebagai umat Buddha, kita harus mempraktikkan ajaran Buddha secara nyata. Jadi, mari kita mengukuhkan Empat Misi Tzu Chi, yakni misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis di Amerika Serikat.


Kita harus lebih tekun menjalankan misi Tzu Chi dan merekrut lebih banyak relawan. Saya berharap para relawan kita di Amerika Serikat bukan hanya bersumbangsih bagi warga setempat, tetapi juga orang-orang di negara lain. Contohnya Nepal yang warganya begitu kekurangan. Kita juga harus mencari cara untuk menolong mereka. Jangan menaruh semua harapan di pundak saya seorang.

Di tahun-tahun sebelumnya, saya merasa bahwa meski harus menguras semua tenaga saya, saya harus memikul tanggung jawab ini. Namun, saat ini, meski saya berusaha untuk memikulnya, tetapi kehidupan tidaklah kekal dan tenaga saya makin berkurang. Saya ingin melangkah jauh dengan kedua kaki ini, tetapi ia sudah tidak kuat lagi.

Semoga para insan Tzu Chi di generasi kita ini dapat terus mewariskan semangat Tzu Chi ke generasi-generasi berikutnya tanpa henti. Generasi-generasi penerus juga harus bertekad untuk turut mengerahkan tenaga mereka. Seperti yang sering saya ucapkan akhir-akhir ini, yaitu "turut mengerahkan tenaga saya". Kata "saya" bukan menunjuk satu orang tertentu saja, tetapi mencakup diri setiap orang. Baik bagi "Anda" maupun "dia, saya" adalah kata yang dapat mewakili diri. Jadi, setiap orang menggunakan "saya" untuk menyebut diri sendiri. Intinya, mari kita membentangkan cinta kasih agung.

Buddha mengajarkan cinta kasih tanpa pamrih pada kita. Dengan menyebarkan cinta kasih ke seluruh dunia, melenyapkan penderitaan orang-orang di seluruh dunia bukan lagi hal yang suliit. Menyucikan hati manusia juga tidak sulit jika kita memiliki kesatuan tekad. Selain bencana alam yang tidak dapat dihentikan, sesungguhnya bencana akibat ulah manusia dapat dicegah. Dari mana kita dapat memulainya? Dari pikiran manusia.


Kita harus menyelaraskan pikiran banyak orang, bukan hanya segelintir orang. Saat segelintir orang menggunakan jari tangan mereka untuk mendorong sesuatu, apakah ada tenaga? Namun, saat ribuan, bahkan puluhan ribu orang menggunakan jari tangan mereka untuk mendorong sebuah kendaraan yang penuh dengan bahan pangan, mereka dapat mendorongnya ke puncak gunung. Jika kita bertekad, semua itu pasti dapat diwujudkan.

Saya ingin kembali berkata pada para Bodhisatwa bahwa saya berharap kita semua dapat bersumbangsih dengan memanfaatkan kehidupan kita. Berhubung telah terlahir di dunia ini, kita harus memanfaatkan kehidupan dan tubuh ini. Terlebih, kita juga berjodoh dengan Tzu Chi. Karena itu, mari kita himpun kekuatan insan Tzu Chi.

Saya mendirikan Tzu Chi pada lebih dari lima puluh tahun yang lalu. Sejak saat itu, saya selalu menggenggam waktu dengan baik sehingga saya bisa duduk di sini sambil melihat peta dunia ini. Melihat wilayah-wilayah yang ada relawan Tzu Chi ditandai dengan adanya logo Tzu Chi, hati saya dipenuhi dengan rasa syukur.

Di setiap wilayah, relawan Tzu Chi selalu mengerahkan tenaga mereka untuk menyelamatkan orang-orang yang menderita. Betapa bernilainya kehidupan mereka. Karena itu, saya berharap para Bodhisatwa yang memiliki jalinan jodoh dengan saya sebagai guru dan murid di kehidupan ini dapat menyatukan tekad untuk mendedikasikan diri sepanjang hidup kita. Dengan begitu, kehidupan kita akan sangat bernilai.


Marilah kita mempraktikkan semangat Tzu Chi dan mewariskan semangat ini dari generasi ke generasi. Yang paling saya harapkan saat ini ialah, jika saya kembali ke dunia ini lagi, selama Tzu Chi masih berdiri, saya akan menjalankannya lagi.

Mari kita mewariskan semangat Tzu Chi. Jika saya terlahir kembali kedunia, entah akan menjadi generasi Tzu Chi yang keberapa. Namun, jika diwariskan terus-menerus, saya yakin Tzu Chi akan terus berdiri hingga saya terlahir kembali. Oleh karena itu, mari kita semua berikrar untuk terus menapaki jalan Bodhisatwa di setiap kehidupan kita. Tentu saja, kita harus berikrar untuk menyelamatkan semua makhluk yang tidak terbatas dan memutus noda batin yang tiada akhir. Berikutnya apa? Mempelajari pintu Dharma yang tak terhingga dan mencapai kebuddhaan yang tertinggi. Benar, demikianlah hendaknya ikrar kita.

Kita berikrar untuk mencapai kebuddhaan tertinggi. Untuk mencapai kebuddhaan, kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa. Menapaki Jalan Bodhisatwa berarti bersumbangsih dengan cinta kasih berkesadaran. Karena itu, mari kita lakukan dengan bersungguh hati. Dengan bersumbangsih, kita memperoleh pencapaian. Tanpa bersumbangsih, kita tidak akan memperoleh apa pun. Ingatlah, apa yang ditabur, maka itu yang akan dituai.     

Mendedikasikan diri dan menyebarkan cinta kasih
Berikrar untuk terus berada di Jalan Tzu Chi
Menghimpun kekuatan untuk menyelamatkan dunia
Bersumbangsih dengan cinta kasih tertulus dan meneruskan jalinan jodoh Dharma    

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 12 April 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto, Felicia
Ditayangkan Tanggal 14 April 2023
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -