Ceramah Master Cheng Yen: Mendedikasikan Diri untuk Mengukir Sejarah Tzu Chi

“Saya ingin memberi laporan kepada Master tentang kondisi Feng Xiu-mou 2-3 bulan belakangan ini. Berhubung bagian bawah tubuhnya lumpuh, dia tidak bisa berbuat apa-apa saat digigit tikus. Lihatlah, gigitannya sangat dalam. Dokter TIMA kita pun mengobatinya. Dia sungguh tidak berdaya. Dia hanya bisa melihat tikus menggigitnya tanpa bisa berbuat apa-apa. Master berkata bahwa bervegetaris sangat penting dan jangan menjalin jodoh buruk dengan semua makhluk. Master terus menyerukan bahwa obat mujarab untuk mengikis karma buruk ialah bervegetaris dan menggalakkan vegetarisme,” kata dr. Ji Bang-jie Anggota TIMA wilayah tengah.

Para dokter kita juga merupakan Bodhisatwa bagi saya. Setiap dokter yang menjangkau orang yang menderita pasti akan merasa tidak sampai hati serta berusaha untuk menolong mereka dan membebaskan mereka dari penderitaan. Saya yakin dokter dari setiap departemen memiliki welas asih seperti ini. Meski saya bukan dokter, tetapi sama seperti kalian, saya juga turut merasakan penderitaan pasien. Saya yakin hati kalian sangat dekat dengan hati saya karena kita memiliki jalinan jodoh.

“Selain mendengar Dharma, kami juga melakukan daur ulang. Lewat kegiatan daur ulang, kami menyadari bahwa kehidupan tidaklah kekal. Karena itu, kami sangat menghargai kehidupan kami, semua kegiatan Tzu Chi, dan setiap kata yang Master ucapkan,” kata dr. Zhan Fu-tian Anggota TIMA wilayah tengah.

“Hari ini, saya ingin berbagi tentang kegiatan bedah buku dan mendengar Dharma. Kami merasa bahwa lewat kegiatan-kegiatan ini, kami memahami Dharma secara lebih mendalam. Selain itu, kami juga dapat mempraktikkannya kami juga dapat mempraktikkannya dalam berbagai bidang dan komunitas,” kata dr. Liu Zeng-an Anggota TIMA wilayah tengah.


Saya kembali mendengar tentang kegiatan bedah buku. Alangkah baiknya jika setiap orang dapat mengikuti kegiatan bedah buku dan mendalami Dharma. Sesungguhnya, apa itu Dharma? Mari kita mempelajarinya bersama-sama.

Saudara sekalian, tadi kalian meminta saya untuk terus membabarkan Sutra Bunga Teratai. Saat ini, berbicara saja sangat sulit bagi saya. Saat berbicara, mulut saya sangat kering sehingga bibir saya menempel satu sama lain. Jadi, sangat sulit bagi saya untuk membabarkan Dharma atau memberikan ceramah.

Waktu terus berlalu. Menua adalah bagian dari hukum alam. Saya juga ingin berusaha untuk terus membabarkan Sutra Bunga Teratai, tetapi saya tidak dapat berjanji pada kalian. Ini bergantung pada jalinan jodoh. Saya tetap ingin mengingatkan kalian untuk menggenggam jalinan jodoh dan waktu ketika masih sehat untuk bersumbangsih bagi orang yang jatuh sakit guna mengembangkan nilai kehidupan kalian. Lakukan saja hal yang benar.

“Misi relawan dokumentasi adalah melakukan dokumentasi. Saya sering berkata pada diri sendiri bahwa meski kami tidak sempat berpartisipasi secara langsung dalam perjalanan para Bodhisatwa senior dahulu, tetapi kami harus memiliki semangat misi untuk melakukan dokumentasi. Meski tidak dapat berpartisipasi di masa lalu, tetapi kini, dengan mewawancarai mereka, kami dapat menelusuri jejak langkah mereka. Kami seakan-akan ikut dalam perjalanan mereka. Jadi, kami belajar banyak hal dari mereka,” kata Zhang Li-yun relawan Tzu Chi

Sebagai relawan dokumentasi Tzu Chi, kalian telah bersungguh hati untuk menulis sejarah Tzu Chi. Perjalanan Tzu Chi patut disebut sebagai sejarah karena semuanya merupakan kisah nyata, bukan fiksi ataupun baru ditulis setelah waktu yang lama. Bukan demikian.


Sejarah Tzu Chi baru 55 tahun. Ada banyak orang dari 55 tahun lalu yang bisa menjadi saksi perjalanan Tzu Chi. Perjalanan Tzu Chi merupakan sejarah yang sangat berharga. Saya berharap semua orang dapat menjadi saksi sejarah Tzu Chi dengan membagikan pengalaman kalian.

Di antara kalian yang duduk di sini, ada yang belum lahir saat Tzu Chi mulai menggalakkan semangat celengan bambu. Jadi, di antara relawan di sini, ada yang masih sangat muda. Meski demikian, mereka bisa berbagi tentang bagaimana mereka mengenal praktik celengan bambu. Lalu, pengalaman mereka dapat dihubungkan dengan kisah celengan bambu dahulu. Semua ini dapat dihubungkan.

Saya selalu sangat menghargai orang, benda, dan hal-hal yang terjadi sekarang. Hari ini, saya melihat foto bus itu. Bus itu merupakan bagian dari sejarah Tzu Chi. Saat itu, setiap setengah tahun sekali, kita melakukan survei kasus. Hari itu, ada peringatan topan. Saat sampai di Liujiebi, bus itu terperosok ke lubang di jalan dan tidak bisa bergerak. Karena itu, semua orang mendorong bus. Itu pertama kalinya saya menggunakan kamera itu.

Kamera itu dibeli oleh Relawan Zheng dari Jepang dan dihadiahkan pada saya. Selain memotret bus ini, saya juga memotret kucing dan hasilnya sangat bagus. Foto bus yang sekarang kalian lihat ini adalah foto pertama yang saya ambil dengan kamera itu. Ini termasuk melakukan dokumentasi. Jadi, saya juga merupakan relawan dokumentasi.


Selama 55 tahun ini, Tzu Chi sungguh telah melakukan banyak hal. Tanpa kalian semua, saya sendiri tidak akan bisa menjalankan Tzu Chi hingga sebaik ini. Tzu Chi bisa berkembang sebaik ini bukan berkat saya. Saya hanya memimpin Tzu Chi, kalianlah yang menjalankan misi-misi Tzu Chi. Jadi, Tzu Chi bisa berkembang sebaik ini berkat para relawan Tzu Chi, terlebih relawan yang berada di garis depan. Kalian telah mengukir banyak sejarah Tzu Chi.

Saya berharap semua orang dapat mengukir sejarah bagi dunia dan Tzu Chi. Saya sungguh berharap setiap orang dapat menggenggam waktu karena usia kita bertambah dari tahun ke tahun.

Lihatlah saya. Kondisi fisik saya sudah tidak sebaik saat saya berkunjung ke sini sebelumnya. Setiap hari, saat akan naik tangga, saya bertanya pada diri sendiri, "Mengapa kondisi fisik saya begitu jauh berbeda?"

Saat akan turun tangga, saya juga merasakan perbedaan. Sungguh, kondisi fisik saya menurun pesat, bagai sedang main perosotan. Jadi, kita harus menggenggam waktu.

Para relawan muda mungkin memiliki banyak pilihan aktivitas, tetapi kalian harus bersungguh-sungguh memilih aktivitas yang bermakna. Dengan melakukan hal yang bermakna, kita akan menjadi bagian dari sejarah.

Berempati terhadap orang-orang yang didera penderitaan akibat usia tua dan penyakit
Menggenggam waktu yang ada dan menghargai jalinan jodoh
Mendedikasikan diri untuk mengukir sejarah dan menjadi saksi sejarah
Memperpanjang jalinan kasih sayang Tzu Chi dari masa ke masa

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 Desember 2020       
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 17 Desember 2020
Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -