Ceramah Master Cheng Yen: Mendengarkan Suara Hati untuk Membangkitkan Ikrar Welas Asih
“Ketika kami sedang menghadapi kesulitan dalam hidup, terlebih lagi saat kami tidak memiliki pekerjaan, bantuan kalian membuat kami sangat bahagia. Terutama anak-anak, mereka sangat Bahagia,” kata korban bencana.
“Terima kasih. Semoga Allah memberkati kalian. Kalian datang jauh-jauh dari Taiwan untuk membantu kami para korban bencana. Semoga Allah menjauhkan dunia ini dari bencana. Semoga Allah menjauhkan orang-orang dari penderitaan. Saya sungguh berterima kasih kepada kalian,” kata korban bencana lainnya.
“Sesungguhnya, masalah terbesar ialah bagaimana menyalurkan bantuan darurat kepada tiga ribu orang dalam waktu sehari. Persiapan sebelum pembagian bantuan dan pengaturan agar mereka tidak perlu mengantre terlalu lama, ini merupakan tantangan terbesar bagi kita,” kata Basel Kepala Departemen Informasi Tzu Chi Turki.
“Dalam waktu 40 hari, kami telah membantu hampir 40.000 kepala keluarga. Menurut saya, ini adalah hasil yang cukup baik,” kata Faisal Hu relawan Tzu Chi.
Para Bodhisatwa Tzu Chi telah melakukan banyak hal demi dunia ini. Setiap kali terjadi bencana, kalian mewakili saya menapaki jalan yang ingin saya tempuh. Setiap tangan yang kalian ulurkan untuk membantu para korban bencana tersebut, mewakili tangan saya yang juga ingin saya ulurkan. Jadi, puluhan ribu tangan bergerak bersama.
“Kami bangun pukul 4 subuh karena kami harus berangkat pukul 5 untuk membantu membersihkan rumah korban bencana. Semoga mereka dapat merasakan kehangatan cinta kasih Tzu Chi,” kata Lin Rong-guang relawan Tzu Chi Selangor.
“Saat terjadi banjir, Anda tinggal di mana?
“Saya tinggal di rumah ibu saya karena pusat evakuasi di sekolah sudah penuh,” kata Korban bencana.
“Dapur kami belum dibersihkan. Namun, untung saja bantuan makanan yang diberikan sangat praktis karena dapat dimakan setelah diseduh,” kata Korban bencana.
“Alhamdulillah, berkat bantuan relawan Tzu Chi, lokasi bencana dapat dibersihkan dengan sempurna. Sumbangsih relawan Tzu Chi patut dipuji. Saya berterima kasih kepada Tzu Chi yang telah membantu membersihkan komunitas kami,” kata warga setempat.
“Lihatlah, di selokan mereka ada banyak barang daur ulang yang mengapung. Banyak botol dan kaleng mengapung di sana. Kami berharap dapat menjangkau lokasi bencana serta memberikan perhatian kepada mereka dan membimbing mereka untuk senantiasa menerapkan pelestarian lingkungan,” kata Zheng Xiu-hua relawan Tzu Chi.
Setiap lokasi bencana harus segera kita kunjungi. Tidak peduli tempat tersebut jauh atau dekat, yang terpenting ialah kita berniat untuk membantu. Saya berharap saya selalu berada di dalam hati kalian, agar kalian dapat selalu mendengar suara saya. Itulah yang disebut dengan mendengar suara hati. Jika saya ada di dalam hati kalian, maka suara saya pun akan selalu ada di dalam hati kalian.
Ingatlah, Puncak Burung Nasar ada dalam hati setiap orang. Karena itu, kita selamanya berada dalam persamuhan Dharma Puncak Burung Nasar. Bukankah kini juga demikian? Tindakan para relawan kita telah menunjukkan bahwa setiap relawan merupakan Bodhisatwa. Menghadapi kesulitan sebesar apa pun, relawan kita selalu berusaha mengatasinya.
Contohnya, untuk menggalakkan vegetarisme, relawan kita harus terlebih dahulu membangkitkan kekuatan cinta kasih dan membuka pintu hati. Dengan membangkitkan kekuatan cinta kasih dan membuka pintu hati, kita dapat mengasihi semua makhluk hidup di dunia. Makhluk hidup bukan hanya manusia, tetapi termasuk hewan dan tumbuhan. Jadi, kita harus belajar mengasihi hewan dan tumbuhan serta alam semesta kita.
Kini, perubahan iklim membuat saya merasa khawatir setiap hari. Sesungguhnya, perubahan iklim ini berkaitan erat dengan pelestarian lingkungan, sedangkan pelestarian lingkungan berkaitan erat dengan manusia. Semua pencemaran di Bumi ini, baik pencemaran udara maupun bumi, ditimbulkan oleh manusia sendiri. Karena itu, kita harus membuka hati untuk mengasihi alam kita sendiri. Dengan mengulurkan tangan, kita bisa mencapai segalanya dan membimbing orang-orang ke arah yang benar. Ini sangatlah penting.
“Dengan mengurangi konsumsi daging, kita sudah turut berkontribusi untuk menyelamatkan Bumi,” kata Goh Boon Hu relawan.
“Saat ini, bencana alam kerap terjadi. Kita sungguh harus mengimbau orang untuk bervegetaris, menyucikan hati manusia, dan melakukan pelestarian lingkungan,” kata Tan Chai Ling relawan Tzu Chi.
Bervegetaris sangat penting karena dengan bervegetaris, ketulusan kita dapat menjangkau para Buddha dan Bodhisatwa. Bervegetaris tidak memandang agama. Semua orang boleh mempraktikkannya. Karena itu, marilah kita mengimbau umat semua agama untuk membangkitkan ketulusan mereka. Bagaimana menunjukkan ketulusan kita? Cara terbaik untuk menunjukkan ketulusan ialah dengan bervegetaris.
Dengan bervegetaris, pembunuhan hewan akan berkurang. Inilah wujud melindungi dan mengasihi kehidupan. Jadi, selain mengasihi sesama manusia, kita juga mengasihi hewan. Baik yang berwujud maupun tidak, semuanya harus dijaga dengan penuh cinta kasih. Selain bervegetaris, saya juga ingin mengingatkan kalian tentang menghargai air. Bervegetaris dan menghargai air sangatlah penting.
Bervegetaris bertujuan untuk membangkitkan cinta kasih dan menunjukkan ketulusan orang-orang, sedangkan menghargai air bertujuan untuk menjaga keberlangsungan alam. Inilah yang terpenting. Baik makhluk hidup atau bumi, semua membutuhkan air. Jika bumi kekurangan air, tanaman pangan tidak bisa bertumbuh. Tanpa air, manusia juga tidak bisa bertahan hidup. Intinya, kita harus bervegetaris dan menghargai air. Di luar semua itu, kita juga harus ingat untuk menggalang hati dan merekrut relawan.
Kita memang dipenuhi berkah, tetapi kita tetap harus lebih berwaspada, lebih berdedikasi, dan lebih tulus. Karena itu, selain bervegetaris, kita juga harus terus merekrut relawan dan menggalang hati. Jika setiap orang dapat menginspirasi satu orang, jumlah orang yang berbuat baik akan terus bertambah. Demikianlah satu bertumbuh menjadi tidak terhingga. Begitu juga dengan bervegetaris.
Selain bervegetaris sendiri, kita juga harus menginspirasi keluarga kita. Jika setiap orang bisa berbuat demikian, kekuatan cinta kasih akan menjadi tak terhingga. Makin banyak orang yang bervegetaris, makin sedikit hewan yang dibunuh. Demikianlah kita membina cinta kasih dan meningkatkan kekuatan cinta kasih. Ini adalah hal yang sangat membahagiakan bagi saya. Oleh karena itu, mari kita semua terus berusaha dan mulai mempraktikkannya dari diri sendiri, kemudian menginspirasi orang yang tak terhingga. Ikrar ini harus kita tanamkan dalam hati kita.
Sesungguhnya, menggalakkan vegetarisme, menggalang hati, dan merekrut relawan bukanlah hal yang sulit. Kita dapat melakukannya hanya dengan mengetukkan jari kita pada ponsel dan mengajak teman serta kerabat untuk bergabung. Untuk menyelamatkan dunia, kita tidak boleh lengah. Ini bergantung pada pikiran orang-orang. Pikiran adalah pelopor segalanya.
Kita harus membangkitkan cinta kasih yang tulus untuk mengasihi segala sesuatu di dunia ini. Saat mendongak, kita harus bertobat kepada langit. Saat menunduk, kita harus bersyukur kepada bumi. Sungguh, kita harus mendongak untuk bertobat dan menunduk untuk bersyukur. Kita sungguh harus bersyukur dan membalas kebaikan alam dengan bervegetaris agar alam dapat pulih dan terus menyediakan cahaya matahari dan air bagi kita. Inilah harapan saya. Marilah kita semua bersungguh hati, mengembangkan cinta kasih dan berdoa dengan tulus.
Guru dan murid memiliki kesatuan hati untuk mengakhiri penderitaan di dunia
Mengatasi segala rintangan untuk memberikan bantuan
Menggalakkan vegetarisme secara luas
Menginspirasi orang yang tak terhingga untuk melindungi makhluk hidup
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 04 April 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan Tanggal 06 April 2023