Ceramah Master Cheng Yen: Meneguhkan Keyakinan dan Ikrar untuk Menyebarluaskan Dharma


“Ini akan disalurkan kepada para warga yang rumahnya roboh akibat gempa,”
kata Lin Rong-sheng Dokter TIMA.

“Dimasukkan satu per satu,” ucap relawan Tzu Chi.

“Berapa lama Anda menabung uang sebanyak ini?” tanya Lin Rong-sheng Dokter TIMA.

Saya menabungnya saat ada uang,” jawab seorang nenek berusia 85 tahun mengalami keterbatasan gerak dan menderita skiatika.

Semua ini untuk para korban gempa? (Benar)” kata relawan Tzu Chi lagi.

Apakah Anda merasa gembira? Saya mengucapkan terima kasih kepada Anda dan saya turut merasa sukacita,” kata Lin Rong-sheng Dokter TIMA.

Dia akan mengikuti Anda memasukkan uang logam. Jika Anda memasukkan uang, dia juga akan melakukan hal yang sama,” kata relawan Tzu Chi.

Saya mewakili para korban luka-luka mengucapkan terima kasih kepada Anda,” pungkas Lin Rong-sheng Dokter TIMA.

Saya senantiasa bersyukur karena dengan menyisihkan uang 50 sen, kita dapat menghimpun kekuatan yang sangat besar untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Lebih dari 50 tahun yang lalu, para ibu rumah tangga mulai menginspirasi orang-orang di pasar. Di saat bersamaan, kita juga mendirikan klinik gratis. Saya sangat berterima kasih kepada ibu dari De Ci yang telah meminjamkan lantai dasar di rumahnya sehingga kita bisa mulai menjalankan misi kesehatan.

Berkat dukungan para dokter dari rumah sakit provinsi, kita dapat mengadakan baksos kesehatan setiap dua kali seminggu. Selama baksos kesehatan, kita melihat banyak lansia yang hidup sebatang kara dan juga tahu tentang orang-orang yang jatuh penyakit, tetapi tidak bisa keluar untuk berobat. Jadi, dengan melihat penderitaan orang lain, barulah kita dapat menumbuhkan cinta kasih.

Makin banyak melihat penderitaan orang-orang dan memahami kondisi mereka, makin banyak pula sumbangsih dan pencapaian kita. Jika tidak melihatnya secara langsung, kita tidak tahu bahwa masih banyak orang yang hidup menderita di dunia ini. Tidak perlu melihat banyak orang, cukup melihat satu atau dua orang, hati kita pun akan tergugah.


Saya sendiri juga sangat takut pada dokter gigi. Saat mendapati bahwa pasien-pasien di sana sangat tegang, saya pun menghibur mereka seperti saya menghibur anak kecil,” kata Zhang Jia-yu Perawat.

Ini pertama kalinya saya datang ke sini. Melihat begitu banyak relawan Tzu Chi datang ke sini untuk membantu pembersihan dan perawatan gigi pasien, saya merasa sangat tersentuh. Jika terjadi sesuatu yang di luar dugaan, ini dapat menurunkan risiko pneumonia aspirasi,” kata Chen Yan-ting Dokter gigi.

Selama beberapa tahun terakhir ini, anggota TIMA meluangkan waktu setidaknya dua kali dalam setahun untuk mengunjungi panti perawatan kami guna melakukan pemeriksaan rongga mulut, pembersihan gigi, dan pengolesan fluorida bagi para penghuni di sini. Ketika penghuni di sini benar-benar memiliki masalah gigi, mereka tidak perlu pergi ke rumah sakit karena sudah ada anggota TIMA yang datang ke sini untuk mengatasi masalah gigi mereka,” kata Zhang Shu-juan Ketua Genesis Social Welfare Foundation cabang Xindian.

Jadi, orang-orang yang penuh cinta kasih akan lebih peka. Setelah melihat dan merasakan penderitaan orang lain, kita harus segera memberikan pertolongan. Jangan karena situasi mereka tidak serius, kita pun tidak memedulikan mereka. Kita telah menghimpun donasi kecil selama bertahun-tahun dan menggunakannya untuk membantu banyak orang yang membutuhkan, seperti orang-orang yang telah kita sebutkan hari ini.

Tidak peduli berapa banyak orang di dunia ini yang mengalami penderitaan, kita harus memberikan pertolongan kepada mereka. Jadi, kita memulai misi amal meski saat itu kekuatan kita masih sangat kecil. Selain itu, kita juga memulai misi kesehatan dengan kekuatan cinta kasih untuk melindungi kehidupan dan kesehatan orang-orang.

Untuk melindungi kehidupan, kita tidak menunggu orang-orang yang didera penyakit datang meminta pertolongan kepada kita, melainkan berinisiatif menjangkau mereka. Asalkan kita mendengar suara penderitaan mereka, kita akan menjangkau mereka di mana pun mereka berada.


Setelah membuka klinik pengobatan gratis, kita juga menyewa bus untuk menjangkau area Yuli, Guanshan, Guangfu, dan area lainnya guna memberikan pelayanan kesehatan. Dengan menghimpun kekuatan kecil dari orang-orang, kita telah menjalankan misi Tzu Chi selama bertahun-tahun. Saya sangat berterima kasih kepada para insan Tzu Chi yang telah menjalankan Tzu Chi di seluruh dunia.

Saya sering melihat logo Tzu Chi di atas peta dunia. Dari 200 lebih negara dan wilayah di dunia, Tzu Chi telah mencurahkan perhatian kepada 133 negara dan wilayah serta memiliki kantor di 68 negara dan wilayah. Tzu Chi terus berkembang dari tidak ada hingga ada. Ketika menginjakkan kaki di suatu tempat, insan Tzu Chi akan menginspirasi orang-orang di sana. Asalkan insan Tzu Chi mulai menjalankan Tzu Chi di sana, mereka akan mengajak satu per satu orang untuk bergabung dengan Tzu Chi. Intinya, kita harus berbagi dengan orang-orang tentang kekuatan cinta kasih.

Belakangan ini, saya selalu mengatakan bahwa kita harus menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi sesama dengan membagikan hal-hal tentang Tzu Chi kepada orang-orang yang kita temui.

“Saya sangat berterima kasih kepada kalian yang telah menggalang donasi untuk membantu kami. Saya secara khusus membawa tanda terima donasi dari Taiwan ke sini sebagai bentuk terima kasih kepada kalian. Terima kasih,” kata Xie Jing-gui relawan Tzu Chi.

“Kita semua berdiskusi bahwa pada kali ini, kita juga seharusnya saling membantu. Namun, banyak rumah warga di sini yang telah roboh dan banyak lansia yang hidup mengandalkan dana pensiun. Meski hanya bisa memberikan donasi kecil, kita dapat menginspirasi satu sama lain untuk berdonasi,” kata Rimi Hashioka Korban bencana di Kota Anamizu.


Kita dapat menginspirasi orang-orang untuk mencurahkan cinta kasih hanya dengan mengucapkan kata penyemangat. Dengan satu ketukan jari, kita dapat menginspirasi orang untuk menolong orang yang menderita. Berkat kemajuan teknologi di zaman sekarang, cukup dengan satu ketukan jari, kita bisa membangkitkan cinta kasih orang-orang.

Tanggung jawab terbesar kita ialah mengimbau semua orang untuk bersumbangsih dengan sukarela dan membawa manfaat bagi dunia. Singkat kata, terlahir di dunia ini, janganlah kita takut repot. Kita harus menghindari munculnya rasa malas dan pikiran buruk, seperti ketamakan. Pikiran-pikiran tidak baik seperti ini harus dihindari. Kita seharusnya melakukan segala kebaikan di mana pun kita berada.

Kita telah menjalankan Empat Misi Tzu Chi dengan keyakinan, ikrar, dan praktik. Selama puluhan tahun, kita telah menyalurkan bantuan dengan menapaki Jalan Bodhisatwa dan memegang teguh semangat Buddha. Saat itu, ketika saya menyatakan berguru kepada guru saya, beliau berpesan kepada saya untuk berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk.

Sekarang, usia saya bertambah tua. Saya berkata pada diri sendiri bahwa kehidupan saya sungguh bernilai. Untuk itu, saya sangat bersyukur. Satu-satunya harapan saya ialah kita dapat meneruskan jiwa kebijaksanaan dengan mewariskan ajaran Jing Si dan menyebarkan mazhab Tzu Chi.

Mazhab Tzu Chi dan ajaran Jing Si hendaknya diwariskan dari generasi ke generasi. Jadi, kita harus menjalankan Empat Misi Tzu Chi dengan teguh agar ajaran Jing Si dapat diwariskan dan mazhab Tzu Chi dapat tersebar luas. Jadi, baik misi amal, misi kesehatan, misi pendidikan, maupun misi budaya humanis, kita harus menjalankannya secara terus-menerus. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.

Kita mempraktikkan ajaran Buddha untuk membawa manfaat bagi dunia. Saya juga sangat berterima kasih atas hal ini. Intinya, dengan melakukan hal-hal yang bermakna, kita dapat menciptakan nilai kehidupan. Kita semua harus meneruskan jiwa kebijaksanaan. Terima kasih atas kekuatan cinta kasih kalian. Terima kasih. 

Menghimpun donasi kecil dan membangkitkan niat baik
Mencurahkan cinta kasih dan perhatian ketika mendengar suara penderitaan
Menjalankan empat misi dan menyebarluaskan Dharma
Meneruskan jiwa kebijaksanaan dengan keyakinan, ikrar, dan praktik

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 01 Mei 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 03 Mei 2024
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -