Ceramah Master Cheng Yen: Meneladan Buddha dengan Mempraktikkan Cinta Kasih Berkesadaran
“Saya tidak bisa tidur di malam hari. Karena itu, saya menggenggam waktu untuk mengumpulkan barang-barang daur ulang. Saya suka menonton berita. Saya ingat suatu kali melihat di berbagai negara, ada banyak orang yang tidak memiliki tempat tinggal atau kelaparan. Kita yang memiliki kekuatan dan cinta kasih, mari bersumbangsih meski hanya sedikit,” kata Lin Xiu-dan relawan daur ulang.
“Setiap hari, saya bersepeda ke depo daur ulang untuk memilah barang-barang daur ulang. Namun, suatu hari saya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan lengan dan tiga tulang rusuk saya patah. Setelah sembuh dan sudah tidak terlalu sakit, saya mulai melakukan daur ulang lagi. Berkat adanya depo daur ulang dari Master, saya memiliki kegiatan untuk dilakukan. Saya melakukannya dengan sukacita,” kata Chen Xue-xiang relawan daur ulang.
“Master, saya senang melakukan daur ulang. Putri saya yang menyarankan saya untuk melakukannya,” kata Zhan Yu-zhu relawan daur ulang.
Putrimu sungguh sangat berbakti, menyarankan kamu untuk melakukan daur ulang.
“Tahun ini, saya sudah berusia 90 tahun,” pungkas Yu-zhu relawan daur ulang.
Bodhisatwa sekalian, mendengar kesaksian kalian, saya merasa kehidupan kalian penuh dengan suka dan duka. Inilah alam manusia yang penuh dengan suka dan duka. Kita semua meneladan Buddha dan kalian telah mendengarkan ajaran saya. Mendengarkan ajaran saya berarti mempraktikkan Dharma dalam keseharian.
“Tugas saya ialah memilah barang-barang daur ulang. Pemilahan ada banyak kategori, contohnya koran, kotak nasi, gelas minuman, plastik lunak, plastik keras, kaleng, dan botol PET. Barang-barang tidak layak pakai dapat diolah menjadi selimut sebagai barang bantuan bencana internasional, sedangkan barang-barang yang masih layak pakai diperbaiki agar dapat digunakan kembali,” kata Xu Lin Jing-zi relawan Tzu Chi.
“Dengan daur ulang, kita dapat mengurangi jumlah sampah dan menyelamatkan Bumi. Master berkata bahwa dengan melakukan daur ulang, berarti kita sedang mengembangkan berkah, sedangkan mendengarkan Dharma berarti mengembangkan kebijaksanaan. Jadi, saya dapat mengembangkan berkah dan kebijaksanaan sekaligus. Dengan melakukan daur ulang, saya tidak memiliki kerisauan lagi, tubuh saya pun menjadi sehat. Terima kasih, Master,” pungkasnya.
Kalian semua telah mendengarkan ajaran saya. Saya membabarkan Dharma untuk memberi tahu semua orang bahwa kehidupan kita sangat bernilai. Kita dapat mengembangkan potensi kehidupan kita. Saya pribadi juga berusaha yang terbaik untuk mengembangkan potensi kehidupan saya. Karena itu, saya sangat menghargai waktu.
Saya bangun pagi-pagi sekali, lalu bersujud kepada Buddha dengan tulus. Setelah itu, saya membaca Sutra dengan penuh perhatian. Saat membaca Sutra, saya pun memikirkan bagaimana cara agar saya dapat membabarkan Dharma yang mendalam bagi semua orang.
Pertama-tama, saya harus memahami banyak hal di tengah masyarakat ini agar saya dapat memberi tahu semua orang apa yang telah terjadi. Buddha mengajari kita bertekad untuk bersumbangsih. Contohnya, selama berada di Kaohsiung, saya juga melihat banyak relawan daur ulang kita yang menjahit dan memotong selimut. Kain-kain itu terbuat dari daur ulang botol PET. Botol-botol PET itu diolah menjadi butiran atau serpihan plastik terlebih dahulu, kemudian dipintal dan ditenun menjadi kain.
Di sana terdapat banyak gulungan kain besar yang telah dilipat dengan rapi. Ada begitu banyak mesin di sana yang digunakan untuk merapikan bagian tepi kain. Saya bertanya, "Mengapa kalian sibuk menjahit?" Lalu, mereka menjawab, "Ada kebutuhan mendesak." Saya bertanya lagi, "Selimut-selimut ini akan dikirim ke mana?" Mereka pun menjawab, "Selimut-selimut ini akan dikirim ke Malaysia."
Belakangan ini, Filipina, Malaysia, dan Indonesia dilanda banjir besar. Ada juga kebakaran hutan di Amerika Serikat. Selimut-selimut ini pun dibagikan ke daerah-daerah bencana. Selimut-selimut yang kita buat di sini sungguh sangat dibutuhkan banyak negara yang dilanda bencana. Relawan kita berharap selimut-selimut ini dapat dikirim ke daerah-daerah bencana. Karena itu, relawan kita di Kaohsiung, memotong dan menjahit selimut secepat mungkin.
Melihat begitu banyak kain untuk membuat selimut, kita bisa tahu bahwa itu semua berkat kerja keras para relawan kita yang telah memilah botol PET dengan sangat bersih dan rapi. Relawan kita terus menggunting dan merapikan kain-kain tersebut. Tangan mereka terus bekerja tanpa henti. Inilah relawan pelestarian lingkungan kita. Dari lubuk hati yang terdalam, saya mengagumi relawan kita.
Mereka tidak takut bau tidak sedap, basah, ataupun kotor. Mereka tetap memilah barang-barang yang dapat didaur ulang dengan penuh perhatian, membersihkannya, dan mendaur-ulangnya sehingga dapat diolah menjadi selimut yang menghangatkan. Jadi, hendaklah kalian berkata pada diri sendiri, "Saya penuh dengan berkah." Berkat jalinan jodoh ini, kita dapat berhimpun untuk bersumbangsih bersama.
Dahulu, kita tidak saling mengenal. Demi Tzu Chi, saya melihat banyak hal yang bisa kita lakukan. Jadi, saya terus berpesan kepada kalian, "Kita perlu melakukan ini, kita perlu melakukan itu." Akhirnya, kita harus melakukan banyak hal. Namun, saya tidak tahu bagaimana melakukannya dan siapa yang akan melakukannya. Kalian semualah yang akan melakukannya karena saya tidak bisa melakukannya.
Tangan kalian sungguh sangat luar biasa. Tangan kalian sangat terampil dan indah. Kedua tangan kalian telah melakukan banyak kebajikan dan menghasilkan banyak barang yang bermanfaat. Kalian semua merupakan profesor dalam kegiatan daur ulang yang telah didengar dan dilihat oleh semua orang. Lihatlah Zhi-yuan, dia juga sangat luar biasa.
“Dia adalah anak saya yang tidak pernah tumbuh dewasa. Sejak lahir, tubuhnya lemah, menderita banyak penyakit, dan tidak mudah untuk membesarkannya. Penyakit itu menyebabkan gangguan otak sehingga dia terlihat seperti anak-anak yang berusia 3 atau 4 tahun. Dia membutuhkan pengobatan jangka panjang. Untuk mengajarinya menyapu lantai saja, saya perlu sambil memegang tangannya. Tidak bisa terburu-buru. Dibutuhkan kesabaran. Kini, dia sudah bisa menyapu,” kata Chen Xu Yu-rui relawan daur ulang.
“Ketika pertama kali melakukan daur ulang, dia tidak terbiasa dengan lingkungan itu. Jadi, kita perlu mengajarinya secara pelan-pelan, langkah demi langkah. Kemudian, dia sudah terbiasa dengan lingkungan di sana. Dia paling mahir membuka tutup botol dan menyapu. Dia bisa menyapu seluruh depo daur ulang, bahkan mendapat pujian dari Kakak Li-xue dan relawan lainnya,” pungkas Chen Xu Yu-rui relawan daur ulang.
Dia terlihat sangat tenang duduk di sana. Melihat foto dia menyapu lantai, saya merasa dia sungguh anak yang baik. Itu semua berkat pendampingan ibunya yang penuh cinta kasih. Ibunya telah bersusah payah merawatnya. Dengan membawanya ke depo daur ulang, para relawan di sana pun dapat mengasihinya. Secara alami, dia pun akan berperilaku baik dan melakukan daur ulang seperti relawan lainnya.
Jadi, tidak ada barang ataupun orang yang tidak berguna di dunia ini. Setiap orang memiliki kelebihan. Ada hal-hal yang mungkin bisa saya lakukan, tetapi kalian tidak bisa. Ada pula hal-hal yang bisa kalian lakukan, saya tidak bisa melakukannya. Jadi, kita memiliki kelebihan masing-masing.
Ketika setiap orang melakukan yang terbaik sesuai kelebihannya, itulah keindahan. Inilah yang disebut kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Kebenaran adalah hati yang tulus. Kalian telah sungguh-sungguh mengasihi saya.
Ke mana pun saya pergi, saya mendengar para relawan berkata kepada saya, "Saya mengasihi Master." Saya pun menjawab, "Saya juga mengasihi kalian semua. Kalian harus mengasihi yang saya kasihi dan juga saling mengasihi." Inilah dunia yang penuh cinta kasih agung. Tzu Chi menyebutnya dunia penuh cinta kasih agung.
Mari kita memperluas cinta kasih agung ini ke seluruh dunia. Kita semua memiliki cinta kasih, yaitu cinta kasih berkesadaran seorang Bodhisatwa.
Memperluas cinta kasih ke seluruh dunia
Meneladan Buddha dengan mengerahkan potensi kebajikan
Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menolong sesame
Saling mendukung dan mengasihi dengan cinta kasih berkesadaran
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 01 Januari 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 03 Januari 2022