Ceramah Master Cheng Yen: Meneladan Hati Buddha untuk Melindungi Semua Makhluk


Kita semua telah menggenggam waktu untuk melakukan apa yang harus kita lakukan. Misi amal Tzu Chi telah mendunia. Kita selalu menyalurkan bantuan bencana internasional dengan cepat. Kita selalu berusaha melakukan apa yang kita bisa dalam misi amal. Di Taiwan, kita juga membantu warga kurang mampu dan membawa bantuan darurat bagi para korban bencana. Kita sama terhadap semuanya.

Saya sering mengingatkan kepada semuanya bahwa bagi orang-orang yang menderita, waktu demi waktu sungguh sulit untuk dilewati. Hendaklah kita segera memberikan bantuan dengan hati yang tulus. Kita harus dapat merasakan penderitaan orang lain sebagai penderitaan kita dan dapat membawa bantuan dengan cepat.

“Hal yang saya lakukan sangatlah kecil, yaitu memanggil mereka untuk masuk ke dalam, memastikan mereka menerima barang bantuan dengan lancar dan keluar dengan Bahagia,” kata Zhou Ru-yi relawan Tzu Chi.

“Welas asih adalah cinta kasih. Sebagian besar orang hanya menyebutnya saja. Namun, Tzu Chi telah menunjukkannya melalui tindakan nyata,” kata Alkanavi relawan Suriah.

Saya sungguh berterima kasih kepada insan Tzu Chi di seluruh dunia yang dapat menjalankan misi hingga titik ini. Saya sungguh tersentuh dan bersyukur. Tentu saja, masih banyak hal yang harus kita lakukan dengan sepenuh hati dan kekuatan. Baik itu bantuan bencana lintas negara, pengentasan kemiskinan, maupun bantuan pembangunan. Kita membawa bantuan dengan ketulusan, cinta kasih, dan rasa tidak sampai hati.


Saya berterima kasih atas cinta kasih semua orang yang telah meneladan hati Buddha. Sungguh, saya juga meneladan hati Buddha sehingga saya menyemangati semua orang untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Hendaklah kita menjunjung tinggi Jalan Bodhisatwa. Dengan memahami bahwa semua orang pada hakikatnya memiliki sifat Buddha, hendaknya kita tidak meninggalkan Jalan Bodhisatwa. Insan Tzu Chi selalu menjalankan misi dengan tindakan nyata. Saya sungguh beryukur dan tersentuh.

Lihatlah Turki. Satu gempa telah menyebabkan kerusakan pada 2 negara dengan total 17 provinsi. Jadi, tanah ini sangat rentan dan kehidupan ini tidak kekal. Inilah yang dikatakan Buddha lebih dari 2.500 tahun yang lalu. Hingga saat ini, saya juga terus mengatakannya kepada semua orang. Waktu, ruang, dan hubungan antarmanusia memiliki prinsip yang tidak berubah. Bagaimana kita menghadapi kehidupan?

Belakangan ini, saya selalu membahas bahwa dahulu populasi di Bumi tidaklah banyak. Namun, lebih dari 2.500 tahun yang lalu, Buddha telah melihat bahwa penderitaan terjadi di mana-mana. Saat ini, penderitaan tetap ada dan populasi dunia bertambah berpuluh-puluh kali lipat. Pertumbuhan penduduk sungguh mengkhawatirkan. Bumi tidak bertambah besar, tetapi populasi penduduk terus bertambah banyak.


Manusia telah mencemari udara dan merusak tanah. Saya sering mengatakan bahwa saya khawatir jika perubahan iklim kian memburuk dan Bumi terus dirusak tanpa henti. Saat ini, para ilmuwan juga mengimbau semua orang untuk bekerja sama mengurangi polusi dan pemanasan global.

Hendaklah kita semua bersungguh hati. Semua dapat kita lakukan selama kita berusaha. Jika dapat hidup hemat sehari-hari, kita dapat lebih banyak membantu Bumi. Ketika kita menghemat sumber daya alam, barulah kehidupan generasi mendatang akan aman. Ketika kita mengurangi perusakan lingkungan, Bumi akan menjadi lebih sehat.

Bumi memiliki lapisan tanah yang harus kita rawat seperti tubuh kita sendiri. Sesungguhnya, tubuh setiap manusia bagaikan bumi yang memiliki mikroorganisme di dalamnya. Hendaklah kita sepenuh hati memahami lebih dalam tentang alam semesta. Namun, hanya sedikit yang dapat kita lakukan untuk menghentikan bencana.

Beberapa hari ini, saya berpikir untuk segera mengimbau semua orang untuk melindungi Bumi. Hendaklah semua melakukannya. Belakangan ini, saya selalu mengatakan kepada semuanya untuk terus mengimbau semua orang. Sangat banyak pemborosan yang telah kita lakukan. Kita harus menghemat sumber daya alam. Jika kita terus melakukan pemborosan, suatu hari kita akan kekurangan makanan, bukan uang.


Saat ini, banyak orang hanya ingin mengambil keuntungan dan hanya peduli pada jumlah tabungan di bank. Uang tidak dapat selalu dibawa sehingga harus disimpan di bank. Hendaklah kita memikirkan bagaimana cara menghemat sumber daya alam dan tidak membiarkan Bumi dirusak oleh manusia. Jika kita dapat memperhatikan hal ini, ini akan sangat bermanfaat bagi lingkungan.

Ketika semua orang menghargai setiap sumber daya, kita dapat membantu Bumi. Lihatlah, seluruh insan Tzu Chi sungguh memperhatikan ini. Semuanya peduli pada apa yang saya pedulikan. Hendaklah semuanya mendengarkan apa yang saya katakan. Bencana menjadi peringatan bagi kita. Jadi, kita harus meningkatkan kewaspadaan.

Penghematan sumber daya dimulai dari diri kita sendiri. Setiap individu harus melakukannya. Namun, kekuatan satu orang masih belum cukup. Kita harus menginspirasi semua orang di dunia untuk menghemat sumber daya. Ketika semua orang berhemat, alam akan memiliki cukup banyak persediaan makanan bagi orang-orang yang membutuhkan. 

Membantu mereka yang menderita dengan ketulusan
Meneladan hati Buddha melalui tindakan nyata
Hidup hemat untuk melindungi Bumi
Menyimpan persediaan makanan bagi mereka yang membutuhkan 

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 24 Maret 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan Tanggal 26 Maret 2023
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -