Ceramah Master Cheng Yen: Meneladani Ikrar Buddha untuk Melenyapkan Penderitaan
Dalam waktu 22 hari, saya mengelilingi setengah wilayah Taiwan dari Taipei hingga Taichung. Saya sangat tersentuh melihat para relawan kita begitu tekun dan bersemangat. Yang paling menyentuh hati saya adalah pementasan adaptasi Sutra Dua Belas Ikrar Agung Bhaisajyaguru dalam setiap acara Pemberkahan Akhir Tahun. Ada yang mempersembahkan dua atau tiga ikrar, ada pula yang mempersembahkan 12 ikrar, yakni dalam peringatan ulang tahun RS Tzu Chi Taichung yang ke-10.
Pementasan dari pembukaan hingga penutupan dibagi ke dalam empat belas sesi. Ini sungguh membuat orang tersentuh. Sekitar 200 hingga 300 staf rumah sakit berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra Dua Belas Ikrar Agung Bhaisajyaguru. Yang lebih menyentuh adalah dalam bagian pembukaan, mantan dan kepala rumah sakit sekarang tampil di atas panggung.
Saat rumah sakit kita baru beroperasi, ada Wakil Kepala RS Hsu. Lalu, ada Kepala RS Chen Tzu-yung yang selangkah demi selangkah menstabilkan rumah sakit. Kemudian, ada Kepala RS Chien yang datang dari RS Tzu Chi Dalin. Melihat mereka tampil di atas panggung satu per satu, saya sangat tersentuh.
Kepala dan Wakil Kepala RS Tzu Chi Dalin juga mengajak tim medis ke sana. Sekelompok partisipan berpakaian hitam ini merupakan para wakil kepala RS, kepala sekretariat, dan kepala departemen. Mereka turut berpartisipasi dalam bagian ini dengan penuh kekuatan.
Saya juga sangat terkesan dengan pementasan staf RS Tzu Chi Taichung. Mereka menampilkan orang-orang yang diselimuti kegelapan batin dan membutuhkan tabib agung untuk melenyapkan penderitaan mereka. Hal yang menyentuh sangatlah banyak.
Kita bisa melihat enam rumah sakit kita bagaikan satu keluarga.
Perwakilan dari setiap rumah sakit menyampaikan satu kalimat.
Sulit
untuk membangun rumah sakit, lebih sulit lagi untuk mempertahankannya.
Setelah 10
tahun, penyatuan metode pengobatan Barat dan tradisional Tiongkok membuahkan
hasil.
Selama 10
tahun mengurangi emisi karbon dan menghemat energi demi melindungi bumi.
Bodhisatwa
dari segala penjuru bermunculan di Taichung untuk menjadi teladan.
Setelah 10
tahun, rumah sakit memperoleh pengakuan.
Berusaha mencapai kesempurnaan dengan keprofesionalan dan semangat budaya humanis.
Semua itu merupakan doa yang tulus. Setelah itu, kita juga melihat berbagai kasus yang ditangani oleh RS Tzu Chi Taichung. Dalam pementasan setiap ikrar agung Sutra Bhaisajyaguru, mereka menampilkan kasus yang sangat menyentuh. Ada seorang pasien dari Penghu yang menderita penyakit yang sulit ditangani dan telah belasan tahun mengonsumsi pil hitam.
Berhubung tak kunjung sembuh, dia akhirnya diantarkan ke RS Tzu Chi Taichung dengan helikopter. Suaminya sangat mengasihinya. Setelah dirawat dengan cermat di RS Tzu Chi Taichung, nyawanya terselamatkan. Ini sangat menyentuh.
Saya juga sangat tersentuh melihat anak-anak yang menggunakan implan koklea. Mereka bisa tampil di atas panggung tanpa melewatkan satu irama pun. Anak-anak itu terus mendekati dr. Wu dan sangat akrab dengannya. Kita bisa melihat bahwa cinta kasih di antara mereka tidak dibuat-buat, tetapi sangat tulus. Anak-anak tidak akan berpura-pura.
Di RS Tzu Chi Taichung, kita juga melihat sekelompok dokter merawat satu pasien. Satu pasien bukan hanya ditangani satu dokter, tetapi ditangani oleh belasan departemen. Departemen pengobatan tradisional Tiongkok dan Barat bekerja sama. Kebaikan para staf medis kita sungguh tidak habis saya ulas.
Pada bulan November 2016, saya pergi ke RS Tzu Chi Dalin dan mendengar ikrar Kepala RS Lai. Pada tanggal 31 Desember 2016, saya mendengar ikrar Kepala RS Chao. Lalu, saya juga mendengar ikrar Kepala RS Chien dari RS Tzu Chi Taichung. Mereka berikrar dengan tulus.
“Seluruh staf medis RS Tzu Chi Dalin dengan tulus berikrar di hadapan Master. Kami akan mengemban misi kesehatan dan tidak akan mengecewakan Master. Kami bersujud dan berikrar di hadapan Master. dr. Hsu Wen-lin,” ikrar Kepala RS Tzu Chi Taichung pertama.
“Murid Master, Ji Cheng, memimpin seluruh staf RS Tzu Chi Taipei dengan tulus berikrar di hadapan Master. Kami akan selamanya mengingat bagaimana Master memimpin insan Tzu Chi menggunakan cinta kasih dan jerih payah untuk membangun rumah sakit ini. Kami juga akan mendedikasikan diri dan dengan sepenuh hati menyelamatkan dan melindungi setiap pasien yang datang ke rumah sakit agar mereka bisa terbebas dari penderitaan dan kembali mengembangkan potensi kebajikan mereka,” ikrar dr. Chao You-chen, Kepala RS Tzu Chi Taipei.
“Di hadapan Master, kami berikrar bahwa kami bersedia menjadikan ajaran Jing Si sebagai inti dari misi kesehatan. Di dunia yang penuh pergolakan ini, berhubung memasuki mazhab Tzu Chi, kami bisa memulihkan semangat sebagai dokter. Kami akan membuat RS Tzu Chi Taichung menjadi sebuah rumah sakit teladan berbudaya humanis yang berpengaruh. Kami akan selamanya mengingat pesan Master terhadap kami. Terima kasih, Master,” ikrar dr. Lai Ning-sheng, Kepala RS Tzu Chi Dalin.
Sungguh, saya merasa sangat beruntung. Meski harus bekerja keras, saya tahu bahwa ada insan Tzu Chi yang akan mendukung rumah sakit kita. Harus bekerja sekeras apa pun, semuanya setimpal. Misi kesehatan kita sungguh mewariskan ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi.
Sehari sebelum saya meninggalkan Taichung, para dokter dan perawat dari berbagai departemen pergi ke Kantor Cabang Tzu Chi Taichung untuk berbagi pengalaman mereka setelah berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra Saya sungguh sangat tersentuh. Terlebih, para perawat juga membangun tekad dan ikrar.
Hari itu, seorang perawat berbagi bahwa usai peringatan ulang tahun RS Tzu Chi Taichung yang ke-10, ada sekelompok perawat yang berkata, “Kita harus membangun ikrar untuk menjaga RS Tzu Chi Taichung bagai menjaga rumah sendiri. Kita harus menjaga rumah ini dengan baik agar Master tidak merasa khawatir dan bisa merasa tenang. Kita semua harus berikrar untuk melindungi rumah ini dengan baik.”
Saya sangat tersentuh mendengarnya. Mereka bukan berikrar di hadapan saya. Setelah kembali ke departemen keperawatan, mereka baru membangun ikrar. Hari itu, saat pergi ke Kantor Cabang Tzu Chi Taichung, seorang perawat baru berbagi dengan saya. Ini sungguh sangat menyentuh.
Para kepala RS yang merupakan murid saya dan para dokter dari berbagai departemen telah menjalin jodoh dengan saya dari kehidupan ke kehidupan. Karena itulah, mereka bisa mewariskan ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi. Semangat budaya humanis dalam misi kesehatan sungguh membuat saya sangat tersentuh. Singkat kata, inilah kekuatan cinta kasih.
Para kepala RS Tzu Chi bersama-sama mengucapkan doa
Meneladani ikrar Buddha untuk melenyapkan penderitaan
Staf dari enam RS Tzu Chi bergembira bersama
Bertekad untuk mewariskan ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Januari 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 18 Januari 2017