Ceramah Master Cheng Yen: Menenangkan Hati dan Menghimpun Cinta Kasih


Sungguh, pandemi kali ini membuat saya sangat khawatir setiap hari dan setiap waktu. Saya mendengar bahwa seluruh dunia diselimuti pandemi, bagai langit yang diselimuti awan hitam yang pekat. Semua orang merasa cemas karenanya. Ini sungguh membuat orang tidak tenang.

Saya terus berkata bahwa kita harus bermawas diri, berhati tulus, dan bertobat. Dalam jangka waktu yang tidak singkat ini, saya berulang kali mengatakan hal ini. Saya terus mengulanginya selama beberapa waktu ini.

Kapan kita bisa terbebas dari pandemi? Setiap hari, saat mengulas tentang pandemi, hati saya merasa terbebani.

Selama beberapa hari ini, kita mendengar bahwa kondisi di Pingtung sangat mengkhawatirkan. Virus penyakit ini sangat berbahaya sehingga orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 merasa takut. Namun, saya ingin kembali mengingatkan bahwa kita harus bermawas diri dan berhati tulus. Asalkan meningkatkan kewaspadaan dan menjalankan protokol kesehatan dengan baik, kita tidak akan terinfeksi ataupun menularkan virus penyakit pada orang lain. Kita harus mematuhi aturan.


Pemerintah telah mengumumkan bahwa orang-orang hendaknya tidak berkerumun dan bersungguh-sungguh menjaga jarak fisik. Inilah aturan dari pemerintah. Usahakanlah untuk tidak bepergian dan mengurangi kepadatan lalu lintas. Sesungguhnya, dengan menenangkan hati, kita akan mendapati bahwa kondisi batin kita sangatlah indah. Jika setiap orang dapat menenangkan hati dan menikmati keindahan kondisi batin diri sendiri, kita tidak perlu bepergian. Jika bepergian, kita akan menambah kepadatan lalu lintas dan mungkin sulit untuk menjaga jarak fisik.

Pada masa-masa seperti ini, setiap warga masyarakat hendaklah mengerti bahwa kita harus bersabar beberapa waktu. Kita hendaknya tidak bepergian dan saling menjaga jarak fisik beberapa waktu. Saat menjaga jarak fisik, kita tetap bisa memperhatikan satu sama lain.

Saat ini, kita harus menenangkan hati dan memperhatikan senior dalam keluarga sendiri. Mungkin ada orang yang sudah bertahun-tahun tidak mengunjungi orang tua, nenek, dan kakek mereka sehingga tidak tahu apakah mereka aman dan tenteram. Saat ini, mari kita menenangkan hati dan menghubungi mereka dengan ponsel. Kini hampir setiap orang memiliki ponsel. Mari kita pikirkan kerabat, teman, dan orang-orang yang dekat dengan kita.


Dengan mengenangnya satu per satu dan menenangkan hati kita, kita dapat melatih otak kita, menghapus kegelapan batin kita, dan mengembangkan cinta kasih kita. Dengan demikian, kecemasan akan berkurang. Jika pikiran kita tidak selaras, kita akan mudah bertikai dengan orang lain dan terserang penyakit. Jadi, ketidakselarasan bisa berujung petaka.

Saat unsur alam tidak selaras, bencana alam akan terjadi. Lihatlah bagaimana satu percikan api memicu terjadinya kebakaran hutan yang menghanguskan hutan yang luas. Bagi Bumi, hutan bagaikan paru-paru bagi manusia.


Saat paru-paru Bumi terluka, alam akan kehilangan keseimbangan. Saat turun hujan deras, tanah tidak bisa menyerap air hujan sehingga terjadilah banjir besar. Kondisi iklim sekarang sangat mengkhawatirkan. Karena itu, setiap orang hendaklah memiliki kesadaran lingkungan dan menjaga kelestarian lingkungan.

Menjaga keindahan dan kelestarian lingkungan tidaklah sulit, yang dibutuhkan hanyalah keselarasan pikiran semua orang. Contohnya penyebaran wabah di Taiwan kali ini. Setiap orang meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi aturan. Sungguh, semua orang bekerja sama dengan harmonis. Ini membuat saya merasa lebih lega. Pandemi ini bagai kabut yang menyelimuti seluruh dunia. Saat ini, semua orang hendaklah membangkitkan niat baik dengan hati yang tulus.

Kita harus menghimpun niat baik dan cinta kasih semua orang. Ketulusan bagaikan cahaya fajar yang dapat menembus dan melenyapkan kabut. Ini bergantung pada pikiran kita. Meski harus mematuhi aturan, kita tetap harus mengerahkan cinta kasih. Saat ada banyak orang yang membangkitkan cinta kasih dan niat baik dengan tulus, akan terhimpun kekuatan besar untuk menghentikan pandemi ini.  

Pandemi bagai awan hitam pekat yang membuat orang merasa cemas
Menenangkan hati untuk menghapus kegelapan batin
Memperhatikan kerabat dan teman dengan tetap mematuhi protokol kesehatan
Menghimpun cinta kasih dan berbuat baik demi membawa harapan
 
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 29 Juni 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 1 Juli 2021

Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -