Ceramah Master Cheng Yen: Menenangkan Pikiran dan Melatih Diri Tanpa Celah

Makrokosmos tengah terserang demam. Kini kondisi iklim di seluruh dunia tidak selaras. Alam sedang mengeluarkan peringatan. Kebakaran hutan di Amerika Serikat sangat mengkhawatirkan karena kobaran api terus merambat ke permukiman. Di kota-kota yang begitu luas, apakah keselamatan warga akan terjamin?

Orang-orang zaman dahulu berkata bahwa bencana air dan api tidak berperasaan. Kini, kita harus membangkitkan ketulusan tertinggi dan meningkatkan kewaspadaan. Kita harus mengantisipasi bencana sekaligus membangkitkan ketulusan. Kita harus menginspirasi orang-orang untuk membangun tekad dan ikrar.

Kekuatan ikrar memang sangat besar, tetapi jika hanya segelintir orang, kekuatan yang terhimpun akan sangat kecil. Untuk menghimpun kekuatan besar, dibutuhkan banyak orang. Lihatlah, alam sedang mengeluarkan peringatan. Paru-paru Bumi mengalami peradangan karena kebakaran hutan.

Pada manusia, kita menyebutnya pneumonia, yakni radang paru-paru. Hutan-hutan terus dilanda kebakaran. Kebakaran hutan yang luas bagaikan lautan api. Banyak anggota pemadam kebakaran yang berusaha untuk memadamkan api. Itu adalah tugas yang sangat berbahaya dan banyak orang yang mengorbankan nyawa demi memadamkan api. Sungguh, kebakaran hutan merupakan bencana serius.


Selain kebakaran hutan yang terus terjadi, temperatur Bumi juga terus meningkat. Peningkatan temperature terjadi di seluruh dunia. Sungguh, Bumi tengah terserang demam. Ini bukanlah perumpamaan. Alam sungguh telah mengeluarkan peringatan. Gunung es di Kutub Selatan dan Utara terus mencair. Ini sungguh mengkhawatirkan. Jadi, Bumi telah mengeluarkan peringatan.

Kita sungguh harus meningkatkan kewaspadaan dan bermawas diri. Yang terpenting, kita harus berhati tulus. Setiap hari, saya mengimbau orang-orang untuk bermawas diri dan berhati tulus hingga hampir kehilangan suara saya. Sungguh, bersuara saja sulit bagi saya.

Kebakaran hutan dengan asap dan api yang menyala-nyala terus terjadi di seluruh dunia. Saya berharap semua orang dapat berhati tulus dan bertindak secara nyata untuk menginspirasi ketulusan orang-orang. Membina ketulusan sendiri dan melafalkan nama Buddha saja tidaklah cukup. Kita juga harus mengimbau orang-orang untuk melakukan hal yang sama. Kita harus mengimbau orang-orang untuk berdisiplin dan membangkitkan kesadaran untuk mengurangi emisi karbon.

Dengan bervegetaris dan menyosialisasikan vegetarisme, kita akan senantiasa mengingatkan diri sendiri, “Hari ini saya bervegetaris, saya harus menjaga perilaku saya. Hari ini saya bervegetaris, saya harus lebih banyak berbuat baik. Jika bisa bervegetaris seumur hidup, berarti saya berbuat baik seumur hidup.” Kita harus mengingatkan diri sendiri setiap hari.


Kini, untuk meredam bencana, kita harus bervegetaris. Jangan menciptakan karma buruk membunuh. Meski kita tidak membunuh hewan secara langsung, tetapi dengan mengonsumsi daging, kita membuat hewan-hewan dibunuh. Jika tidak ada orang yang mengonsumsi daging, hewan tidak akan dijagal.

Dengan bervegetaris, kita juga bisa menjadi Bodhisatwa dan penyelamat bagi semua makhluk. Seorang vegetarian merupakan penyelamat bagi semua makhluk sekaligus Bodhisatwa. Singkat kata, sesungguhnya, kehidupan kita sangat sederhana. Namun, nafsu keinginan manusia telah menciptakan banyak karma buruk. Jadi, mari kita bersungguh hati dan lebih berfokus untuk merenung. Ini disebut melatih pikiran dan konsentrasi.

Konsentrasi berarti senantiasa mengingatkan diri sendiri dalam keseharian. Selain itu, kita juga harus menenangkan pikiran dan merenungkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan kita. Dengan demikian, kita dapat menjalani hari demi hari dan tahun demi tahun dalam kehidupan kita dengan tenang dan relaks. Jadi, mari kita bersungguh hati dan menggenggam kehidupan untuk menciptakan lebih banyak berkah.

Kita harus menciptakan berkah dan menghindari karma buruk. Dengan demikian, barulah kita dapat memupuk berkah. Jika kita menciptakan lebih sedikit berkah daripada karma buruk, berkah kita bahkan tidak cukup untuk mengikis karma buruk, bagaimana kita memupuk berkah?

 

Saya sering berkata bahwa kita harus memupuk berkah. Untuk itu, janganlah menciptakan karma buruk ataupun membangkitkan noda batin. Kita harus segera menghapus noda batin karena noda batin dapat mengikis pahala kita. Jika tidak, karma baik kita tidak akan cukup untuk mengikis karma buruk yang terus bertambah karena noda batin.

Jadi, kita harus terus menghapus noda batin dan mengakumulasi karma baik. Dengan demikian, barulah kita bisa menciptakan berkah bagi masyarakat serta menciptakan karma baik dan memupuk berkah bagi diri sendiri. Intinya, kita harus mengerahkan kekuatan cinta kasih. Kita harus menenangkan pikiran kita Intinya, kita harus mengerahkan kekuatan cinta kasih.

Kita harus menenangkan pikiran kita agar pikiran dan perbuatan kita tidak menyimpang. Waktu berlalu dengan sangat cepat. Semoga kalian dapat bersungguh hati menyerap ajaran saya ke dalam hati dan berintrospeksi diri. Saya berharap semua orang dapat senantiasa berintrospeksi diri, bervegetaris, bertobat, dan bersyukur. Saya mendoakan kalian. Terima kasih.

Sulit untuk mengikis karma buruk kolektif dengan kekuatan satu orang
Alam yang terluka parah tengah mengeluarkan peringatan
Segera tersadarkan dan melatih diri tanpa celah
Menciptakan karma baik untuk memupuk berkah dan mengikis karma buruk

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 September 2020     
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 17 September 2020
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -