Ceramah Master Cheng Yen: Menerima Budi Luhur Buddha dan Menapaki Jalan Bodhi


Sungguh, satu tahun demi satu tahun telah berlalu. Tahun ini, Tzu Chi telah berusia 57 tahun. Waktu sungguh berlalu dengan cepat. Segala sesuatu terakumulasi seiring waktu. Selama bertahun-tahun, insan Tzu Chi senantiasa mendedikasikan diri tanpa henti dengan kesatuan hati dan tekad yang sama untuk mengubah jalan Tzu Chi yang awalnya hanya setapak menjadi jalan yang lapang. Saya sungguh berterima kasih.

Beberapa hari ini, saya selalu mendengar suara yang sangat kompak dan saya tahu bahwa semuanya tengah melakukan ritual namaskara. Dalam pikiran saya, ketika saya mendengarkan suara-suara itu, saya memahami ketekunan mereka dalam menapaki jalan ini. Barisan mereka sungguh rapi, begitu pula dengan suara dan gerakan mereka. Kekompakan ini menunjukkan bahwa semuanya memiliki hati dan tekad yang sama. Ikrar dan tekad yang dimiliki oleh semuanya berasal dari sebersit niat baik yang tulus. Oleh karena itu, saya merasa senang, tenang, dan dipenuhi oleh harapan.

Saya juga melihat bahwa selain memiliki ketulusan, mereka juga telah mewariskan semangat ini. Saya yakin bahwa di masa depan, keturunan insan Tzu Chi akan melayani seperti Anda dan saya. Mereka akan terus berada di Tzu Chi untuk membuka dan membentangkan jalan. Harapan masa depan ada pada mereka. Jadi, dengan mewariskan semangat tanpa henti, ada banyak harapan bagi dunia.


Belakangan ini, tidak hanya di Griya Jing Si, insan Tzu Chi di banyak negara juga melakukan ritual namaskara. Lihatlah bahwa mereka mengaturnya sesuai dengan tempat dan lingkungan mereka. Baik di area yang besar maupun kecil, insan Tzu Chi membentuk barisan panjang dan menunjukkan semangat umat Buddha. Inilah keindahan dari keteraturan yang merupakan wujud dari ketulusan. Hal ini sungguh berharga. Terlebih lagi, di tanah kelahiran Buddha, yakni Lumbini, Nepal, insan Tzu Chi juga membentuk barisan yang rapi dan indah. Ketulusan itu membawa keharmonisan. Mereka sungguh tulus dan rapi.

Ketulusan hati dan pemandangan yang indah telah menginspirasi pemerintah lokal dalam memberikan banyak kemudahan bagi Tzu Chi untuk memperingati hari lahir Buddha di tanah kelahiran-Nya. Saya sungguh berterima kasih kepada insan Tzu Chi Malaysia dan Singapura. Mereka berhimpun di sana dan menginspirasi banyak orang. Bagaimana cara saya mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada mereka? Hanya satu harapan saya, yaitu membawa manfaat bagi tanah kelahiran Buddha.

Insan Tzu Chi juga mengadakan upacara pemandian rupang Buddha di Vihara Mahabodhi. Ini tidaklah mudah. Ketulusan membawa suasana yang harmonis. Meski saya tidak berada secara langsung di sana, beberapa hari ini semangat saya ada di sana bersama dengan insan Tzu Chi Malaysia dan Singapura.


Lihatlah sekeliling area bawah pohon ini, sungguh luar biasa. Saya sungguh bersyukur atas upacara pemandian rupang Buddha tahun ini. Insan Tzu Chi sungguh sepenuh hati dalam menyelenggarakan upacara ini.

Sejak bulan Maret tahun ini, dalam waktu yang singkat, insan Tzu Chi di seluruh dunia sepenuh hati dalam mempersiapkan ini. Selama beberapa hari ini, semuanya menunjukkan ketulusan melalui penyelenggaraan kegiatan ini. Kekuatan cinta kasih berasal dari tekad dan ikrar. Semua orang telah membangun ikrar dan tekad. Saya berharap bahwa ikrar dan tekad ini abadi.

Dalam Empat Misi Tzu Chi, misi amal adalah misi yang sangat dibutuhkan oleh dunia dan masyarakat. Saya sungguh berterima kasih ada begitu banyak insan Tzu Chi di seluruh dunia yang terus menghimpun kekuatan cinta kasih. Saya sungguh berterima kasih.

Kita juga dapat melihat misi kesehatan yang melindungi kehidupan dengan cinta kasih. Meski sibuk, staf medis selalu sepenuh hati dalam menampilkan keindahan budaya humanis. Kita juga dapat melihat misi budaya humanis yang mencatat dengan baik pekerjaan misi amal. Mereka membuat karya Tzu Chi dapat terlihat agar kita dapat membimbing lebih banyak orang untuk menapaki jalan cinta kasih. Inilah misi budaya humanis Tzu Chi.


Hari ini, saya telah melihat Empat Misi Tzu Chi. Misi pendidikan adalah jiwa kebijaksanaan; misi kesehatan adalah kehidupan; misi amal adalah bantuan bagi dunia. Di dunia ini, ada orang kaya yang berkecukupan dan ada orang kurang mampu yang menderita. Saya berharap kita dapat membimbing orang kaya untuk dapat memiliki arah yang sama.

Semua orang dapat bergabung dengan Tzu Chi melalui misi pendidikan dan budaya humanis. Hendaklah kita memberikan ketenangan bagi masyarakat. Empat Misi Tzu Chi dapat berhimpun dan menjadi satu. Saya berterima kasih kepada semua Bodhisatwa dalam Empat Misi Tzu Chi yang telah bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih. 

Bersama-sama membuka dan membentangkan jalan
Tulus dalam setiap langkah dan menyucikan hati sendiri
Menerima budi luhur Buddha dan menyebarkan Dharma yang benar
Selamanya mewariskan cinta kasih tanpa batas   

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 13 Mei 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 15 Mei 2023
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -