Ceramah Master Cheng Yen: Meneruskan Jalinan Jodoh untuk Mencapai Pencerahan


Insan Tzu Chi selalu memikirkan dunia yang sama, yaitu dunia Bodhisatwa. Di dunia Bodhisatwa ini, kita menjalankan Tzu Chi. Di Tzu Chi, kita akan selamanya terhubung satu sama lain.

Bodhisatwa sekalian, saya sangat menghargai waktu. Saya menggenggam setiap detik yang ada karena setiap detik sangat berharga bagi saya. Saya berharap dapat mengembangkan nilai kehidupan dengan menggenggam waktu yang ada. Saya sering mendengar murid-murid saya bertekad dan berikrar di hadapan saya untuk mengikuti langkah saya dan berkata bahwa mereka mengasihi saya.

Karena itu, saya berkata, "Jika kalian sungguh mengasihi saya, kasihilah yang saya kasihi. Jika kalian sungguh ingin mengikuti langkah saya, ikutilah dari kehidupan ke kehidupan."

Bodhisatwa sekalian, kita melatih diri di dunia ini dengan menjangkau makhluk yang menderita. Penderitaan bukan hanya disebabkan oleh kekurangan dan penyakit. Penderitaan yang sesungguhnya adalah noda dan kegelapan batin. Saat orang-orang jatuh sakit atau kekurangan, kita bisa bersama-sama menolong mereka. Ini tidak terlalu sulit. Yang paling mengkhawatirkan ialah penyakit batin.

Saat batin orang-orang tidak sehat serta diliputi noda dan kegelapan batin, berarti mereka menderita penyakit batin. Ini bagaikan alam yang terus tercemar, termasuk udara. Saat mencapai titik ekstrem, terjadilah perubahan iklim. Perubahan iklim menimbulkan kerusakan dan kehancuran di dunia ini.


Kini dunia ini berada dalam fase kerusakan. Saya sering berkata bahwa ini karena karma buruk kolektif semua makhluk. Karma buruk kolektif semua makhluk diciptakan oleh semua makhluk yang diliputi kegelapan dan noda batin. Karena itulah, ia disebut karma buruk kolektif semua makhluk. Apakah kondisi ini tidak bisa diperbaiki? Kuncinya ada pada manusia.

Setiap orang hendaknya menyelamatkan diri sendiri dan orang lain. Kita harus menyadarkan diri sendiri dan orang lain. Jika tidak tersadarkan, kita tidak bisa menyelamatkan diri sendiri. Setelah kita tersadarkan, hati kita menjadi sangat lapang hingga bisa merangkul seluruh alam semesta.

Cinta kasih kita harus menjangkau semua makhluk, bukan hanya diri sendiri dan keluarga sendiri. Kita mengasihi semua makhluk dan segala sesuatu di alam semesta ini. Bisakah kita menyelamatkan semua makhluk di alam semesta ini? Bisa. Dengan hati lapang dan pikiran murni, kita secara alami bisa merangkul seluruh alam semesta.

Kita hendaknya bisa turut merasakan penderitaan orang lain dan tidak membiarkan mereka terus menderita. Kita tidak tega melihat semua makhluk diliputi kegelapan batin yang tebal. Karena kegelapan batinlah, orang-orang menimbulkan bencana. Karena itu, saya sangat berharap orang-orang dapat melenyapkan kegelapan batin diri sendiri serta menolong orang-orang di sekitar mereka untuk membebaskan diri dari belenggu batin.

Kita harus melatih samadhi. Samadhi berasal dari pikiran yang tenang. Jadi, kita harus menyucikan hati dan menenangkan pikiran kita. Kita juga harus mengembangkan kebijaksanaan. Kebijaksanaan dilandasi oleh cinta kasih yang murni tanpa noda. Cinta kasih ini adalah cinta kasih universal. Jadi, Bodhisatwa sekalian, kita harus menggenggam erat semangat cinta kasih universal ini.


Saya tidak akan menyerah untuk menjalin jodoh hingga selamanya dengan semua makhluk. Saya tidak ingin terbebas dari dunia ini. Sebelum semua makhluk terbimbing, saya tidak ingin mencapai kebuddhaan. Jadi, saat semua makhluk terbimbing, barulah saya akan mencapai pencerahan.

Saya memiliki kekhawatiran, tetapi tidak diliputi noda batin. Seumur hidup ini, saya tidak pernah bertikai dengan siapa pun dalam hal apa pun di dunia ini. Saya hanya berusaha untuk mengembangkan nilai kehidupan saya dengan menggenggam setiap detik yang ada.

Saudara sekalian, hidup di dunia ini, kita hendaknya sadar bahwa kita harus hidup berdampingan. Berhubung kalian merupakan murid-murid saya, saya sungguh berharap kalian dapat sungguh-sungguh menyerap ajaran saya ke dalam hati.

Yakin pada Buddha, Dharma, dan Sangha bukan demi memberi persembahan dan memohon berkah. Jika kita tidak menciptakan berkah, bagaimana bisa kita memiliki berkah? Jadi, setiap orang harus belajar untuk menciptakan berkah bagi dunia. Inilah Jalan Bodhisatwa yang nyata.


Bodhisatwa muncul karena adanya makhluk yang menderita. Inilah tujuan mulia Buddha datang ke dunia ini. Saya juga ingin meneladan Buddha yang datang ke dunia ini dengan tujuan mulia. Saya juga berharap murid-murid saya dapat sungguh-sungguh memahami kebenaran alam semesta.

Jodoh kita terjalin dari dahulu hingga kini dan akan berlanjut hingga masa mendatang. Dahulu, kita pasti pernah menanam benih sehingga bisa memiliki jalinan jodoh istimewa ini. Kalian mengenal saya dan tersentuh oleh perbuatan saya sehingga bersedia untuk bergabung dengan Tzu Chi. Di jalan Tzu Chi yang lapang, kalian membangun tekad dan ikrar.

Kita harus memperluas jalan ini, membentangkan jalan yang lebih rata, dan membimbing orang-orang di belakang kita untuk menapaki jalan yang kita bentangkan ini. Inilah yang harus kita lakukan. Asalkan masih bernapas, saya selamanya tidak akan menyerah untuk mengembangkan nilai kehidupan saya.     

Menggenggam setiap detik untuk menapaki Jalan
Bodhisatwa Berikrar untuk membebaskan semua makhluk dari belenggu batin
Berhati lapang, berpikiran murni, dan mengembangkan kebijaksanaan
Meneruskan jalinan jodoh untuk mencapai pencerahan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 20 Juni 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 22 Juni 2021
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -