Ceramah Master Cheng Yen: Meneruskan Jiwa Kebijaksanaan dan Menjalin Jodoh Baik


“Sebagai anggota Tzu Ching, kami selalu ada. Meski kini Asosiasi Tzu Ching telah berusia 32 tahun dan tahun depan akan berusia 33 tahun, kami tetap selalu ada,”
kata Xie Dong-xian Alumnus Tzu Ching.

Bodhisatwa Tzu Ching sekalian, Asosiasi Tzu Ching telah memasuki usia ke-33 tahun. Waktu sungguh berlalu dengan cepat. Namun, waktu juga mendukung segala pencapaian. Meski waktu terus berlalu tanpa kita sadari, tetapi ia telah mendukung berbagai pencapaian. Dahulu, kalian adalah pelajar. Kini, kalian telah menjadi guru, dosen, ataupun pengusaha yang memiliki pencapaian masing-masing. Semua ini tercapai seiring berjalannya waktu.

Lihatlah kembali bagaimana kalian belajar dengan hati yang murni seperti anak-anak. Sebagai anggota Tzu Ching, kalian pasti masih ingat Profesor Fan, Profesor Liu, dan beberapa dosen lainnya serta para relawan yang mendampingi kalian sebagai Ibu Yi De dan Ayah Tzu Cheng. Dahulu, kalian yang diberi pendampingan dan bimbingan. Kini, kalian memikul tanggung jawab untuk mendampingi dan membimbing generasi berikutnya. Inilah tanggung jawab kita. Ini disebut meneruskan jiwa kebijaksanaan.

Sesuai hukum alam, kita mengalami kelahiran dan kematian terfragmen. Buddha mengajarkan tentang kelahiran dan kematian terfragmen. Saya yakin bahwa di kehidupan lampau, saya telah menjalin jodoh baik dengan kalian sehingga kalian dipenuhi rasa sukacita saat melihat saya di kehidupan sekarang. Jalinan jodoh baik di kehidupan lampau membuat kalian sukacita saat melihat saya di kehidupan sekarang dan dapat menerima ajaran saya. Jadi, jiwa kebijaksanaan telah lama berakar di dalam hati kalian.

“Saya masih ingat pada 30 tahun yang lalu, saat saya pertama kali berkunjung ke Griya Jing Si, Master menggenggam tangan saya dan menyalakan pelita hati saya. Master, pelita hati Master saat itu telah menyalakan pelita hati saya sehingga selama 30 tahun ini, saya dapat terus menapaki Jalan Tzu Chi. Saya yakin bahwa Master telah menyalakan pelita hati semua orang yang ada di sini,” kata Xie Dong-xian Alumnus Tzu Ching.

“Sejak tahun 1992 hingga kini, jumlah alumni Tzu Ching telah melebihi 30 ribu orang dan lebih dari dua ribu orang telah dilantik menjadi anggota komite atau Tzu Cheng. Namun, ini tetap belum cukup. Kini, lewat telekonferensi, saya yakin bahwa ada banyak alumni Tzu Ching yang telah mendengar seruan Master. Kami akan membimbing orang-orang agar semua orang dapat mendengar suara hati dan seruan Master. Kami juga akan menghimpun kekuatan untuk menginspirasi generasi yang lebih muda untuk menjalankan Empat Misi dan Delapan Jejak Dharma Tzu Chi,” lanjut Xie Dong-xian.

“Sebagai alumni Tzu Ching, kami akan bersama-sama memikul tanggung jawab ini. Saya mewakili seluruh alumni Tzu Ching bertekad dan berikrar di hadapan Master untuk menginspirasi lebih banyak anggota Tzu Ching,” pungkas Xie Dong-xian.


Kita telah bersungguh hati menempuh perjalanan kita selama ini. Anggota Tzu Ching telah melebihi 30 ribu orang. Sejak memulai langkah di jalan ini, kita terus memperluasnya hingga sekarang. Kita semua menapaki jalan yang sama. Jalan yang tidak berujung ini adalah Jalan Bodhisatwa. Kita tidak tahu di alam manakah kita berada pada kehidupan lampau. Namun, kini kita sama-sama berada di alam manusia dan memiliki jalinan jodoh untuk menjadi insan Tzu Chi.

Saya adalah insan Tzu Chi, Anda adalah insan Tzu Chi, dia pun adalah insan Tzu Chi. Ini karena kita bersama-sama menapaki jalan yang lapang. Tzu Chi telah berdiri hampir 59 tahun. Sekitar satu tahun lagi, Tzu Chi akan berusia 60 tahun. Di Tzu Chi, kita menumbuhkan jiwa kebijaksanaan.

Semua orang mengalami kelahiran dan kematian terfragmen. Orang-orang terlahir di dunia ini di luar kendali mereka dan mungkin menjalani hidup di tengah ketidaktahuan. Karena itulah, Buddha berkata bahwa kita harus menyadarkan orang-orang. Jika kita tidak bersungguh hati membimbing orang-orang, mereka akan tetap tersesat dan akibatnya sungguh tidak terbayangkan.


Kini, banyak orang yang cerdas, tetapi tidak bijaksana. Mereka terus mengembangkan teknologi demi mengungguli orang lain. Orang-orang bukan bersaing dalam kebajikan, melainkan dalam hal-hal lain. Menyimpang sedikit saja bisa sangat berbahaya. Jalan Bodhisatwa adalah jalan yang lapang dan lurus. Jika menyimpang sedikit saja, kita bisa jauh tersesat. Karena itu, kita harus menjaga pikiran dengan baik. Contohnya, guru.

Para guru harus menggunakan metode yang tepat untuk membimbing anak-anak dari usia dini agar mereka dapat menapaki jalan yang lapang dan lurus. Kita tidak boleh melepas tanggung jawab ini. Jadi, Bodhisatwa sekalian, kita harus membimbing orang-orang ke arah yang baik.

Orang-orang dari berbagai profesi di tengah masyarakat juga harus membangkitkan hati nurani, memahami kebenaran, dan senantiasa mengingatkan diri sendiri untuk menuju arah yang baik tanpa menyimpang sedikit pun. Kita menapaki Jalan Bodhisatwa yang lapang dan lurus untuk mencapai pencerahan. Untuk itu, kita harus bersungguh-sungguh dan tulus.

Melihat bagaimana kalian berkembang, membangun keluarga dan karier, dan mewariskan semangat kepada generasi penerus, saya sangat tenang dan bersyukur. Saya bersyukur dapat menjalin jodoh baik dengan begitu banyak orang di kehidupan sekarang. Singkat kata, hendaklah kalian berbagi Dharma dengan anak-anak kalian dan menjadi teladan bagi mereka.

Selain itu, kalian juga hendaknya menginspirasi kebajikan warga komunitas masing-masing. Jangan meremehkan kekuatan satu orang. Intinya, ingatlah tekad kalian untuk berbuat baik dengan menapaki Jalan Bodhisatwa.


Mari kita tekun dan bersemangat dalam setiap langkah dan bekerja sama dengan harmonis setiap hari. Kalian dapat menggunakan ponsel kalian untuk menghubungi tiga orang setiap hari. "Apa kabar? Apa yang Anda lakukan hari ini?" Kalian juga dapat berbagi tentang kebaikan yang kalian lakukan hari itu. Dengan melakukannya setiap hari, kalian dapat mempertahankan jalinan kasih sayang dengan mereka. Terima kasih.

Saya mendoakan kalian. Semoga kalian dapat terus menapaki Jalan Bodhisatwa dengan kesungguhan hati. Semoga anggota keluarga kalian juga dapat bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dan semangat ini dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Saya mendoakan kalian. Terima kasih.

Meneruskan jiwa kebijaksanaan dengan hati yang murni seperti anak-anak
Tekun dan bersemangat menuju arah yang benar
Tulus bersumbangsih dan senantiasa waspada
Menjalin jodoh baik di Jalan Bodhi yang lapang

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 29 November 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 01 Desember 2024
Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -