Ceramah Master Cheng Yen: Meneruskan Jiwa Kebijaksanaan dari Generasi ke Generasi
“Pada tahun 2023 ini, berhubung sudah boleh berhimpun, kami pun berpikir untuk mengadakan pertemuan yang sama seperti 30 tahun lalu. Dengan demikian, orang yang berhimpun tidak terlalu banyak. Kami juga bisa mengajak teman-teman yang kaya materi sekaligus kaya batin untuk menggalang Bodhisatwa dunia,” kata Lin Hui-ling relawan Tzu Chi.
Cinta kasih kalian adalah cinta kasih agung. Dengan mengasihi yang saya kasihi, kalian telah mengembangkan cinta kasih agung. Kalian sungguh dipenuhi berkah. Kalian bukan hanya kaya akan materi, tetapi yang terpenting, kalian kaya akan cinta kasih. Jika kalian berkata bahwa kalian sangat kaya, orang-orang tidak akan merasa dekat dengan kalian. Namun, jika kalian berbagi tentang sumbangsih penuh cinta kasih kalian, orang-orang akan merasa dekat dengan kalian karena sama seperti kalian, mereka juga memperhatikan orang-orang yang menderita. Secara alami, cinta kasih kalian akan menyatu. Jadi, Bodhisatwa sekalian, saya sangat bersyukur pada kalian.
“Pada tahun 2022, kami sebagai murid Master di Tainan sungguh telah berpegang pada silsilah Dharma Jing Si dan mazhab Tzu Chi. Menyebarkan Dharma demi manfaat semua makhluk bahkan memberi kami kesempatan untuk berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra. Menerima bimbingan dari Master merupakan suatu kehormatan bagi kami. Tahun 2022 telah berlalu. Pada hari ketiga di tahun 2023 ini, kami sangat beruntung dapat berhimpun dengan Master di sini. Semoga kami dapat lebih tekun dan bersemangat,” kata Lin Qian-yong relawan Tzu Chi.
Sungguh, kita harus menggenggam setiap detik untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Kita harus bertekad dan berikrar untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Ini tidak mudah, tetapi sangat penting untuk dilakukan. Tentu saja, kita harus terus memotivasi satu sama lain. Kekuatan satu orang terbatas, tetapi dengan himpunan kekuatan sekelompok orang, kita dapat melakukan banyak hal yang bermakna.
Dalam sekelompok orang ini, peran setiap orang sangatlah penting. Jadi, tidak peduli berapa usia kita, yang paling penting dan bisa bertahan hingga selamanya ialah jiwa kebijaksanaan. Ini sangatlah penting. Dengan kebijaksanaan, kita dapat memahami kebenaran sejati di dunia ini. Kebenaran sejati ini mencakup segala sesuatu di alam semesta.
Saya yakin bahwa semua insan Tzu Chi mengasihi dan melindungi kehidupan. Kita juga menggalakkan vegetarisme. Setiap hari, kita bersama-sama menciptakan pahala dengan membebaskan, melindungi, dan mengasihi kehidupan. Bagaimana menciptakan pahala yang tak terhingga? Dengan bervegetaris dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang dapat menciptakan pahala. Selain itu, dengan bervegetaris, kita juga dapat menyucikan hati.
Selama puluhan tahun ini, ke mana pun saya pergi, saya selalu berkata bahwa setiap hari, saya berdoa dengan tulus serta bertekad dan berikrar untuk menyucikan hati manusia. Kita melatih diri di tengah masyarakat demi menyucikan hati manusia dan membimbing semua makhluk. Demikianlah kita memikul semangat ajaran Buddha dan menapaki Jalan Bodhisatwa.
Saya sering berkata bahwa kita harus memikul bakul beras bagi dunia. Saya selalu berkata kepada anggota Tzu Ching bahwa mereka harus bertekad dan berikrar untuk memikul bakul beras bagi dunia. Apakah hanya relawan muda yang harus memikulnya? Kita hendaknya menjadi teladan dengan bersumbangsih.
Populasi manusia terus bertambah, sedangkan Bumi hanya ada satu. Seiring bertambahnya populasi manusia, pencemaran yang ditimbulkan pun makin parah. Beban Bumi sangatlah berat. Karena itu, kita harus bertekad untuk meringankan beban Bumi. Untuk itu, kita harus mengemban tanggung jawab untuk menyucikan hati manusia. Jika melakukannya sendiri, saya akan sangat kesepian.
Saya sangat bersyukur selama lebih dari 50 tahun ini, saya memiliki jodoh baik dengan begitu banyak orang sehingga kita dapat saling mendukung dan memotivasi. Saat ini, para relawan dari Yunlin, Chiayi, dan Tainan berhimpun di sini untuk berbagi dengan saya bagaimana mereka menjalankan Tzu Chi di komunitas dan mewariskan semangat Tzu Chi dalam keluarga mereka.
“Saya sangat bersyukur dan merasa dipenuhi berkah karena dapat menjalankan Tzu Chi. Dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun di komunitas, tiga cucu saya mempersembahkan isyarat tangan di atas panggung. Saya berharap dengan mengenal Tzu Chi, cinta kasih mereka dapat terbangkitkan sejak dini. Putra saya juga menjadi teladan bagi generasi berikutnya dengan menjalankan Tzu Chi agar kelak, cucu-cucu saya juga bisa bergabung menjadi anggota Tzu Ching, dilantik menjadi anggota Tzu Cheng atau komite, serta mempraktikkan cinta kasih dan kebajikan untuk menjadi teladan bagi generasi berikutnya,” kata Chen Hui-qing Relawan Tzu Chi.
“Saya sangat bersyukur kepada suami saya. Saya sering berbagi dengannya tentang kondisi penerima bantuan yang saya survei. Dia lalu berkata bahwa jika bisa, dia akan mendukung Tzu Chi dan Master dengan bersumbangsih sebagai komisaris kehormatan setiap tahun. Tahun ini adalah tahun kelima dan dia benar-benar melakukannya setiap tahun. Saat saya bertanya padanya, tanpa berpikir dua kali, dia selalu setuju untuk mendonasikan uang,” kata Chen Hui-fang Relawan Tzu Chi.
Segala keinginanmu dapat terpenuhi, Anda sungguh dipenuhi berkah. Anda harus bersyukur kepada suamimu.
“Dalam pementasan adaptasi Sutra tahun ini, saya mengucapkan ‘saya bersedia’ dengan lantang hingga suara saya serak dan mengentakkan kaki dengan keras. Saya juga berikrar untuk menjaga para relawan lansia dan membimbing para relawan muda,” pungkas Chen Hui-fang Relawan Tzu Chi.
Saya berharap kalian yang bersedia bersumbangsih juga dapat menginspirasi suami kalian.
“Kami juga hendaknya menginspirasi istri kami untuk turut bersumbangsih,” kata Lin Qian-yong relawan Tzu Chi.
Benar, pasangan suami istri hendaknya bersama-sama membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus. Anggota Tzu Cheng dan komite membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus. Jika sebuah keluarga membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus, mereka dapat mewariskan kebajikan. Inilah warisan keluarga yang terbaik. Jika sekeluarga dapat menggarap ladang berkah bersama, saya tidak perlu merasa khawatir.
Bodhisatwa sekalian, kalian harus menghargai jiwa kebijaksanaan saya karena jiwa kebijaksanaan saya juga merupakan jiwa kebijaksanaan kalian. Tzu Chi merupakan ladang pelatihan Bodhisatwa dunia. Pada era sekarang yang berjarak lebih dari 2.500 tahun dari zaman Buddha, ladang pelatihan Bodhisatwa dunia baru benar-benar terwujud. Karena itu, kalian harus mewariskan semangat Tzu Chi dari generasi ke generasi, berbagi dengan anak-anak kalian tentang apa yang kalian lakukan, dan memberi tahu mereka bahwa saat masyarakat damai dan harmonis, barulah kita bisa mengembangkan karier dan menjalankan misi dengan lancar. Saya sangat bersyukur pada kalian.
Mari kita bersungguh-sungguh menjaga ladang pelatihan kita seperti menjaga keluarga sendiri. Tentu saja, setelah menjaga keluarga sendiri, kita baru bisa bersama-sama menjaga keluarga besar Tzu Chi. Saya bersyukur kepada anggota Tzu Cheng dan komite yang telah bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih. Terima kasih.
Menghimpun cinta kasih agung untuk menolong orang yang menderita
Menyucikan hati manusia dan memikul bakul beras bagi dunia
Menghimpun jalinan jodoh baik dan menjadikan kebajikan sebagai warisan keluarga
Meneruskan jiwa kebijaksanaan dari generasi ke generasi
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 07 Januari 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 09 Januari 2023