Ceramah Master Cheng Yen: Meneruskan Jiwa Kebijaksanaan Tanpa Henti
Saya selalu sangat bersyukur. Seiring berjalannya waktu, barisan Tzu Chi semakin panjang, orang-orang terus bertumbuh, mengemban tanggung jawab di bagian masing-masing, memiliki potensi dan keahlian masing-masing. Misalnya, sekelompok relawan yang melindungi bumi ini. Mereka adalah Bodhisatwa yang dipenuhi kebijaksanaan. Banyak relawan senior yang sejak berusia muda dan paruh baya sudah mengikuti saya menjalankan Tzu Chi. Sekarang mereka semua sudah berusia lanjut. Namun, tekad mereka tidak mundur.
Meski sudah berusia lanjut, pikiran mereka masih jernih, hanya saja ada masalah kesehatan. Walaupun memakai tongkat, dia tetap berjalan ke sini selangkah demi selangkah. Walaupun tubuhnya agak membungkuk karena tulang belakangnya telah mengalami cedera, dia tetap memakai pelindung pinggang untuk datang menemui saya. Mereka memanfaatkan kehidupan untuk melakukan daur ulang.
“Dalam setahun, dia hanya libur 4 hari, yaitu malam Tahun Baru Imlek serta hari pertama dan hari kedua Tahun Baru Imlek. Kita sudah mulai melakukan daur ulang di hari ketiga Tahun Baru Imlek, bukan? Dia setiap hari mengumpulkan barang-barang daur ulang di pasar. Dia mengikuti petunjuk Master bahwa bersih itu harus dari sumbernya. Dia selalu menyortir barang daur ulang sebelum dibawa ke posko daur ulang,” kata Huang Wen-chuan, Relawan Tzu Chi.
“Orang tua melakukan daur ulang, sangat baik untuk kesehatan,” kata Xu Zhong-shi, Relawan Tzu Chi.
“Dia merupakan generasi keempatnya. Dia sangat hebat. Mari, kamu ingin berkata apa kepada Kakek Guru?” kata Xu Zhong-shi.
“Kakek Guru, apa kabar?,” sapa Zhuang Zhu-an, Cicit Xu Zhong-shi.
“Dia selalu berkata, "Nenek Buyut, mari melakukan daur ulang." jelas Xu Zhong-shi, Relawan Tzu Chi.
Dia mengajak nenek buyutnya untuk melakukan daur ulang? Baik, anak baik.
“Mari melakukan daur ulang,” kata Zhuang Zhu-an, Cicit Xu Zhong-shi.
Semoga Anda tetap sehat dan terus melakukan daur ulang.
“Sekarang tangannya masih sangat bertenaga,” kata Zhuang Zhu-an.
Lihatlah, Bodhisatwa lansia masih sepenuh hati dan tekad dalam melakukan daur ulang guna mendukung Da Ai TV. Saya sungguh sangat berterima kasih kepada mereka. Ketika datang ke hadapan saya, mereka berkata, "Master, saya tak hanya melakukan daur ulang saja, tetapi juga menggalang donatur." "Master berkata bahwa kita harus menjaga hati mereka, maka saya juga menginspirasi anggota keluarga generasi pertama, kedua, keempat dari para donatur untuk bergabung dengan kita."
Dia menginspirasi anggota keluarga generasi keempat dari donatur. Lalu, saya bertanya, "Bagaimana dengan cicit Anda?" "Meski cicit saya masih begitu kecil, dia juga tahu untuk melakukan daur ulang.
Saudara sekalian, kita telah melewati lebih dari setengah abad dan keturunan generasi kedua, ketiga, dan keempat dari relawan juga sudah bergabung dengan kita. Inilah meneruskan jiwa kebijaksanaan. Di zaman sekarang, orang-orang sungguh perlu berjalan di Jalan Bodhisatwa dengan mantap. Saya sungguh berharap para Bodhisatwa dapat saling memahami dan mewariskan Dharma yang sesungguhnya dengan bersungguh hati.
Kita harus mewariskan silsilah Dharma Jing Si dengan tepat. Inilah satu-satunya harapan saya. Saya membimbing kalian masuk pintu Tzu Chi, tetapi pelatihan diri bergantung pada diri masing-masing. Sesuai hukum alam, seiring berjalannya waktu, usia kita terus bertambah.
Akhir-akhir ini, saya melihat banyak relawan yang sudah berusia lanjut. Sekarang, kita harus mewariskan Dharma. Yang saya khawatirkan sekarang adalah apakah kalian telah mewariskan Dharma dengan tepat. Jadi, saya sangat berharap saya bisa kembali penuh energi seperti ketika saya berusia sekitar 30 tahun. Dengan demikian, saya bisa memiliki banyak energi untuk menyebarkan semangat Tzu Chi, membuka jalan yang lapang, dan membentangkan jalan yang rata.
Saya berharap orang-orang bersama-sama membuka jalan yang luas dan membentangkan jalan yang rata agar generasi berikutnya dapat berjalan dengan nyaman. Ini adalah harapan saya. Bodhisatwa sekalian, kita sungguh harus membangkitkan jiwa kebijaksanaan di dalam hati kita dengan segenap kehidupan kita. Sekarang kita melakukan tindakan nyata di Jalan Bodhisatwa.
Di zaman yang seperti ini,apa yang disebut Bodhisatwa? Bodhisatwa memiliki cinta kasih tanpa mementingkan hubungan darah dan welas asih dengan semangat senasib dan sepenanggungan.
Kita bersedia menciptakan berkah bagi mereka yang tak memiliki hubungan dengan kita dan tetap berusaha melenyapkan penderitaan mereka. Inilah yang disebut cinta kasih dan welas asih agung.
Kita juga harus bersumbangsih dengan sukacita dan keseimbangan batin. Sukacita adalah misi Tzu Chi yang kini kalian jalankan. Kalian menggunakan waktu kalian untuk menjaga Dharma dan mazhab Tzu Chi. Untuk itu, kita harus mempertahankan pandangan yang benar terhadap Dharma. Jangan membiarkan pikiran kita tercemar. Ketika kita tidak menyalahi hati nurani dan bertindak sesuai prinsip kebenaran, kita akan memiliki hati yang penuh sukacita. Inilah budaya humanis.
Dengan bantuan teknologi, kita bisa berbagi pengetahuan dan prinsip kebenaran kepada orang lain. Inilah Bodhisatwa. Saudara sekalian, berkat kemajuan teknologi, media massa dapat menyebarkan prinsip kebenaran. Inilah sukacita. Misi budaya humanis adalah pintu sukacita.
Harap kalian dapat membangun ikrar untuk mengawal misi ini dengan baik. Dengan demikian, kita dapat membuka jalan yang luas dan membentangkan jalan yang rata untuk misi amal, misi kesehatan, dan misi pendidikan agar generasi berikutnya tahu bagaimana berjalan di jalan ini untuk membuat masyarakat harmonis dan damai selamanya.
Dengan demikian, dunia akan aman dan tenteram dengan sendirinya. Jangan ada pikiran yang menyimpang dan menimbulkan kegelapan batin. Saya berharap kalian semua dapat berikrar dan bertekad untuk menjaga pintu sukacita atau misi budaya humanis ini. Apakah kalian paham? (Paham)
Empat Misi Tzu Chi tak lepas dari cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Misi budaya humanis harus dijaga dengan baik. Dengan demikian, barulah bisa membuat dunia aman dan tenteram.
Jangan biarkan kegelapan batin terus bangkit. Mengapa bisa timbul kegelapan batin? Karena kurangnya pemahaman. Kita harus memikirkan cara untuk membimbing mereka agar mereka semakin memahami apa yang Tzu Chi lakukan. Dengan cara ini, mereka dapat mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan. Jadi, sangatlah penting untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Apakah kalian semua paham? (Paham)
Saya berterima kasih kepada kalian semua. Untuk melindungi dunia agar aman dan tenteram, kita harus menjaga misi dengan penuh sukacita agar orang-orang dapat melihat dan memahami prinsip kebenaran serta bisa membangkitkan kebijaksanaan mereka dan selalu dipenuhi sukacita dalam Dharma. Saya mendoakan kalian semua. Terima kasih.
Mengembangkan potensi masing-masing untuk menjalankan misi Tzu Chi
Meneruskan jiwa kebijaksanaan tanpa henti
Giat menciptakan berkah dengan penuh welas asih
Mempertahankan tekad untuk bersumbangsih dengan sukacita
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 31 Agustus 2018
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 2 September 2018
Editor: Nungky