Ceramah Master Cheng Yen: Meneruskan Pelita untuk Menerangi Jalan Generasi demi Generasi
Asosiasi Guru Tzu Chi memperingati ulang tahun ke-30. Saya juga menghadiri acara itu. Saya berkata kepada para guru bahwa mereka telah mengenal saya lebih dari 30 tahun. Selama beberapa waktu itu, pada liburan musim panas dan dingin, kita berulang kali mengadakan kamp bagi para guru. Berapa banyak anggota yang dimiliki oleh Asosiasi Guru Tzu Chi?
Seseorang menjawab bahwa di zaman mereka, terdapat lebih dari 20 ribu guru yang bergabung di Asosiasi Guru Tzu Chi. Jadi, asosiasi ini pernah memiliki banyak anggota. Namun, di antara lebih dari 20 ribu guru yang ada di Asosiasi Guru Tzu Chi saat itu, sebagian besar telah berusia lanjut saat ini.
Tiga puluh tahun telah berlalu. Jika anggota termuda pada zaman itu berusia 25 tahun, saat ini dia telah berusia 55 tahun. Jika seorang guru berusia 40 tahun saat itu, setelah 30 tahun berlalu, dia telah berusia 70 hingga 80 tahun. Mari kita kembali mengingat masa itu.
Ketika masih muda, banyak guru menikmati kebahagiaan keluarga. Ada keluarga yang semua anggotanya menjadi guru dan bergabung dalam Asosiasi Guru Tzu Chi. Seluruh keluarga memanggil satu sama lain sebagai teman sekelas asosiasi. Baik seorang ayah maupun ibu, mereka semua adalah anggota asosiasi. Inilah cerita pada 30 tahun yang lalu.
Saat ini, 30 tahun telah berlalu. Waktu telah merenggut banyak hal. Beruntung, kita semua bergabung di Tzu Chi. Kita semua telah bersumbangsih setiap hari dan tahun. Jadi, kita telah menjalin jodoh baik secara luas. Semuanya adalah guru yang baik. Ketika menginventarisasi kehidupan sebagai guru, mereka juga memiliki siswa pembangkang.
Di dalam Asosiasi Guru Tzu Chi, semua guru saling menyemangati dan berbagi metode yang mereka gunakan dalam menghadapi siswa yang nakal. Mereka membagikan cara menangani siswa seperti itu. Mereka juga memberikan edukasi dengan menampilkan sandiwara di atas panggung dan berbagi metode ini dengan guru lain sehingga dapat memperbaiki metode pengajaran.
Para guru dapat menemukan metode yang baik untuk mengajari siswa setiap hari. Sebelum memulai kelas, guru akan menuliskan Kata Renungan Jing Si di papan tulis dan mengajarkannya kepada siswa agar para siswa dapat menghafalnya terlebih dahulu, baru memulai pelajaran. Banyak metode yang baik untuk mengajar siswa.
“Mengasihi gunung, laut, dan semua makhluk hidup adalah arti sesungguhnya dari pelestarian lingkungan,” kata seluruh siswa SD Chung Shan Taoyuan.
“Kita membimbing siswa untuk berinisiatif, saling membantu, dan berbuat baik bersama agar mereka dapat mempraktikkannya di masa depan. Master mengatakan bahwa saya harus mengajarkan karakter yang baik, bukan hanya mengajarkan apa yang ada di buku. Memberikan teladan nyata adalah hal terpenting. Moto saya ialah pendidikan adalah tentang cinta kasih dan teladan. Kita sendiri harus menjadi teladan yang baik. Dengan demikian, para siswa dapat terinspirasi karena merasakan keramahan dan antusiasme kita,” kata Zhang Hui-wen Guru SD Chung Shan Taoyuan.
“Mari kita melafalkan Kata Renungan Jing Si ini bersama-sama,” ajak Guo Mei-fang Guru SD Wufeng.
“Hendaklah kita mendoakan orang lain dan mendoakan diri sendiri,” ucap seluruh siswa SD Wufeng.
“Saya dapat berbagi nilai yang baik dengan siswa di kelas dan menanam benih kebajikan di hati mereka. Tugas saya ialah menjaga jiwa kebijaksanaan anak-anak,” kata Guo Mei-fang Guru SD Wufeng.
Ketika saya melihat anggota Asosiasi Guru Tzu Chi, banyak orang akan muncul di pikiran saya. Mereka adalah guru-guru yang memulai asosiasi ini. Salah satunya ialah Guru You dari Pingtung yang telah meninggal dunia.
Dahulu, setiap kali saya mengunjungi Pingtung, dia selalu menjadi orang pertama yang saya lihat karena dia selalu datang untuk menyambut saya. Sejak dia masih muda hingga paruh baya, bahkan lanjut usia, selama berpuluh-puluh tahun, saya selalu melihatnya setiap kali berkunjung ke Pingtung. Dia telah pergi selama satu atau dua tahun. Dia adalah seorang guru yang baik.
Kini Asosiasi Guru Tzu Chi telah berdiri 30 tahun. Para guru di Tzu Chi telah menerima penghargaan "Guru Luar Biasa" lebih dari dua puluh kali. Guru Jin-ba dari Tainan melakukan perjalanan khusus untuk datang menemui saya dengan penghargaannya. Ini merupakan suatu kehormatan. Saya sangat senang. Saya merasa bahwa saya sangat dipenuhi berkah karena para guru di Asosiasi Guru Tzu Chi telah mengajari siswa mereka dengan sepenuh hati.
Saya memberi tahu mereka bahwa mereka harus menghubungi siswa lama mereka untuk mencari tahu apa yang mereka lakukan di tengah masyarakat saat ini. Mereka harus memperpanjang jalinan kasih sayang antara guru dan murid serta terus memberikan dorongan pada murid mereka. Baik mereka merupakan guru SD, SMP, SMA, maupun perguruan tinggi, anak-anak tetaplah murid mereka.
Hendaklah para guru menghubungi murid mereka agar mereka tahu apa yang telah dilakukan murid mereka bagi dunia. Lihatlah Guru Li Mei-jin. Orang yang berdiri di atas panggung adalah murid SD beliau.
“Ini adalah buku agenda dan buku PR yang dikoreksi beliau 38 tahun yang lalu. Saya terus menyimpan buku-buku ini karena di dalamnya penuh dengan kata-kata penuh cinta kasih dan motivasi dari beliau,” kata Xu Qiao-ling Kepala SMP Chonglin, New Taipei City.
Pria di atas panggung sekarang adalah seorang dokter pengobatan tradisional Tiongkok. Dia juga merupakan murid SD Guru Li Mei-jin. Guru meneruskan pelita dan menautkan hati satu sama lain. Dahulu, mereka adalah guru dan murid. Para anggota Asosiasi Guru Tzu Chi selalu meneruskan pelita dan menautkan hati satu sama lain. Mereka bersumbangsih dengan hati yang penuh cinta kasih bagi dunia. Betapa cemerlangnya kehidupan mereka.
Peringatan 30 tahun Asosiasi Guru Tzu Chi
Pengajaran yang baik melahirkan generasi berbakat
Kata Renungan Jing Si menumbuhkan jiwa kebijaksanaan
Meneruskan pelita untuk menerangi jalan generasi demi generasi
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Juli 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 20 Juli 2022