Ceramah Master Cheng Yen: Meneruskan Semangat Masa Lalu demi Membawa Manfaat bagi Masa Depan
Saya ingat bahwa gerakan "Satu Orang Satu Kebajikan; Menjauhkan Dunia dari Bencana" diadakan pada 21 tahun yang lalu. Peristiwa 11 September 2001 sungguh mengguncang dunia. Semua orang yang melihatnya sangatlah kaget. Dalam sekejap, seluruh gedung ambruk. Ada banyak orang di dalam gedung itu yang mengalami bencana. Insan Tzu Chi di Amerika Serikat segera bergerak pada hari itu juga untuk menyalurkan minuman selama beberapa hari bagi para petugas penyelamat. Di sana, mereka memberikan penghiburan kepada kerabat dan orang tua korban yang datang dari jauh.
Saya sering berkata bahwa kegelapan batin bangkit di saat munculnya sebersit niat. Kegelapan batin makin lama makin menebal. Namun, pada saat tertentu, kegelapan batin akan bergejolak sehingga niat buruk yang terbangkitkan bisa menyebabkan betapa banyak nyawa terenggut dalam sekejap. Karena itu, kita memulai penyaluran bantuan internasional. Bagaimana agar kita bisa menenangkan hati manusia? Kita harus mengimbau semua orang untuk memperhatikan setiap niat yang muncul.
Berbagai hal terjadi dengan diawali oleh sebersit niat. Saya ingat bahwa pada tanggal 13 Oktober, guru saya menggagas gerakan "Satu Orang Satu Kebajikan" di Griya Jing Si. Di Griya, guru saya meneruskan cinta kasih ini kepada para bhiksuni, lalu para bhiksuni menyebarkannya lagi kepada para relawan dengan memulai gerakan "Satu Orang Satu Kebajikan; Menjauhkan Dunia dari Bencana". Selain itu, kita juga mengadakan doa bersama di Guandu.
Saya ingat bahwa Bapak Eugene khusus datang dari Kaohsiung. Pada malam itu, lonceng perdamaian di Kompleks Tzu Chi Guandu dibunyikan. Di AS, para relawan berkumpul di sebuah taman untuk turut memulai gerakan tersebut. Selain berdoa, mereka juga menggalang dana. Tujuan menggalang dana bukan hanya demi donasi, melainkan juga untuk menginspirasi orang-orang agar mengarah kepada kebajikan serta menyadarkan semua orang bahwa ketidakkekalan di dunia ini bisa datang seketika. Contohnya, peristiwa yang menyedihkan itu terjadi dalam sekejap.
Yang terpenting, kita berharap semua orang berdoa dengan tulus serta menjaga hati dan pikiran. Dengan mengubah pola pikir, kita bisa berbuat kebaikan dan menciptakan berkah bagi dunia agar dunia ini damai dan masyarakat harmonis. Semua ini bergantung pada sebersit niat.
Jika dikenang kembali, ingatan ini masih sangat jelas. Ingatan yang masih sangat segar ini terbantu dengan dokumentasi yang ada. Ingatan kita bisa makin pudar. Namun, sejarah seperti ini tidak boleh dibiarkan memudar agar orang-orang memiliki kesadaran dan kewaspadaan. Inilah fungsi dari merekam sejarah. Selain itu, pada 56 tahun yang lalu, misi amal Tzu Chi mulai dijalankan. Enam tahun kemudian, kita mulai memberikan pelayanan kesehatan gratis.
Lima puluh tahun sudah berlalu sejak klinik ini dimulai. Sejak saat itu hingga sekarang, rentang waktunya tepat lima puluh tahun. Pada saat itu, di klinik pengobatan kita terdapat empat dokter yang membuka praktik dua hari dalam seminggu. Ini sangat diperlukan pada saat itu. Saya mendampingi para dokter dan perawat menuju pedesaan. Kepala Departemen Bedah RS Veteran Yuli juga mendedikasikan diri. Beliau adalah Dokter Cao.
Pada masa itu, pelayanan kesehatan sudah kita jalankan sebelum rumah sakit kita didirikan. Pada 50 tahun yang lalu, hanya dengan klinik di Jalan Ren'ai saja, kita sudah membantu seratusan ribu orang. Jadi, banyak hal dimulai dari sebuah langkah kecil.
Kini, meski sudah ada tujuh Rumah Sakit Tzu Chi yang berdiri, tetapi warga yang menderita dan kekurangan adakalanya tetap sulit menjangkaunya. Para dokter tetap menuju pedesaan dan pegunungan untuk mengadakan baksos kesehatan secara rutin. Jadi, saya sangat berterima kasih kepada para dokter, perawat, dan relawan.
Selama 50 tahun ini, baksos kesehatan tidak pernah berhenti. Kita membantu orang yang kurang mampu, memberikan pengobatan kepada orang sakit, dan mengantar orang yang sakit parah ke rumah sakit. Inilah yang selama ini kita jalankan.
Jika dipikirkan, sekarang saya masih bisa mengulas tentang kejadian-kejadian di masa lalu. Namun, dahulu saya tidak menyangka akan adanya masa kini yang seperti ini. Semoga di masa depan, kita masih bisa mengulas kejadian-kejadian di masa kini, seperti bagaimana tenaga medis mewujudkan rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih lewat sumbangsih yang sempurna. Saya sangat bersyukur. Banyak hal yang patut disyukuri.
Para tenaga medis dan relawan telah mengerahkan kekuatan cinta kasih dengan tekad yang sama. Iniah yang disebut melindungi kehidupan, menjaga kesehatan, dan menjunjung tinggi cinta kasih. Inilah nilai kehidupan kita. Saya sangat bersyukur atas himpunan kekuatan cinta kasih para Bodhisatwa sekalian. Peringatan 50 tahun dibukanya klinik pengobatan Tzu Chi sangatlah bernilai. Terima kasih kepada Bodhisatwa sekalian. Terima kasih.
Mengenang sejarah demi meningkatkan kewaspadaan
Sebersit kegelapan batin dapat mengorbankan yang tak berdosa
Menolong sesama yang kurang mampu dan membutuhkan pengobatan
Meneruskan semangat masa lalu demi membawa manfaat bagi masa depan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 September 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 14 September 2022