Ceramah Master Cheng Yen: Meneruskan Silsilah Dharma dan Cinta Kasih


Setiap kali mendengar laporan, saya selalu berkata pada diri sendiri bahwa tidak ada penyesalan sepanjang hidup saya. Ketika melihat ke belakang, jalan yang saya lewati sungguh panjang dan rata dengan banyak pohon yang tertata rapi di kedua sisi jalan. Ini bagaikan berjalan di bawah pohon yang rindang dan memberikan keteduhan. Berjalan di jalan ini sungguh terasa lurus dan rata.

Saya merasa hati ini sungguh tenang, bagaikan air di dalam sumur. Air sumur ini tidak pernah bertambah ataupun berkurang. Namun, sumur ini harus terus memancarkan air. Di sekitar sumur ini, banyak orang yang merasa haus dan membutuhkan air. Jadi, sumur ini harus memiliki air yang tak terbatas untuk memenuhi kebutuhan orang-orang. Inilah yang saya pikirkan sejak muda, yaitu harus selalu menggali sumur. Bagaimanapun, hati saya harus tenang dan senantiasa bersumbangsih tanpa pamrih. Inilah misi dan tekad saya sejak muda.

Di usia saya saat ini, saya berkata pada diri sendiri bahwa semua hal yang seharusnya dilakukan telah saya lakukan. Jadi, saya merasa puas dengan kehidupan saya. Hal yang paling memuaskan dan membahagiakan ialah ketika saya mendapat respons dari orang-orang. Itu adalah suara yang indah dan membuat saya merasakan kehangatan. Semua respons yang saya dengar sungguhlah indah. Saya mendengar banyak kasus tentang orang yang hidup menderita. Beruntung, ada orang-orang baik yang mengembangkan cinta kasih mereka untuk memberikan bantuan dan bersumbangsih tanpa pamrih.


Berkat kebajikan dan cinta kasih, misi kesehatan kita bisa menjangkau Dalin. Saat itu, wali kota dan anggota legislatif beberapa kali mengunjungi Hualien dan meminta bantuan Tzu Chi untuk membangun rumah sakit di sana. Saya tidak sampai hati untuk menolak mereka. Intinya, saya bersyukur atas dukungan penuh cinta kasih insan Tzu Chi di seluruh dunia dan bersyukur kepada seluruh insan Tzu Chi.

Apa pun yang ingin saya lakukan, tidak ada yang berkata, "Master, kita tidak mampu melakukannya. Lebih baik kita tidak melakukannya." Tidak pernah ada yang mengatakan hal itu. Apa pun yang saya katakan, semuanya pasti melakukannya. Tidak ada yang menentangnya dan tidak ada yang berkata bahwa dia tidak mampu.

Kita telah melihat dan mendengar tentang kemajuan dunia medis kita. Saat ini, pengobatan Barat dan Tiongkok telah dipadukan. Saat ingin membangun rumah sakit, saya selalu berharap dapat memadukan pengobatan Barat dan Tiongkok. Saya merasa bahwa pengobatan Tiongkok dapat dijalankan secara bersamaan dengan pengobatan Barat, bagai kaki kanan dan kiri yang berjalan beriringan. Kedua metode pengobatan ini harus menghormati dan mengasihi satu sama lain. Ini sungguh diperlukan.

Saya bersyukur kita memiliki departemen pengobatan Tiongkok, pengobatan Barat, geriatri, pediatri, serta obstetri dan ginekologi. Mereka semua ahli di bidangnya masing-masing dan memberikan pelayanan medis yang terbaik. Mereka mendedikasikan diri dengan sepenuh hati. Saya sungguh berterima kasih. Ketika mendengar pengalaman para dokter dan perawat, banyak yang tidak saya pahami, tetapi saya merasa tersentuh. Sama halnya dengan Dharma.


Saat mempelajari Dharma, kalian mungkin merasa bahwa banyak yang tidak dapat kalian pahami. Namun, ketika kalian bersungguh hati mempelajarinya, kalian akan merasa tersentuh. Dharma adalah jalan kebijaksanaan. Saya harap semuanya dapat mengikuti jejak saya untuk terus menggali sumur yang ada dalam batin kita. Dengan demikian, kita akan merasakan bahwa sumur tersebut terus-menerus memancarkan air dan kita tidak akan berkata, "Hari ini, saya merasa sangat lelah. Tenaga saya sudah habis." Selama kita hidup, kita akan terus memiliki tenaga.

Saya percaya bahwa kita akan selalu memiliki tenaga karena hati dan pikiran kita terus menyerap pengetahuan dan prinsip kebenaran. Prinsip ini disebut dengan jiwa kebijaksanaan. Dengan menyucikan pengetahuan dan prinsip kebenaran, kita dapat mengubahnya menjadi mata air kebijaksanaan, bukan nafsu keinginan. Hati dan pikiran yang penuh nafsu keinginan akan membawa kita ke dalam noda dan kegelapan batin.

Hendaklah kita mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan. Aksara Mandarin "kebijaksanaan" terdiri atas aksara "matahari" dan "pengetahuan". Tanpa aksara "matahari", yang tersisa hanya pengetahuan. Hal yang orang lain ketahui sangatlah banyak, bahkan lebih banyak dari saya. Namun, terdapat noda batin di dalamnya. Noda batin itu adalah nafsu keinginan.

Orang-orang terus mengumbar nafsu keinginan. Saat mereka tidak bisa memperoleh apa yang diinginkan, itulah yang disebut penderitaan. Jadi, hendaklah kita menggunakan kebijaksanaan kita untuk menemukan kebenaran sejati dalam hidup. Hendaklah kita memikirkan bagaimana cara mengembangkan nilai dalam kehidupan kita agar kita dapat merasa damai setiap hari. Batin kita akan merasa puas dan tenang.


Setiap hari, saya merasa puas terhadap kehidupan saya dan hati saya sangat tenang. Hati saya sangat tenang bagaikan air sumur. Air sumur ini terus memancar. Berapa pun air yang dibutuhkan, sumur dapat menyediakan air yang tak terhingga untuk membasahi semua makhluk di dunia. Saya hanya berharap sumur ini tidak pernah kering.

Saya juga ingin menyerukan kepada semuanya untuk terus menginventarisasi kehidupan. Kehidupan kita sungguh bernilai. Hendaklah kita menggenggam waktu dan mencatat setiap sejarah dalam kehidupan kita. Intinya, inilah yang ingin saya bagikan kepada semuanya.

Saya berharap RS Tzu Chi Dalin yang didirikan di atas lahan yang sebelumnya adalah ladang tebu ini dapat berakar di sini. Tempat ini sungguh penuh dengan cinta kasih dan dipenuhi oleh orang-orang yang polos. Di sini, kita melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih. Kehidupan kita sangat sederhana, tetapi juga penuh kenikmatan dan berwarna. 

Tidak ada penyesalan dalam menapaki jalan kebenaran
Bergotong royong menggali sumur dan membawa kemanisan
Mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan
Meneruskan silsilah Dharma dan cinta kasih 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 01 Maret 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 03 Maret 2023
Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -