Ceramah Master Cheng Yen: Mengairi Bumi Secara Luas dan Membangkitkan Energi Kebajikan


Saya dipenuhi oleh kekhawatiran setiap hari. Tidak ada noda batin, hanya kekhawatiran. Dalam kehidupan ini, saya selalu berkata kepada semuanya untuk melenyapkan kegelapan batin dan noda batin. Saya sudah melenyapkan noda batin, tetapi saya memiliki kekhawatiran. Apa yang saya khawatirkan? Saya mengkhawatirkan dunia yang dipenuhi banyak bencana.

Banyak bencana di dunia terjadi karena ketidakselarasan unsur tanah, air, api, dan angin. Divisi Kerohanian Tzu Chi selalu menerima laporan negara mana saja yang terkena bencana dan meminta insan Tzu Chi untuk bergerak. Saya juga berkata kepada insan Tzu Chi untuk memanfaatkan sumber daya setempat dengan mendorong warga lokal untuk menjadi relawan.

“Keluarga yang tinggal di dekat vihara sangat kurang mampu. Mereka tinggal di permukiman ilegal yang dibangun secara sederhana. Sebelumnya, mereka bekerja dan menerima upah untuk bisa membeli beras untuk dimasak. Namun, selama banjir, mereka tidak dapat bekerja dan tidak memiliki makanan sehingga mereka datang ke sini untuk meminta bantuan,” kata Daw Sandar Thein Gi Kepala Vihara Thamain Daw Daya.

“Belakangan ini, harga barang-barang meningkat pesat sehingga sulit untuk mendapatkan makanan. Sekarung beras dan minyak yang warga terima dapat menghidupi keluarga mereka selama 1 bulan. Saya sendiri tidak dapat memberikan sumbangan dana sehingga saya memberikan tenaga saya tanpa merasa Lelah,” kata Zar Zar Lin Guru sekolah biara.

“Guru berkata bahwa sekolah membutuhkan relawan sehingga kami datang untuk berpartisipasi. Saya senang dapat membantu orang lain. Saya bersyukur karena memiliki kesempatan untuk bersumbangsih,” kata Ye Min Htet Murid.

Relawan selalu mencari cara dan jalan agar dapat membawa bantuan bagi korban bencana sehingga para korban bisa mendapatkan barang bantuan dan benar-benar terbantu.


“Persediaan barang bantuan ini dapat memungkinkan kalian bertahan berapa lama?”
tanya salah seorang relawan Tzu Chi.

“Lama sekali. Terima kasih banyak,” jawab Bapak Juan.

Kita tidak boleh memberikan bantuan hanya seperti setitik air, melainkan harus dapat mengairi bumi secara luas. Bantuan yang kita berikan harus bermanfaat bagi orang yang membutuhkan selama beberapa bulan. Barang bantuan yang kita berikan harus dapat membuat mereka bertahan hidup beberapa bulan. Minyak, garam, dan beras tidak boleh kurang. Beginilah bantuan bencana yang kita berikan.

“Saya berterima kasih kepada Master Cheng Yen yang telah memberikan bantuan kepada kami. Bantuan Tzu Chi yang paling bernilai ialah benih tanaman yang dapat mengenyangkan keluarga kami dan dapat memberikan pendapatan bagi kami,” kata Elisa Mundlovo penerima bantuan.

“Saya tidak menyangka setelah lahan saya terendam banjir, saya dapat kembali bercocok tanam dengan cepat. Saya memiliki banyak kesan dalam bercocok tanam. Saya ingin membagikan kesan saya dan belajar dari kalian untuk menyumbangkan hasil panen saya untuk membantu keluarga yang kurang mampu,” kata Bernardo Churi penerima bantuan.

Benih-benih yang ditabur oleh relawan telah bertumbuh menjadi pohon besar, berbunga, dan berbuah. Selain itu, penduduk setempat juga berusaha untuk terus berbuat baik dan menginspirasi yang lain. Inilah bantuan bencana internasional yang dilakukan oleh Taiwan. Sesungguhnya, bantuan bencana internasional ini juga terwujud berkat benih cinta kasih dari semua orang. Saat ini, benih cinta kasih ini telah menyebar ke seluruh dunia.


Silsilah Dharma Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran. Kita harus berlindung dengan hati yang tulus di arah yang benar. Dengan hati yang tulus, kita menentukan arah kehidupan kita dan mengubah kehidupan yang penuh noda menjadi kehidupan yang murni. Langkah selanjutnya, kita harus membangun tekad dan ikrar untuk terjun ke tengah masyarakat dan membimbing semua makhluk. Semangat inilah yang harus kita andalkan.

Aksara Mandarin "mengandalkan" terdiri atas "orang" dan "pakaian". Seseorang harus mengenakan pakaian agar terlihat sebagai manusia. Saat lahir, kita akan langsung dipakaikan baju. Selanjutnya, kita akan belajar duduk dan berdiri. Saat menjalani kehidupan di dunia, kita harus mengubah keawaman kita dan menapaki Jalan Bodhisatwa.

Silsilah Dharma Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran. Ini disebut dengan perlindungan. Mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia. Kita harus memasuki kehidupan yang memiliki aturan dan arah yang benar. Jadi, di dalam mazhab Tzu Chi, kita berjalan ke arah cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Praktik kita adalah Jalan Bodhisatwa. Untuk membuka pintu mazhab ini, kita harus melangkah dengan mantap dan giat mempraktikkan jalan kebenaran. Inilah silsilah Dharma. Silsilah Dharma Jing Si membuka jalan mazhab Tzu Chi. Jadi, silsilah Dharma Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran dan mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia. Ya, kita harus membentangkan jalan di dunia agar kita dapat menapaki Jalan Bodhisatwa.

Pada 2.500 tahun yang lalu, saat membabarkan Sutra Teratai, Buddha menyatakan dengan jelas bahwa Beliau datang ke dunia dengan satu tujuan utama, yaitu mengajarkan praktik Bodhisatwa. Buddha menjelaskan banyak prinsip kebenaran yang bertujuan untuk membimbing semua makhluk ke arah hidup yang benar dengan memurnikan tubuh dan pikiran, terjun ke tengah masyarakat, dan membentangkan Jalan Bodhisatwa. Inilah tujuan Buddha datang ke dunia.


Kita tidak seharusnya berdoa kepada Buddha semata-mata untuk memohon keselamatan. Jika Anda mengerti untuk mawas diri dan tulus, masyarakat secara alami akan harmonis dan damai. Ketika pikiran manusia bergejolak, masyarakat akan tidak harmonis. Jika kita memiliki keluarga yang bahagia, tetapi sekeliling kita diliputi kekacauan, apakah itu berguna? Tidak. Intinya, jika ingin memohon keselamatan, kita harus mengusahakan keselamatan semua makhluk dan keselarasan empat unsur. Inilah berkah di dunia.

Hendaklah kita semua membangun tekad dan ikrar dengan hati yang tulus untuk membuka Jalan Bodhisatwa dan menjadi Bodhisatwa. Apakah semuanya mengerti? (Mengerti.) Inilah arah perlindungan kita di dalam mazhab Tzu Chi dan silsilah Dharma Jing Si. Setelah bergabung dengan Tzu Chi, kalian juga harus menjaga silsilah Dharma Jing Si dengan baik. Untuk menjadi Bodhisatwa dunia, kita harus terjun ke tengah masyarakat dan saling menyemangati di Jalan Bodhisatwa. Bodhisatwa harus berhadapan dengan makhluk yang menderita. Tanpa makhluk yang menderita, tidak akan ada Jalan Bodhisatwa.

Hendaknya kita membentangkan jalan di dunia agar semua orang dapat menjadi Bodhisatwa. Bodhisatwa muncul karena adanya makhluk yang menderita. Saya berharap kalian semua yang kini memiliki jalinan jodoh dengan Jalan Bodhisatwa dapat menggenggamnya dengan baik. Inilah harapan terbesar saya.

Melindungi dunia dengan silsilah Dharma Jing Si dan mazhab Tzu Chi
Mengerahkan sumber daya setempat untuk membantu korban bencana
Tulus berlindung demi memurnikan tubuh dan pikiran
Masyarakat yang damai membawa kebahagiaan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 19 Oktober 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 21 Oktober 2023
Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -