Ceramah Master Cheng Yen: Mengajak Semua Orang untuk Memupuk Berkah dan Pahala

Belakangan ini, saya terus berkata bahwa kita harus tenang. Semua orang harus menenangkan hati dan pikiran dan jangan berkumpul. Kita terus memberi imbauan untuk tidak berkumpul. Demi mencegah penularan virus, kita harus menjaga jarak aman dalam interaksi antarsesama. Saya rasa kita harus menjaga jarak aman, tetapi tetap mendekatkan hatidan saling memperhatikan.

Kita harus melakukan pencegahan dan menaati aturan yang ada. Ini berarti kita harus mawas diri dan tulus. Kita harus menjaga diri agar tidak terinfeksi virus yang di luar ataupun noda batin di dalam pikiran. Kita harus mencegahnya. Mengapa wabah ini merebak dengan cepat? Ini karena adanya interaksi antarmanusia. Mengapa ada begitu banyak interaksi? Ini karena aktivitas pariwisata.

Alangkah baiknya jika aktivitas pariwisata tidak sebanyak itu. Sebenarnya, dengan hati yang indah, segala sesuatu akan terlihat indah. Hati kita dapat merangkul alam semesta. Kini kita perlu mendekatkan hati, saling menyemangati, dan terus menggalakkan pola makan vegetaris. Tidak ada cara lain untuk saat ini.

Kita harus menenangkan pikiran, membangkitkan ketulusan, dan bervegetaris. Dengan bervegetaris, kita menciptakan pahala lewat mulut. Pertama, janganlah membunuh ataupun mengonsumsi daging hewan. Kedua, imbaulah orang-orang untuk bervegetaris. Jika bisa demikian, mulut kita tidak akan menciptakan karma buruk.

 

Saat seseorang memakan daging dan bertutur kata buruk, kegelapan batin tercipta lewat mulut. Selain memutus keburukan seperti ini, kita juga harus memupuk berkah dan pahala lewat mulut. Untuk itu, kita harus bervegetaris. Hidangan vegetaris dapat memenuhi kebutuhan gizi kita.

Kita juga harus bertutur kata baik dan mengimbau orang-orang untuk bermawas diri dan bervegetaris demi menghentikan penyebaran wabah kali ini. Dengan berbuat kebajikan lewat mulut, berarti kita telah menciptakan berkah. Dengan memupuk berkah dan memutus keburukan, barulah karma buruk dapat dikikis.

Saat kita melantunkan Sutra, pada bagian akhir, kita selalu melantunkan Gatha Pelimpahan Jasa yang berbunyi, "Semoga mengikis habis Tiga Rintangan." "Semoga memperoleh kebijaksanaan cemerlang." "Semoga segala rintangan karma lenyap adanya." "Dari kehidupan ke kehidupan selalu berjalan di Jalan Bodhisatwa." Kita harus berikraruntuk mengikis habis Tiga Rintangan.

Saat ini, segera lenyapkan ketamakan dan keinginan untuk mengonsumsi daging. Dengan begitu, ketamakan batin akan lenyap secara alami. Manfaatkanlah saat kegiatan, pertemuan, dan kesibukan berkurang ini untuk menenangkan diri dan merenungkan masa lalu. Pernahkah kita menyinggung orang lain? Pernahkah kita menimbulkan konflik antarsesama manusia yang mendatangkan noda batin? Apakah kita memiliki delusi sehingga tidak bisa memahami kebenaran di dunia?

 

Ada banyak orang yang tidak memahami kebenaran, tidak menyerap Dharma ke dalam hati, ataupun merusak nama baik Dharma dan memfitnah orang-orang yang melakukan kebajikan. Pernahkah kita berbuat demikian? Pikirkanlah lagi dengan cermat apa yang kita konsumsi dalam keseharian. Berapa banyak hewan yang dimakan dan berapa banyak karma buruk yang tercipta? Sesungguhnya, berapa banyak karma buruk yang telah kita akumulasi?

Manusia juga menciptakan banyak sampah yang mengakibatkan pencemaran. Udara telah tercemar dan pikiran manusia tidak selaras. Ketidakselarasan pikiran manusia dan pencemaran di Bumi mengakibatkan banyak bencana. Ini disebut karma kolektif semua makhluk. Akibat karma buruk kolektif semua makhluk, kini alam tengah melakukan perlawanan. Sebagai manusia, kini tidak ada yang bisa kita lakukan selain bertobat dengan tulus.

“Nama saya Mak Kee Sung. Saat masih muda, saya bekerja di restoran. Saat itu, saya membunuh ayam, bebek, dan babi. Saya memotong, mengasinkan, dan memanggang daging. Setelah SARS mewabah, saya bervegetaris. Jika ada hidangan nonvegetaris, saya akan makan sayurannya saja. Belakangan, saya menjadi vegetarian murni. Setelah bergabung di Tzu Chi, saya tahu bahwa hidangan vegetaris lebih baik. Hidangan nonvegetaris  merenggut banyak nyawa. Ini tidak baik. Saya teringat dahulu, saya membunuh banyak hewan. Saat saya membunuh ayam, bebek, atau hewan lain, mereka merintih dengan keras. Ah... Sungguh. Itu menyeramkan. Saya bertobat atas semua itu. Setelah pulang kerja, saya harus berdoa dahulu, baru bisa tidur.”

Hewan juga memiliki perasaan. Saat kita hendak membunuh mereka, mereka tahu dan akan merasa takut. Jangan membunuh hewan demi nafsu makan. Mari kita bervegetaris untuk menyelamatkan Bumi. Kita juga akan merasa lebih lega dan tenang. Kita harus memahami hukum sebab akibat. Janganlah ragu untuk bervegetaris.

Kita harus bertekad untuk bervegetaris. Hanya kalian sendiri yang bervegetaris saja tidaklah cukup. Keluarga kalian juga perlu bervegetaris. Setelah pulang,  ajaklah keluarga kalian untuk bervegetaris. Dengan bervegetaris, kita akan merasa damai dan tenang. Hidup di dunia ini, kita makan hanya untuk menjaga kesehatan tubuh dan keharmonisan masyarakat. Bervegetaris membuat kita merasa tenang.

Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Bertobat dengan tulus dan menciptakan pahala lewat mulut
Memupuk berkah, memutus keburukan, dan menggalakkan pola makan vegetaris
Segala sesuatu akan terlihat indah dengan hati yang indah

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 27 Februari 2020        
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 29 Februari 2020

Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -