Ceramah Master Cheng Yen: Mengakumulasi Berkah dan Melindungi Bumi
Apakah kalian dipenuhi sukacita? (Ya) Bertemu dengan saya, kalian dipenuhi sukacita. Saya juga dipenuhi sukacita. Apakah kalian tahu mengapa? Karena saya bertemu dengan kalian. Jadi, dengan bertemu di sini, kita semua dipenuhi sukacita. Hati yang penuh sukacita bisa mendatangkan berkah. Sungguh, jika hati kita dipenuhi sukacita, maka kebaikan, ketenteraman, dan berkah akan datang.
Hidup kita tidak mungkin dipenuhi sukacita setiap hari. Belakangan ini, saya dipenuhi sukacita karena setiap hari melihat Bodhisatwa dunia yang membina berkah sekaligus kebijaksanaan. Bodhisatwa dunia menciptakan berkah di tengah masyarakat. Bijaksana berarti bisa menentukan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan. Mereka memilih untuk melakukan hal yang benar. Asalkan sesuatu itu benar, maka… (Lakukan saja) Benar, lakukan saja.
Lihatlah, hati kalian begitu dekat dengan
hati saya. Begitu saya memulai suatu kalimat, kalian bisa melengkapinya. Benar,
asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja. Melakukan hal yang benar disebut
apa? (Bijaksana) Benar, bijaksana. Inilah pelatihan Bodhisattva dunia dalam kehidupan sehari-hari.
Tadi, saya mendengar bahwa ada seorang anggota komite yang mengajak seorang relawan senior untuk datang menemui saya. Relawan senior itu berkata bahwa dia melihat saya setiap hari sehingga hatinya dipenuhi sukacita. Dia melihat saya setiap hari. Sesungguhnya, kalian bisa melihat saya setiap hari di rumah kalian. Asalkan kalian bersedia, dengan menekan satu tombol saja, kalian bisa melihat saya. Jadi, saya langsung tiba begitu dipanggil. Begitu kalian menekan tombol, saya langsung tiba. Sangat mudah untuk mengundang saya.
Tadi, saya melihat tim paduan suara yang terdiri atas banyak relawan berusia 70-an hingga 80-an tahun. Pelatih mereka adalah Bapak Hu. Dengan tulus dan bersungguh hati, dia mendampingi para relawan lansia. Dia juga membimbing mereka dengan sabar. Lihatlah, para relawan lansia bernyanyi dengan kompak. Mereka menyanyikan lagu “Sebuah Niat Hati” dengan kompak dan penuh suasana pelatihan. Mereka membawakan lagu ini bukan untuk hiburan semata. Mereka menyanyikannya untuk membangkitkan hati Bodhisatwa dan ketulusan orang-orang. Para relawan lansia ini juga bertekad dan berikrar untuk merangkul semua makhluk. Mereka memiliki kelapangan hati dan bisa melihat bahwa dunia ini penuh dengan penderitaan.
Apa yang harus kita lakukan dalam hidup
yang penuh penderitaan? Kita harus menemukan jalan untuk keluar dari
penderitaan. Lautan begitu luas, begitu pula dengan langit. Jika kita bisa
melapangkan hati, penderitaan akan berubah menjadi kebahagiaan. Kita bahkan
bisa menciptakan berkah bagi dunia.
Bagaimana cara melenyapkan bencana dan menciptakan berkah? Sesungguhnya, selama kita bisa mengubah pola pikir, ada banyak penderitaan yang akan berlalu tanpa kita sadari. Saat mengalami kesulitan, jika tidak menemukan jalan keluar, kita akan terperangkap di dalam kesulitan itu. Jika demikian, maka pikiran kita akan dipenuhi penderitaan. Jika pikiran kita dipenuhi penderitaan, maka penderitaan akan terus berdatangan. Karena itu, kita harus menemukan jalan untuk keluar dari penderitaan.
Hanya berdoa saja tidaklah cukup karena kita tidak menciptakan berkah. Contohnya, jika kita tidak menabung di bank, kita tentu tidak bisa menarik uang dari bank. Karena itu, kita harus mengakumulasi berkah sedikit demi sedikit. Kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan batin. Setiap hari, kita harus membangkitkan niat baik untuk menciptakan berkah.
Berkah adalah kekayaan yang sesungguhnya. Apa yang menjadi permata bagi Taiwan? Kebajikan dan cinta kasih. Para relawan kita menciptakan berkah setiap hari. Bodhisatwa adalah makhluk berkesadaran. Para relawan kita bersumbangsih demi mengasihi bumi.
Setiap posko daur ulang memiliki kelebihan masing-masing, tetapi semuanya memiliki satu tujuan, yaitu mengubah barang daur ulang menjadi produk-produk yang bermanfaat. Saya sangat tersentuh melihatnya. Relawan kita memperluas cinta kasih mereka dari cinta kasih terhadap keluarga menjadi cinta kasih terhadap bumi dan umat manusia. Setiap relawan bersumbangsih dengan gembira dan penuh sukacita sehingga kebijaksanaan mereka terus bertumbuh.
Dengan mengasihi sumber daya dan melakukan daur ulang, kita bisa melindungi bumi dan sumber daya alam untuk anak cucu kita dan diri sendiri di kehidupan mendatang. Kita tentu berharap saat kita terlahir kembali di dunia ini, kondisi iklim bersahabat, kebersihan bumi terjaga, dan hasil pangan berlimpah. Kondisi iklim bersahabat, negara damai, masyarakat tenteram, serta tidak kekurangan sandang dan pangan, inilah berkah bagi dunia. Untuk mewujudkan semua itu, kita harus mengakumulasi berkah.
Janganlah kita meremehkan sumbangsih kita setiap hari. Kita harus memandang penting setiap hal yang kita lakukan demi membawa manfaat bagi orang banyak karena kita sedang menciptakan berkah. saya berterima kasih pada kalian. Melihat kalian, hati saya dipenuhi sukacita. Saya berharap kita bisa menjalin jodoh dari kehidupan ke kehidupan. Apakah kalian juga berharap demikian? (Ya) Baik.
Kalian harus hidup sehat dan tenteram serta melakukan daur ulang dengan gembira untuk melindungi bumi dan menginspirasi orang-orang untuk bersumbangsih dengan penuh cinta kasih. Bisakah kalian melakukannya? (Bisa) Baik, terima kasih.
Menyambut datangnya
kebaikan dengan membina berkah sekaligus kebijaksanaan
Bodhisattva dunia
melindungi bumi
Merangkul semua makhluk
dengan penuh cinta kasih
Tidak meremehkan sedikit demi sedikit berkah yang diciptakan setiap hari
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 Julii 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 14 Juli 2017