Ceramah Master Cheng Yen: Mengamati Segala Fenomena demi Memahami Kebenaran
Setiap pagi sebelum matahari terbit, bunyi ketukan kayu, lonceng, dan genderang mengingatkan kita bahwa hari yang baru telah dimulai. Saat semua orang mengikuti kebaktian dengan tekun di luar, saya mengamati pemandangan alam dari dalam dengan tenang. Matahari belum terbit dan langit masih gelap. Saya bersungguh hati mengamati langit dan sepertinya tidak ada pergerakan apa pun di cakrawala. Namun, perubahan terjadi dengan cepat.
Meski terlihat tidak ada pergerakan apa pun, tetapi entah kapan pemandangan yang terlihat telah berubah. Saya sungguh tidak menyadarinya. Namun, saya bisa merasakan bahwa langit menjadi lebih terang. Saat mengamatinya dengan lebih saksama lagi, saya mendapati bahwa matahari belum terbit, tetapi langit makin lama makin terang.
Langit yang semula gelap menjadi makin terang meski matahari belum terbit. Inilah yang disebut proses tiada henti. Proses ini terjadi dengan sangat halus. Contohnya, langit gelap yang makin lama makin terang. Satu hari terdiri atas 86.400 detik. Dalam waktu yang lebih singkat dari hitungan detik, yakni femtosekon, perubahan yang sangat halus ini terus terjadi.
Saya sering mengingatkan semua orang bahwa segala sesuatu di dunia ini mengalami perubahan yang tiada henti. Sebelum mencapai pencerahan, Buddha menenangkan pikiran dan melatih diri di bawah sebatang pohon besar. Buddha memejamkan mata untuk mengamati pikiran-Nya agar pikiran-Nya dapat tenang.
Sebelum fajar menyingsing, Buddha perlahan-lahan membuka mata dan melihat bintang di langit. Buddha melihat dengan mata hati-Nya. Saat mata Buddha melihat bintang itu, seketika itu juga Buddha mencapai pencerahan.
Saya seakan-akan merasakan hal yang sama. Semula, saya melihat langit yang masih gelap. Namun, setelah saya menunduk untuk membaca sebuah artikel tentang kisah insan Tzu Chi dan kembali mendongak untuk melihat langit, langit telah lebih terang dari sebelumnya tanpa saya sadari. Ada banyak hal yang tidak bisa kita kejar. Kita tidak pernah bisa mengejar waktu karena waktu terus berlalu dengan cepat.
Kita juga melihat bangunan Griya Jing Si. Sebelum matahari terbit, kita hanya bisa melihat bayangannya. Setiap sudut terlihat sangat indah. Pemandangan seperti itu sungguh membuat saya merasa bahwa kita hidup di sebuah tanah suci, tetapi tidak menyadarinya. Setiap sudut Griya Jing Si, termasuk setiap kuntum bunga, setiap batang rumput, dan setiap butir buah, sangatlah indah. Kehidupan sungguh menakjubkan.
Segala sesuatu di sekeliling kita terus mengalami perubahan setiap waktu meski terlihat tidak berubah. Jadi, ini sungguh menakjubkan. Karena itulah, Buddha berkata, "Menakjubkan sekali, menakjubkan sekali. Semua makhluk hidup di dunia ini memiliki kesadaran."
Bukankah dunia ini penuh dengan kehidupan? Rumput dan pohon juga mengandung daya hidup. Kita bisa melihat pohon ini. Puluhan tahun lalu, batangnya masih sangat kecil. Saya bisa mengangkatnya dengan satu tangan dan memindahkannya ke tempat kita akan menanamnya. Dengan menggali sebuah lubang saja, saya bisa menanam pohon kecil ini. Setelah puluhan tahun berlalu, tanpa disadari ia telah bertumbuh menjadi pohon besar. Segala sesuatu di dunia ini sungguh menakjubkan.
Sungguh, semua kehidupan mengalami berbagai perubahan setiap waktu. Segala sesuatu di dunia ini mengalami berbagai perubahan setiap waktu. Adakalanya, perubahan itu terjadi tanpa kita sadari. Kita sungguh harus mengamati segala fenomena yang terjadi di dunia ini.
Meski menggunakan sepanjang hidup kita ini, kita belum tentu bisa memahami semuanya. Kita tidak bisa memahami bagaimana semua itu terjadi. Semua itu terjadi di dunia tempat kita hidup ini, tetapi kita tidak menyadarinya. Karena itu, kita harus senantiasa lebih bersungguh hati.
Buddha melihat bintang yang terang dan merasa takjub
Buddha melihat bintang yang terang dan merasa takjub
Mencapai pencerahan dan menyadari bahwa semua makhluk memiliki hakikat kebuddhaan
Segala sesuatu di dunia ini terus mengalami perubahan yang halus setiap waktu
Mengamati segala fenomena demi memahami kebenaran
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 01 Maret 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 03 Maret 2022