Ceramah Master Cheng Yen: Mengantar Kehangatan Pascatopan serta Mengobati Jiwa dan Raga

Kita harus bersyukur dengan tulus. Sejak peringatan topan dikeluarkan, kita meningkatkan kewaspadaan dan berdoa dengan tulus. Setelah topan berlalu, curah hujan perlahan-lahan berkurang. Saya sangat bersyukur sebagian besar warga selamat. Namun, ada sebagian warga yang terkena dampak bencana. Selain itu, sayuran dan buah-buahan juga mengalami kerusakan yang serius. Meski demikian, yang terpenting adalah orang-orang selamat dan rumah tidak mengalami kerusakan. Bisa memiliki tempat tinggal yang aman saja, kita sudah harus bersyukur.

Pingtung telah beberapa hari dilanda banjir. Para relawan kita tetap mengantarkan makanan hangat meski harus menerjang banjir.

“Saya mewakili pemerintah Kabupaten Pingtung mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan Tzu Chi. Dalam waktu singkat, mereka bekerja keras untuk menyiapkan satu demi satu nasi kotak dan mengantarkan cinta kasih ini ke setiap rumah warga yang terkena dampak banjir,” ucap Liu Mei-shu, Kepala Kantor Urusan Sosial Pingtung.

doc tzu chi

Saya sangat bersyukur kita bisa bekerja sama dengan tentara untuk menyalurkan bantuan. Ini merupakan dukungan besar bagi kita. Insan Tzu Chi Kaohsiung juga bergerak untuk menyiapkan makanan hangat.

“Dibutuhkan 1.300 kotak makanan secara mendesak. Karena itu, semua relawan bergerak. Kami berusaha secepat mungkin agar para korban bencana tidak kelaparan,” ucap Relawan Tzu Chi.

“Saya libur karena topan. Jadi, saya kemari untuk membantu. Saya melihat di Facebook bahwa di sini membutuhkan bantuan. Jadi, saya pun datang kemari,” ucap Nona Chen, Warga.

“Saya membantu mengemas nasi kotak yang akan diantarkan ke Pingtung bagi para korban bencana agar mereka bisa menikmati makanan hangat,” ucap Adik Wu, Warga.

doc tzu chi

Hari ini, insan Tzu Chi Kaohsiung masih akan mengantarkan makanan bagi warga yang membutuhkan. Untuk mengantarkan makanan hangat di Tainan, relawan di sana berinisiatif mencari informasi untuk memahami kondisi bencana. Pusat koordinasi bencana kita tahu jelas daerah mana yang membutuhkan dan bisa mengatur rute dengan baik. Begitu bencana terjadi, insan Tzu Chi akan muncul untuk memberi bantuan. Dalam ceramah pagi, saya berkata bahwa relawan kita bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus dari lubuk hati mereka. Mereka semua merupakan Bodhisattva dunia.

“Warga Sandimen membutuhkan 200 paket kebutuhan sehari-hari dan warga Fangliao membutuhkan 500 paket. Sekarang kami berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan Pingtung,” ucap Chen You-qing, Relawan Tzu Chi.

“Ini berisi barang kebutuhan sehari-hari?”

“Ya, semuanya ada di dalam.”

“Oke.”

“Di dalamnya juga ada biskuit.”

“Baik, terima kasih.”

“Kami juga membawa roti dan kue kelapa. Kami ingin berterima kasih atas kerja keras para tentara.”

“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh relawan Tzu Chi. Terima kasih atas barang bantuan kalian. Saya mewakili seluruh warga berterima kasih pada kalian. Terima kasih,” ucap Gui Xiao-hui, Lurah Sandimen.

doc tzu chi

Saya sungguh sangat bersyukur. Cinta kasih harus dibina dalam keseharian. Dalam ceramah pagi, saya berkata bahwa kita harus bersikap pengertian, berlapang hati, dan membina jalinan jodoh baik dengan orang lain. Selain diri sendiri, kita juga harus menginspirasi orang lain untuk melapangkan hati. Kita harus melapangkan hati hingga bisa merangkul alam semesta.

Mengapa Tzu Chi bisa memiliki begitu banyak anggota keluarga? Karena memiliki jalinan jodoh. Dengan Dharma, kita menjalin jodoh baik dengan semua makhluk. Di dalam hati kita terdapat semua makhluk, begitu pula sebaliknya. Kita semua harus menjadi orang yang bisa menginspirasi orang lain. Dengan menginspirasi satu demi satu cahaya cinta kasih, berarti kita menjalin jodoh baik dengan orang-orang. Setiap orang yang terinspirasi oleh kita juga bisa menginspirasi orang lain. Dengan demikian, kekuatan cinta kasih akan terus-menerus menyebar dan diwariskan.

Pewarisan cinta kasih juga terlihat di RS Tzu Chi Taipei saat saya berkunjung ke sana. Para dokter dan perawat di setiap departemen bekerja sama dengan harmonis. Yang meninggalkan kesan mendalam bagi saya adalah kasih sayang antara guru dan murid.

Spesialis bedah mulut dan maksilofasial, dr. Hsia dan dr. Xu, adalah guru dan murid. Inilah pewarisan cinta kasih, keterampilan medis, dan semangat misi. Mereka berdua memilih untuk memberi pelayanan di RS Tzu Chi. Sumbangsih penuh cinta kasih ini sangat menyentuh. Sesungguhnya, dr. Xu Bo-zhi terinspirasi oleh cinta kasih dr. Hsia. Ketulusan dalam memberikan pengobatan sungguh diwariskan dengan sangat baik. Untuk menjadi dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial, dibutuhkan pelatihan beberapa tahun lebih lama dari spesialis lain karena harus memiliki keterampilan tinggi. Ada seorang pasien yang terjatuh dari lantai tiga sehingga wajahnya mengalami luka yang sangat serius.

“Dia mengalami patah tulang di berbagai bagian di wajahnya. Kita tentu bisa membedah wajahnya untuk menangani patah tulang di wajahnya. Namun, itu akan meninggalkan bekas di wajahnya. Karena itu, kita memilih untuk membedahnya dari bagian kulit kepala agar bisa menangani patah tulang di wajahnya,” ucap dr. Xu Bo-zhi, Dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial.

Berkat keterampilan dokter kita, wajah pasien itu telah pulih. Namun, yang terpenting adalah rumah tangganya. Kita juga memulihkan keharmonisan keluarganya dan memperbaiki hubungannya dengan mantan istrinya. Sebelumnya, pasien itu agak temperamental. Karena tidak tahan menghadapinya, istrinya pun bercerai dengannya. Anak mereka baru duduk di bangku sekolah menengah. Jadi, keluarga ini terpecah belah.

“Saat A-de terluka, mantan istrinya baru menjalani terapi kanker hati di rumah sakit lain dan beristirahat sebulan. Namun, dia terus merawatnya siang dan malam. Bapak Zeng juga berjanji bahwa kali ini dia akan berubah dan merawat istrinya,” ucap dr. Xu Bo-zhi, Dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial.

Keluarga ini juga bisa bersatu kembali, seperti wajahnya yang bisa pulih meski mengalami luka serius. Dalam kasus ini, terdapat banyak kisah yang menyentuh. Tim medis dari beberapa departemen bekerja sama untuk mengobatinya. Selain itu, dr. Hsia menghargai dr. Xu dan dr. Xu menghormati dr. Hsia. Kasih sayang antara guru dan murid sangat berharga. Mereka menghormati kehidupan dengan kekuatan cinta kasih. Ini sungguh membuat orang tersentuh.

Dalam kasus pasien yang bersatu kembali dengan keluarganya, kisah yang menyentuh sangatlah banyak. Kisah yang menyentuh sungguh sangat banyak. Dengan keterampilan dan hati yang tulus, para dokter kita berusaha menyelamatkan pasien tanpa memandang kaya atau miskin. Ini sungguh membuat saya sangat bersyukur dan tersentuh. Sungguh, inilah tujuan kita mendirikan RS. Teringat akan kasus ini, hati saya dipenuhi sukacita. Hal yang membuat saya dipenuhi sukacita dan rasa syukur sangatlah banyak. Selama bertahun-tahun, insan Tzu Chi mendedikasikan diri untuk mengemban misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis untuk membawa manfaat bagi masyarakat. Mengemban misi Tzu Chi dengan kesatuan hati, inilah tujuan kita.

Tentara dan insan Tzu Chi bekerja sama untuk mengantarkan makanan hangat
Melapangkan hati dan menjalin jodoh Dharma
Memulihkan wajah pasien dengan terampil
Dokter Tzu Chi mengobati jiwa dan raga pasien

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 1 Agustus 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 3 Agustus 2017

Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -