Ceramah Master Cheng Yen: Mengasihi Semua Makhluk dan Bertekad Menuju Bodhi


Kemarin merupakan Hari Lahir Buddha. Tanggal 8 bulan 4 Imlek diperingati sebagai Hari Lahir Buddha. Buddha telah lahir ke dunia. Jadi, semua orang hendaknya bersukacita karena ada sosok seperti Beliau yang telah lahir ke dunia. Pandangan-Nya atas dunia bukanlah hanya sebatas sudut yang sempit saja. Suatu ketika, Beliau memandang sebuah bintang di langit. Saat pikiran-Nya sangat tenang, tiba-tiba Beliau melihat sebuah bintang yang sangat terang di langit dan pikiran-Nya pun langsung terbuka. Beliau menyadari bahwa hati, Buddha, dan semua makhluk pada hakikatnya tiada perbedaan.

Kesadaran bangkit dalam pikiran-Nya dan Beliau pun menyatu dengan alam semesta. Saat itulah, Buddha benar-benar telah lahir dan mencapai pencerahan. Buddha pun berkata dari lubuk hati, "Sungguh menakjubkan, semua makhluk memiliki hakikat kebuddhaan." Itulah yang Beliau sadari. Pada momen itu, pikiran-Nya menyatu dengan alam semesta. Semua makhluk memiliki hakikat kebuddhaan. Kesadaran ini menyatu dengan alam semesta. Inilah yang disebut mencapai pencerahan dan kebuddhaan.


Buddha datang untuk menyadarkan manusia akan sumber nilai kehidupan seperti apa yang harus dimiliki setiap orang bagi dunia. Bagaimana Beliau membagikan ajaran-Nya? Semua pikiran-Nya hanya demi membuka sebuah jalan kebenaran bagi semua makhluk. Karena itulah, kita harus meneladan Buddha.

Mari kita mengasihi dunia ini dengan cinta kasih yang tulus. Beliau mengajari kita untuk menghormati dan mengasihi kehidupan. Hendaklah kita semua menghormati kehidupan dengan cinta kasih yang tulus.

Hendaklah kita juga bervegetaris. Dengan bervegetaris, hewan-hewan tidak akan lagi disembelih dan mereka pun dapat hidup atau mati secara alami. Akibat karma yang diciptakan sendiri, ada makhluk yang terlahir sebagai manusia atau hewan. Manusia dan hewan juga dapat jatuh ke alam yang buruk, yaitu neraka. Neraka tidak berada di alam lain, melainkan di alam manusia.

Di alam manusia, kita bisa menyaksikan alam binatang, alam setan kelaparan, dan alam neraka. Semua itu adalah akibat dari ketamakan, kebencian, dan kebodohan manusia. Kita dapat melihat kehidupan yang penuh penderitaan. Ada pula para asura yang suka berperang. Hati mereka penuh dengan kemarahan dan kebencian serta sifat impulsif yang dapat membawa bencana.


Kemarin merupakan Hari Lahir Buddha. Saya sangat tersentuh, tetapi juga merasa prihatin. Buddha datang ke dunia untuk sebuah tujuan utama, yakni mengajarkan praktik Bodhisattva. Dengan hati yang lapang, para Bodhisattva mengasihi semua makhluk. Namun, mengapa masih terjadi perang di dunia ini? Manusia saling merebut dan berusaha menguasai wilayah negara lain sehingga menimbulkan banyak penderitaan yang memilukan. Sungguh sangat sulit untuk dipahami mengapa mereka berbuat demikian.

Kondisi masyarakat sungguh sangat rumit. Apakah setiap orang dapat memiliki pandangan dan pikiran yang benar serta berjalan di jalan yang benar? Semoga semua orang dapat memiliki semangat untuk menyebarkan kebenaran. Untuk mewujudkannya, itu bukanlah hal yang mustahil. Asalkan berniat, Anda, saya, dan mereka bisa mewujudkannya.

Janganlah meremehkan kekuatan diri sendiri. Asalkan bersedia, jari kita dapat menunjuk ke arah yang sama, kita juga dapat menyerukan slogan yang tepat. Dengan demikian, arah kita pasti akan sama. Jadi, hendaklah kita bersungguh-sungguh untuk membangun tekad dan ikrar.

Melihat apa yang terjadi di dunia saat ini, kita merasa sangat khawatir. Sesungguhnya, untuk menyelami Dharma bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, kita membutuhkan pembimbing. Hanya jika kita tercerahkan, barulah kita dapat menuju ke arah yang benar.


Berkat kemajuan teknologi saat ini, semoga semua insan Tzu Chi di seluruh dunia dapat mendengar ceramah saya di sini. Hari Lahir Buddha kemarin tidak hanya diperingati dalam satu hari saja. Semoga dengan memperingati Hari Lahir Buddha, kita dapat kembali kepada hakikat kebuddhaan dan yakin bahwa kita memiliki kesetaraan dengan Buddha dalam menyebarkan Dharma dan membimbing semua orang ke jalan yang benar. Buddha bisa melakukannya, saya bisa, kalian juga bisa karena setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan.

Hendaknya kita dapat mengubah keakuan di dalam hati kita menjadi lebih lapang dan universal sehingga di dalam hati kalian juga ada saya. Berhubung ada saya dalam hati kalian, yang kalian sampaikan akan sama dengan yang saya sampaikan. Berhubung Buddha ada dalam hati kita, kita hendaknya menghayati semangat-Nya.

Saya sering kali merasa terhibur ketika mendengar insan Tzu Chi berkata, "Kami mengasihi Master." Ketika saya memandang mereka, mereka pun akan menambahkan, "Kami akan mengasihi orang-orang yang Master kasihi dan melakukan apa yang hendak Master lakukan." Mendengar perkataan mereka, saya pun merasa tenang. Jadi, Bodhisattva sekalian, hendaklah kita senantiasa bersyukur, menghormati semua orang, dan mencurahkan cinta kasih kita.  

Memuji Buddha atas budi luhur, pencerahan, dan kebijaksanaan agung-Nya
Membimbing sesama ke jalan yang benar dengan pikiran benar
Melenyapkan kegelapan batin dan kembali pada sifat hakiki
Mengasihi semua makhluk dan bertekad menuju Bodhi

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 09 Mei 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 11 Mei 2022
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -