Ceramah Master Cheng Yen: Mengembangkan Cinta Kasih dan Membuang Ketamakan
Hidup di dunia ini, janganlah
hanya karena ketamakan dan kenikmatan sesaat kita malah mengakumulasi berbagai
pencemaran. Jika manusia dapat menahan niat yang muncul, maka hati manusia akan
tersucikan. Lihatlah ke seluruh dunia, bencana banyak terjadi. Kini anak-anak
yang menderita juga banyak. Betapa banyak anak yang dilahirkan dalam kondisi
menderita.
Lihatlah, di Yaman beberapa
tahun ini pertikaian terus terjadi. Di tengah ketidaktenteraman dan penderitaan
seperti itu, anak-anak yang lahir harus menghadapi kondisi yang penuh kekerasan,
ketidakpastian tempat tinggal, penyakit, dan kemiskinan. Di tengah kondisi
seperti itu, manusia hidup sangat menderita. Namun, masih banyak orang yang
gemar mencari kesenangan sesaat. Mereka gemar menikmati pemandangan indahdan
memiliki banyak ketamakan. Karena itu, di masa sekarang ini, kita perlu
memahami yang salah dan benar. Kita harus memiliki pemahaman yang benar.
Di masa ini, kegelapan batin
begitu tebal. Karena itu, kebijaksanaan agung harus dibangkitkan. Tanpa kebijaksanaan,
kita akan tersesat. Pada era sekarang ini jika tidak dapat membedakan benar dan
salah, manusia akan diliputi kegelapan batin dan mengalami kesesatan di tengah
masyarakat. Kita harus memahami benar dan salah serta membangkitkan
kebijaksanaan agung. Kita harus berpegang teguh pada hal yang benar. Dengan
begitu, kita bisa lebih banyak membantu orang-orang yang menderita dan memberi
mereka ketenteraman.
Setelah menolong mereka, kita
juga membabarkan Dharma bagi mereka. Inilah yang dikatakan dalam Sutra Makna
Tanpa Batas. Berhubung Tzu Chi berpegang pada Sutra ini, maka kita harus
merealisasikannya. Di samping banyaknya penderitaan, kita dapat melihat cinta
kasih.
Berhubung musim dingin sudah
tiba, maka relawan Tzu Chi di berbagai tempat membangkitkan kekuatan cinta
kasih untuk menyalurkan bantuan. Jadi, insan Tzu Chi di Eropa juga membagikan
bantuan musim dingin dan menyalurkan cinta kasih ke Italia. Wakil wali kota
setempat pernah memberi saya gelar warga kehormatan. Saya tidak pernah pergi ke
sana, tetapi beliau tetap memberi saya gelar itu.
Pada saat gempa bumi tahun
2012, meski Tzu Chi bukanlah organisasi amal yang menjadi donatur terbesar, tetapi
selama tiga tahun ini, Tzu Chi terus memberi perhatian dan pendampingan bagi
warga. Kalian memberi siraman batin bagi warga. Inilah yang paling mengharukan.
“Terima kasih kepada relawan
Tzu Chi dari Munich, Jerman yang telah menggarap ladang berkah selama tiga
tahun ini. Wali kota di sini memberi penghargaan kepada Master dan Tzu Chi. Semoga
kelak kita dapat terus berkembang di tempat ini,” tutur Angelo Daiello, Wakil wali kota Finale
Emilia.
Mereka sangat berterima
kasih kepada Tzu Chi yang telah bersumbangsih di sana selama 5 tahun. Mereka
berharap setiap tahun dapat melihat insan Tzu Chi memimpin mereka untuk berdoa
bersama di akhir tahun dengan penuh kehangatan. Mereka sangat gembira. Kita
memberi mereka angpau sebagai wujud doa.
Kita juga melihat Bosnia. Bosnia
dilanda banjir tiga tahun lalu. Relawan Tzu Chi Eropa juga menuju ke sana. Mereka
telah mengantarkan kehangatan. Banjir itu sudah berlalu selama bertahun-tahun. Saya
sangat gembira melihat cinta kasih Tzu Chi di sini terus berlanjut.
“Saya ingin terus membimbing
warga agar lebih memahami Empat Misi Tzu Chi agar semangat Master dapat berakar
dan berkembang di sini,” kata Li
Hong-yao, relawan Tzu Chi Inggris.
Mantan juru bicara dewan
kota setempat pernah datang ke Taiwan. Sejak saat itu, Bosnia menjalin jodoh
baik dengan Tzu Chi. Terima kasih kepada Relawan Fan di Jerman. Dia adalah
murid saya yang baik. Meski saya dan dia berbeda bahasa, tetapi dia sangat
berpegang pada semangat Tzu Chi. Saya sering mengatakan bahwa bagi saya yang
terpenting adalah murid-murid saya mempraktikkan ajaran secara nyata.
Kondisi kesehatannya juga
kurang baik karena dirinya agak gemuk. Dia sendiri juga mengidap kanker. Namun,
dia bersedia bersumbangsih di negara mana pun di Eropa. Baik dengan menyetir
maupun menyewa mobil, dia rela menempuh perjalanan belasan jam. Dia juga rela naik
pesawat terbang demi bersumbangsih bagi para pengungsi. Dia bersumbangsih atas
nama Tzu Chi di berbagai negara.
Saat bencana terjadi, dia
akan segera memikul tanggung jawab untuk menggerakkan relawan di Eropa. Dia
menggerakkan relawan lewat keteladanan nyata. Untuk itu, saya sangat berterima
kasih. Beberapa hari ini, para relawan menempuh perjalanan jauh untuk
menyalurkan bantuan musim dingin di Serbia. Selain itu, di sana Tzu Chi diminta
untuk membantu posko pengungsi baru. Para relawan telah meninjau posko itu dan
telah mengeluarkan laporan. Inilah kekuatan cinta kasih.
Kita juga melihat kekuatan
cinta kasih di Kota Ormoc, Filipina. Meski kota itu dilanda banjir besar, warga
di sana tetap merayakan Natal. Seorang anak kecil mengikuti anak-anak lain berkeliling
menyanyikan lagu-lagu Natal dan mengumpulkan uang yang didapatnya untuk
diberikan kepada Tzu Chi. Dia ingin bersumbangsih.
“Saya sangat gembira karena
telah membantu orang lain. Dia menyumbangkan uang hasil dari menyanyi. Dia
berkata bahwa dia masih ingin menabung dan akan memberikan hasilnya pada
Januari tahun depan. Dia melakukannya bersama dengan adik sepupunya. Saya juga
sangat senang. Dia tidak sembarang menggunakan uang, melainkan untuk membantu
orang. Saya turut merasa senang. Sedikit demi sedikit uang dari bernyanyi
keliling dia kumpulkan untuk disumbangkan,” ujar Josephine, Nenek Carlyn.
Beginilah batin anak kecil. Dari
sini, kita dapat melihat kekuatan cinta kasih dan kebahagiaan. Jadi, sebagian
orang memerlukan orang lain untuk datang dan membawa kehangatan bagi hati
mereka. Cahaya kunang-kunang yang redup juga bisa menjadi terang jika dihimpun.
Demikian pula, dalam sehari ada 86.400 detik. Waktu setiap hari terakumulasi
dari setiap detik yang ada. Jika setiap niat dalam pikiran kita terakumulasi, itu
akan menjadi pemikiran dan pandangan kita.
Jadi, kita harus
sungguh-sungguh memperhatikan niat dalam pikiran kita dan sungguh-sungguh menggenggam
setiap waktu yang ada. Jangan sampai kita menyimpang sedikit pun. Jangan
biarkan sedikit saja pikiran kita menyimpang. Kaum muda harus lebih bersungguh
hati.
Manusia gemar mengejar kesenangan sesaat
Meningkatkan kebijaksanaan untuk membedakan yang benar dan salah
Mengantarkan kehangatan cinta kasih di musim dingin
Membangkitkan kebajikan lewat tetes demi tetes sumbangsih
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 Desember 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina